0. Prologue

10 3 0
                                    

          "Lagi - Lagi nilai kamu turun! Peringkat kamu juga malah makin jauh dari semester kemarin, Mama cuma minta kamu belajar tapi kamu kerjaannya cuma main mulu! Rasanya mama malu punya anak kaya kamu" Kenan hanya bisa diam mendengar ucapan dari ibunya. 

           Lama kelamaan sebuah rasa sakit muncul di dadanya, "Coba lihat kakak kamu, dari SD sampai sekarang nilainya selalu paling tinggi di kelasnya. Itu semua karena dia mau belajar dan selalu dengerin Mama." Sudah berkali - kali Kenan dibandingkan dengan kakaknya yang memiliki banyak prestasi dan sering dibanggakan oleh keluarganya. "Sudah ma, cukup. Kenan hanya belum menemukan momen yang tepat, lagipula dia sekarang baru kelas 5 SD," ucap ayahnya yang tengah mengenakan jas hitam miliknya "Ayah tanya sekali lagi ya, Kenan mau ikut ke Wisudanya kak Bara apa enggak?." Kenan menggeleng perlahan, mukanya terlihat tengah menahan tangis sedari tadi. "Yasudah kalau begitu nanti ayah beliin buku cerita ya buat Kenan, jadi Kenan tunggu dirumah ya," ucap sang Ayah sambil mengacak - acak rambut anaknya, mendengar hal tersebut Kenan tersenyum kecil dan memeluk ayahnya "Ayah sama Mama berangkat dulu ya, kamu jaga diri dirumah"

          Perlahan mobil yang ditumpangi oleh kedua orangtua Kenan pergi menjauh sampai pada akhirnya menghilang dari pandangan Kenan. "Sampai kapanpun aku tidak akan bisa menjadi seperti Kakak."

          "Mungkin seharusnya aku ikut mereka malam itu"

Untuk Apa? Demi Siapa?  [Hiatus]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang