Jahat

119 15 0
                                    

Chapter~5
-Jahat-

Taehyung sungguh tak tahu apa yang sedang terjadi dengan pamannya ini. Dingin dan terkesan kejam. Sangat berbeda jauh dengan paman yang ia kenal dulu. Taehyung masih mengingatnya senyuman manis yang Jungkook berikan padanya diperjumpaan mereka yang pertama. Elusan tangannya yang lembut menyentuh kepala Taehyung, bahkan masih dapat Taehyung rasakan sampai saat ini.

Seorang dokter yang memperkenalkan dirinya bernama Hoseok bercerita singkat pada Taehyung saat itu. Hoseok harap, penjelasannya yang sudah dibuat sesederhana mungkin itu, dapat dipahami bocah yang bahkan belum lulus junior high school. Hoseok menjelaskan secara singkat, tanpa bermaksut menakuti Taehyung, jika mungkin perilaku ibunya dan pamannya akan sedikit berbeda, atau dalam artian, tidak bisa menyayanginya. Atau lebih jelasnya jahat.

Namun meski segala perlakuan buruk dari keluarganya sudah dapat Taehyung bayangkan, seperti mamanya yang masih membencinya karena syndrome baby blues yang diderita oleh mamanya atau saudara lainnya yang tak memperdulikan keberadaannya.... Taehyung sudah siap untuk itu semua. Tapi untuk yang satu ini...

Ini adalah perbuatan yang tidak pantas dilakukan oleh seorang paman kepada keponakannya.

Jungkook, dengan segala kebiadaban yang telah membungkus jiwanya. Ia dengan begitu kasar nan brutalnya menggagahi Taehyung dengan seenaknya saja.

Mendorong tubuh kecil seorang pelajar, yang bahkan belum mendapati usia legalnya. Memaksanya menungging di depan mobil. Dan dalam satu kali sentak, celana pun telah melorot. Tanpa pelumas dan tanpa melakukan fingerings terlebih dahulu. Taehyung tentu tak bisa dibilang dengan keadaan yang baik-baik saja. Ketika benda yang tumpul dan keras mencoba menorobos pertahanannya.

Kepala Taehyung terlalu pening. Hingga beberapa saat bahkan ia masih belum bisa mencerna keadaan apa yang sedang menimpanya. Taehyung berharap jika ini hanya halusinasinya saja. Tapi rasa sakit yang Taehyung rasakan menjelaskan semuanya jika ini bukanlah halusinasi....

"Uncle... aku mo-ho.. akhhhh...." Jerit pilunya pun menggema mubadzir. Seakan semua tak lebih dari sepoian dari angin yang melintas. Tempat ini terlalu sepi. Seolah Taehyung sedang berada di belahan lain. Bukan lagi di negaranya, dan seperti bukan sedang berada di bumi.

Tidak ada permohonan. Tidak ada pula pengabulan. Jungkook hanya sedang merekam ulang saat saudaranya dulu sedang disiksa oleh setan biadab di bawah gempuran napsunya.

Seokjin pun juga sama saat itu. Terus merintih dan menjerit. Namun sebuah pertolongan saat itu bagaikan sebuah keajaiban yang begitu sangat mustahil untuk ada datang padanya. Bahkan Jungkook yang melihat dengan mata kepalanya sendiri pun hanya bisa diam dan bungkam dengan segala ketakutannya. Lalu ketika ayah dan ibunya datang, para sekumpulan iblis berwujud manusia itu langsung menyerang ayah dan ibu Jungkook secara membabi buta.

"Ini sakithhh... uncle... Tae~ mohon berhentilah...." Taehyung merasakan sakit yang teramat luar biasa. Seolah tubuh bagian bawahnya robek. Lubang yang besarnya sebesar lingkaran cincin, kini terus dipaksa untuk terbuka dan menerima benda yang tumpul dan keras masuk ke dalamnya.

Seakan tuli, Jungkook tak perduli dengan segala jerit rintihan keponakannya, yang telah tersentak-sentak tubuhnya ke depan dengan jerit pilunya. Rasanya sesak dan penuh. Dan bukan hanya Taehyung saja yang kesakitan. Sebenarnya Jungkook juga merasakan hal yang sama.

Namun seolah kesakitan inilah yang memang sedang dicari oleh Jungkook, ia tak menghentikan aksinya. Jungkook masih terus menghujami keponakannya itu dengan segala rasa sakit yang tak akan pernah Taehyung lupakan seumur hidupnya. Taehyung harus merasakan apa yang dirasakan oleh Seokjin dulu. Taehyung tidak boleh hidup bahagia.

Jungkook telah memasukkan batang penisnya ke dalam lubang inti milik Taehyung yang terasa sempit. Kering, itu yang Jungkook rasakan, karena tidak ada perasaan yang mendominasi persenggamaan ini. Jungkook hanya ingin menunjukkan pada Taehyung betapa sakitnya berhubungan badan dengan seseorang tanpa dilandasi perasaan.

Circle loveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang