Bab;3

59 5 0
                                    

Bab;3

Taehyung telah bersiap, menata semua barang bawaan nya. Siap menyambut hari baru nya meski Taehyung pun yakin jika semua itu tidak lah akan berlangsung dengan mudah. Namun rasa bangga dan percaya dirinya cukup untuk menjadikan semangat membara dalam diri Taehyung tersendiri. Ini adalah impiannya. Dan ini adalah hidupnya.

Namun sayangnya, ada sedikit kendalia untuk Taehyung. Ia tak bisa melakukan penerbangan antara Seoul ke Thailand. Ada suatu alasan yang tidak bisa meloloskan Taehyung dalam pembuatan passport nya di Korea. Sehingga ia terpaksa harus melewati jalur laut untuk menjemput mimpinya.

"Naiklah kapal yang sudah eomma siapkan khusus untuk mu. Temui sepupu mu Wonwoo di sana. Dan setelah sampai di Jepang, kamu akan diantarkan pada pamanmu Daewook, untuk mendapatkan passport ber-kewarganegara-an Jepang, lalu berangkat lah ke Thailand, jemput mimpi mu di sana sayang"

Terlalu rumit, tapi Taehyung bisa apa selain pasrah. Apalagi melihat ibunya yang sudah membantunya sampai sejauh ini. Taehyung tidak punya alasan untuk kecewa.

Taehyung menciumi seluruh area wajah ibu cantik nya. Memeluk nya penuh kasih pada perempuan paruh baya yang selalu siap pasang badan mempertaruhkan nyawanya demi melindungi dirinya.

Ibu Taehyung menggugat cerai ayah Taehyung dengan tuduhan perselingkuhan. Tuduhan yang sama sekali tidak disanggah atau pun disangkal oleh Andrew, ayah Taehyung pada saat itu. Andrew berselingkuh tepat di depan mata Chloe. Apalagi yang mau disangkal. Setidaknya itulah bukti yang dinyatakan oleh Chloe saat menggugat cerai suaminya.

Tapi Taehyung juga bukan anak yang bodoh. Perselingkuhan hanyalah sebagian kecil permasalahan Chloe dan Andrew. Ada masalah yang lebih besar lagi, yang membuat Chloe memutuskan untuk berpisah dengan Andrew.

"Maaf sudah membuat mu susah eomma." Ucap Taehyung lirih dibalik pelukan penuh haru itu. Dan perempuan yang bernama Chloe itu menggeleng ribut tanda tak setuju dengan pengakuan putra manis nya itu.

Taehyung sama sekali tidak pernah membuat Chloe susah. Bahkan setelah menjadi single parent, yang mengharuskan Chloe bekerja lebih giat, Taehyung sama sekali tidak pernah membuat Chloe kesulitan. Jika yang dibicarakan Taehyung adalah tentang dirinya yang berbeda dengan anak yang lain, tetap saja Chloe tak merasa jika itu adalah sebuah kesulitan.

Taehyung tetaplah anugerah dari Tuhan. Chloe sangat merasa beruntung, sudah diberikan amanah untuk membesarkan putera seperti Taehyung. Seorang putera yang sebentar lagi akan menjadi puteri.

Taehyung pasti akan terlihat cantik sekali. Chloe membantin sambil mencium pipi kanan dan kiri Taehyung sebelum benar-benar berpisah.

Taehyung pun berangkat setelah puas berpamitan dengan ibu cantik nya. Perempuan keturunan surga yang selalu bisa menerima segala semua kekurangan yang dimiliki oleh putera yang selalu digadangkan oleh ayah nya sendiri sebagai anak pembawa sial, memiliki putera seperti Taehyung, seolah mendapat kutukan dari langit.

Dan kini ia tengah tersenyum cantik menikmati lautan lepas yang terhampar luas di depan mata indah nya. Meresapi angin sepoi-sepoi yang mengacaukan tatanan rambut sehalus sutra nya.

"Segera masuk ke dalam kamar mu bayi... Jika kamu sampai sakit di kapal aku akan melemparkanmu ke laut biar jadi santapan ikan hiu"

Taehyung menjulurkan lidah nya ke arah sepupunya Wonwoo dan lalu pergi melenggang meninggalkan sepupunya itu begitu saja dengan langkahnya yang ringan seakan tak punya dosa. Tak memperdulikan lagi raut kesal yang sudah tercetak jelas di wajah Wonwoo.

Jika Taehyung kesal, maka Wonwoo lebih kesal lagi. Acara liburnya jadi kacau karena harus menemani Taehyung sampai ke Jepang untuk bertemu dengan ayahnya, Daewook. Sedangkan hubungan ayah dan anak itu pun juga sama-sama buruk.

"Sepupu sialan!!" Umpat Wonwoo, dan Taehyung menoleh dengan tawa bahagianya yang di mana membuat Wonwoo semakin kesal.

"Jika bukan karena aku... kamu tidak akan bisa ikut naik ke kapal ini dan masuk dalam daftar tamu vip!" Kekesalan Wonwoo semakin menjadi, dan Taehyung pun menjadi semakin senang karena sudah berhasil membuat sepupunya itu meradang ngamuk tidak jelas.

Benar memang, jika bukan karena Wonwoo yang bekerja menjadi wakil kapten di kapal yang Taehyung tumpangi sekarang ini, mana mungkin bisa Taehyung menumpanginya dengan semudah itu dengan tanpa adanya identitas yang lengkap. Masalahnya, Wonwoo sudah mengajukan cuti liburnya, dan gara-gara Taehyung, akhirnya berlayarlah dia sekarang.

Kamar vip, jelas wajah Taehyung terlihat sangat sumringah sekali saat masuk ke dalam kamarnya. Meski ukurannya tak sebesar kamarnya di rumah. Tapi desaign dari kamar yang ada di kapal ini, Taehyung sangat menyukainya. Minimalis tapi mewah.

Menikmati layanan kamar mewahnya bak putri dari seorang raja, dengan ranjang ukuran besar dengan bunga yang berhambur di atasnya. Bau nya yang semerbak wangi, membuat suasana hati Taehyung menjadi ceria, bahagia.

Dan juga kamar mandi yang luas lengkap dengan lilin aroma terapi yang sontak seketika seakan menghipnotis kesadaran Taehyung, menarik jiwa nya perlahan masuk kedalam alam khayal indah nya.

Dan dia.... mulai berulah kembali seperti biasa. Menikmati hal-hal kecil yang nyatanya selalu sukses membawa bahagia yang tiada tara nya. Di dalam kamar nomor 91 yang Taehyung tempati.

Taehyung bersenandung riang sambil menyiapkan air hangatnya ke dalam bam mandi yang besar. Lalu setelahnya Taehyung memasukkan sabun cair beraroma teh hijau. Ini benar-benar tempat rilexasi yang ternyaman.

Siapa yang akan mengira jika Taehyung akan menikmati jamuan vip ini di dalam sabuah kapal yang jelas tentunya berada di atas air lautan lepas.

Sembari memainkan air yang sudah bercampur sabun, Taehyung tiba-tiba bergidik ngeri lalu menggelengkan kepalanya. Ia sedang membayangkan kapal-kapal yang tenggelam, di dalam film yang pernah ia tonton. Pantas ibunya selalu memarahinya setiap kali Taehyung menonton film yang bergenre aneh-aneh. Ternyata dampaknya akan seburuk ini.

Tak mau memikirkan hal konyol, Taehyung keluar dari kamar mandi dan tampak membuka kopernya. Ia akan menyiapkan peralatan mandinya dan juga baju gantinya.

Dress gstring sudah berada di tangan Taehyung. Pakaian yang lebih pantas disebut pakaian dalam itu, tampak mencolok sekali dengan warnanya yang merah segar.

Taehyung tertawa cekikikan sambil menciumi bau harum dari dress gstringnya. Setelah mandi dan berganti pakaian, Taehyung akan berdiam diri di dalam kapal sampai, kapal berhenti di pelabuhan Jepang. Maka Taehyung baru akan keluar dan berganti pakaian selayaknya seorang pria.

Tapi sebelum Taehyung melakukan rutinitasnya itu, ia akan bermain-main sebentar dengan dirinya sendiri.

Satu persatu kancing kemejanya sudah ia lepaskan. Jemari-jemari lentiknya, terlihat begitu lincah bergerak di atas dadanya.

Bukan hal sulit bagi Taehyung untuk membangun fantasy liarnya. Taehyung kelewat lihai untuk hal itu. Karena hanya dengan itulah, Taehyung bisa memanjakan dirinya.
.
.
.

Tbc.

ENCOUNTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang