[Lulu x Zee]
^
Episode 1
v"Niel, sini. Bantuin cici nyari iket rambut."
Menurut pendapat kalian, apa makna yang dapat ditangkap dari kalimat ci Gre barusan?
Mungkin kebanyakan akan menjawab:
Ci Gre ingin Oniel membantunya mencari ikat rambutnya yang hilang entah kemana.
Tapi bagi Lulu arti dari kalimat itu sederhana:
Alarm bahaya.
Lulu meraih tangan Oniel, mencoba menahannya. Namun sayang, teman se-generasinya itu sudah terlanjur mengiyakan dan bangkit berdiri, meninggalkan Lulu di sofa.
Lulu berdecak kesal. Nyebelin banget!
Lagi pula, kenapa seniornya itu sering sekali kehilangan ikat rambut? Tidakkah dia sadar bahwa rambutnya pendek sekarang? Lalu mengapa Oniel—yang masih dengan patuh menuruti permintaan ci Gre—belakangan sering terlihat gugup? Bukankah keduanya sudah putus? Atau jangan-jangan mereka diam-diam sudah balikan? Makanya belakangan ini keduanya sering terlihat kembali bersama? Lalu yang terpenting—dan yang paling mendesak—siapa yang akan menolong Lulu sekarang?
Lulu menutup mata sejenak, mencoba menenangkan dirinya. Ia merasa detak jantungnya meningkat, menegang dalam antisipasi yang tak terucap. Ketika Lulu membuka mata, Zee masih duduk di depannya dengan senyum menyebalkan yang sama.
Sebelumnya, Lulu dan Oniel tengah duduk bersama menunggu di ruang santai kantor mereka. Namun, kedamaian itu terganggu ketika Zee masuk dan ikut mengambil tempat di sofa—berseberangan dengan Lulu dan Oniel.
Kini, Oniel pergi dipanggil oleh Gracia, meninggalkan Lulu sendiri dengan Zee di ruangan ini.
Hening. Hanya terdengar bunyi desing AC. Kedua gadis itu hanya diam sama sekali. Zee yang sebelumnya tenggelam dalam smartphone di tangannya, kini memusatkan seluruh perhatiannya pada Lulu. Tatapan intens yang dilemparkan Gadis itu membuat Lulu bergidik tidak nyaman.
Seiring detak jam berbunyi mengisi kesunyian. Seiring itu pula detak jantung Lulu berpacu tidak karuan.
Lulu menyeka keringatnya, kemudian berdiri perlahan. Ia mengambil napas dalam untuk mengusir rasa gugup, lalu mulai melakukan pemanasan dengan meregangkan pinggangnya.
Hana, dul, set ....
Kemudian, ia berpindah fokus untuk melakukan pemanasan pada kedua kakinya.
Hana, dul, set ....
Lalu beralih ke tangan.
Hana, dul, set ....
Dan terakhir kepala.
Hana, dul, set ....
Zee ikut berdiri, tapi tidak melakukan pemanasan seperti Lulu. Sebuah senyum miring tersungging di wajahnya.
Lulu bergeser. Mengambil jarak beberapa langkah di samping kanan sofa, mengatur posisi, sambil menyiapkan ancang-ancang. Pandangan Lulu terkunci tepat pada pintu keluar. Jarak pintu itu mungkin sekitar 12 meter dari posisinya berdiri sekarang. Namun, untuk sampai ke sana, Lulu harus melewati Zee—yang kini berdiri menghadangnya—terlebih dahulu.
Hana, dul, set ....
Lulu siap.
Hana, dul, set ....
Ia menarik napas—
Hana, dul, set ....
—dan langsung berlari.
Dengan begitu pertarungan antara: Member-yang-Paling-Iseng-di-New-Era melawan Member-yang-Paling-Sering-Diisengin-di-New-Era, resmi dimulai!
Lulu mengambil jalur jauh di kanan, jalur melengkung, berusaha menghindari konfrontasi langsung dengan Zee dan sofa yang berada di sebelah kiri. Namun, Zee sendiri tidak tinggal diam. Ia bergerak dengan cepat menutup setiap ruang yang bisa dimanfaatkan oleh Lulu.
Sial! Sejak awal Lulu memang sudah tidak diuntungkan. Zee memiliki posisi yang sangat strategis, jaraknya sangat dekat dengan pintu. Memudahkannya membaca serta mengantisipasi setiap pergerakan Lulu.
Namun—
Ada beberapa hal yang bahkan Zee sendiri tidak sadari, bahwa sebenarnya Lulu memiliki keunggulan yang jauh dibanding dengan dirinya.
—Lulu akan menang!
Memanfaatkan tubuh mungilnya, Lulu melancarkan teknik rahasia. Ia bermanuver dengan merotasi 360 derajat tubuhnya, menciptakan body feint sempurna yang bahkan mampu menipu seorang Azizi Shafaa Asadel.
Terima kasih pada tubuh Lulu yang pendek, sehingga pusat gravitasi memihak padanya, memudahkannya membuat gerakan tipuan.
Hanya dalam 2 detik, Lulu mampu melukiskan keterkejutan di wajah songong Zee. Dan hanya butuh 3 detik lagi, Lulu akan terbebas dari Bocah iseng itu!
Seperti yang Lulu bilang; dia akan menan—Tidak! Tidak mungkin! Kenapa? Kenapa Zee kembali tersenyum?
Sial, sial, sial! Ada yang salah! Tapi apa?—AH!
Saat Lulu tersadar akan kesalahan perhitungannya, semua sudah terlambat.
Memang, gerakan kejutan dari Lulu sempat berhasil mengecoh Zee. Akan tetapi, Lulu melewatkan dua informasi penting; yang pertama, dirinya tidak atletis—juga jarang berolahraga; dan yang kedua, si Gadis Tomboy—panggilan yang dimiliki Zee itu; bukan sekadar julukan.
Dengan gerakan gesit, Zee sudah memperbaiki posisinya kembali. Tangannya yang panjang dan kuat sudah melingkar di sekitaran pinggang Lulu dalam sekejap. Ia berhasil menangkap tubuh Gadis mungil itu. Lalu dengan lembut, Zee mendorong tubuh mereka berdua ke atas sofa yang empuk.
Dalam hitungan ketiga—
"WAAAAKKKKHH!!!!!"
Hana, dul, set ....
Lulu kalah.
Kini dirinya hanya bisa pasrah saat Zee menindihnya dan memeluknya erat di atas sofa.
"Kalian dari tadi ngapain sih, Kak?" tanya Adel dari ambang pintu. Ia baru saja datang dan menyaksikan tingkah absurd kedua orang yang ada di depannya saat ini, meski bukan kali pertama sih ....
"Del, tolongin gue, Del," pinta Lulu putus asa.
Sementara itu, Zee hanya terkekeh dengan wajah jahilnya. Ia kini sibuk mengelus-elus pipi mereka berdua terus-menerus. Menikmati hadiah atas kemenangannya.
Lulu dan Zee, adalah dua member yang saling bertolak belakang. Sangat berbeda satu sama lain.
Zee dikenal lewat performance, dan Lulu dikenal lewat vocal.
Zee terkenal sebagai aktor, dan Lulu terkenal sebagai pelawak.
Zee itu tipe yang suka physical touch, dan Lulu itu tipe yang mudah gelian.
Tapi seperti kata pepatah:
Dua kutub yang berbeda akan berakhir saling tarik menarik—
—Meski Lulu mencoba lari sih ....
Dan begitulah hasil dari pertandingan antara Lulu dan Zee pada hari ini.
Skor sementara: 2 - 43.
Zee jauh memimpin.
Stand proud, Lulu. You are strong.
>>Bersambung<<
KAMU SEDANG MEMBACA
JKT48 (SITUATION)SHIP
Fanfiction(Antologi series #12399037) Menceritakan hubungan para member JKT48 di balik panggung. Melayarkan kapal-kapal ghoib ke samudera fiksi penggemar