41.

11 0 0
                                    

"Hallo brow brow semuaa" ucap Aminah melambaikan tangannya menyapa semua orang yang ada di ruang tengah tersebut.

"Yang sopan dek" ucap Vaerel menyadari ucapan Aminah yang kurang sopan terhadap orang yang lebih tua. Aminah yang mendengar itu mengerucutkan bibirnya, ia merasa tak bebas apabila ada kakak laki lakinya disini.

"Udah gapapa mas" ucap Aisyah sambil mengelus punggung tangan Vaerel.

"Tuh kak Ais juga fine fine aja kok mas sewot" ucap Aminah menatap Vaerel tajam.

"Kamu dibilangin aja njawab terus!" Ucap Vaerel ketus.

"Udah mas, sini duduk dek kita makan es buah" ucap Aisyah menyuruh Aminah untuk duduk disofa yang masih kosong.

"Wahh es buah!!" Antusias Aminah langsung duduk dan mengambil gelas untuk diisi es buah. Aisyah yang melihat itu tersenyum.

"Kamu tau dari siapa Abang disini?" Tanya Vaerel sambil meminum es buah yang sudah berada di gelas miliknya.

"Aku kesini bukan buat nyusulin Abang!" Ucap Aminah santai.

"Teruss?" Tanya Vaerel menatap Aminah dengan alis yang mengangkat sebelah.

"Mau main sama kak Zera, ya kan kak zer" ucap Aminah dengan senyuman manisnya dan menatap Zera.

"Hmm" jawab Zera singkat.

Hening, tak ada suara lagi diantara mereka, hanya ada suara televisi yang sedang menayangkan film terbaiknya. Semua mata kini hanya fokus menatap layar televisi. Hingga suara ponsel Aisyah membuyarkan fokus mereka.

DRRTTTT

Mendengar dering ponselnya, Aisyah segera mengambil ponselnya yang berada diatas sofa sampingnya. Aisyah menatap lamat layar ponselnya terdapat nomor tak dikenal. Dengan rasa penasaran Aisyah langsung menarik tombol hijau ke atas.

"Hallo?" Ucap Aisyah ketika panggilan sudah terhubung.

"Lo akan mati Aisyah!" Ucap seorang perempuan diseberang telfon sana dengan penuh penekanan.

"Siapa Lo!?" Ucap Aisyah sedikit emosi, wajah Aisyah kini sudah berubah warna menjadi kemerahan karena menahan emosi, bibirnya juga pucat karna sedikit ketakutan.

"Lo ga perlu tau siapa gue" ucap seseorang lagi.

"Tunggu saja kabar dari gue, Lo akan mati secepatnya!!" Ucap seseorang itu lagi.

"GA USAH SOK MISTERIUS LO!! SIAPA LO!! GUE GA TAKUT SAMA LO!!!" Ucap Aisyah yang sudah tidak bisa lagi dengan nada santai. Semua orang yang ada diruang tamu kini sudah panik dengan suara Aisyah. Mereka terkejut karena baru pertama kali Aisyah berbicara dengan nada seperti itu.

"Hahaha, Aisyah Aisyah gue baru sadar ternyata Lo adalah orang yang paling bodoh yang pernah gue kenal"

"Siapa Lo sebenernya hah??"

TUTT

Belum selesai bicara, seseorang itu sudah menutup telfonnya. Aisyah kini tengah menangis tersedu sedu, ia ketakutan, ia takut mati sebelum melihat kedua orang tuanya bahagia.

"Sabar sayang" ucap Vaerel sambil mengelus pundak Aisyah dan memeluknya.

"Emang penelpon itu bilang apa ke Lo?" Ucap Zera serius.

"D-dia b-bilang gue bakal mati secepetnya hiks, gue-gue belum mau mati hiks" ucap Aisyah dengan terus menangis.

"Kaka tau siapa yang nelpon?" Tanya Aminah yang juga ikut panik melihat Aisyah.

"Ga tau hiks SROTTT" Ucap Aisyah sambil mengelapkan ingusnya ke baju Vaerel. Sedangkan Vaerel sudah pasrah dengan kelakuan istri tercintanya itu.

"Udah tenang, kita selesain sama sama yaa" ucap Vaerel lembut.

Jalan Hidupku (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang