Bab;5

48 9 0
                                    

Bab;5

Sebelum berangkat, Namjoon memberikan satu kaleng minimum soda kepada Jungkook. Dan tanpa menaruh curiga apapun, Jungkook langsung meminumnya, hingga abis tak bersisa. Meremat kaleng yang sudah kosong itu, lalu membuangnya ke tong sampah.

Tanpa Jungkook tau, jika minuman soda itu telah dicampur Namjoon dengan obat perangsang. Jangan pikir Namjoon tidak tau otak licik Jungkook.

Jungkook tidak akan mau berhubungan sex sembarangan, apalagi sampai menyerahkan tubuhnya pada orang yang tidak ia kenal. Jungkook akan lebih memilih untuk membunuh orang itu, ketimbang harus menjajaki tubuhnya.

Tapi ... jika dilihat dari situasi Jungkook saat ini yang sudah mengalami reaksi dari obat perangsang, masih bisakah Jungkook untuk memendam gairah kotornya.

Mata Jungkook berkunang-kunang, berjalan dengan langkah yang terseok-seok. Suhu tubuhnya mendadak meningkat, Jungkook seperti terbakar dari dalam, dan anehnya ketika Jungkook memeriksa tubuhnya yang terasa panas itu, justru dingin yang Jungkook dapatkan.

Semakin Jungkook berjalan menyusuri lorong-lorong kamar, semakin itu pula nafas Jungkook terasa sesak. Seperti ada yang akan meledak dari dalam tubuhnya, tapi apa itu.

Hingga sampai Jungkook melihat seorang perempuan yang mengenakan long dress berwarna putih tulang yang memiliki belahan pada bagian kaki sampai atas paha. Jungkook baru menyadari jika ada yang tidak beres dengannya.

Air liur Jungkook sudah hampir menetes, hanya karena melirik perempuan itu yang dengan tak tau adab, bermesraan dengan seorang laki-laki di depan pintu kamarnya. Dan karena saking kesalnya, nyaris saja Jungkook menyambar perempuan itu dan lalu meremat payudaranya yang sengaja ia pamerkan dengan belahan pada pakaiannya dibagian dada.

Jika dipikir-pikir, pakaian yang dikenakan perempuan itu sangatlah tidak berguna. Belahan ada di mana-mana. Dan bagian tubuhnya yang ditutup pun sangat minim. Karena selain belahan panjang dari kaki sampai paha, lalu belahan di dada yang hampir memperlihatkan puting perempuan itu, ternyata masih ada lagi. Dibagian pinggang kanan dan kiri, pakaian perempuan itu bolong.

"Sial"

Dugh

"Sial"

Dugh

Beberapa orang yang ada di sana, menatap Jungkook dengan tatapan aneh. Ingin menolong, tapi juga takut. Tiba-tiba saja, Jungkook membenturkan kepalanya ke dinding, hanya karena tak bisa lagi membendung gairahnya. Rasanya Jungkook ingin sekali telanjang dan lalu mengocok penisnya ke dalam lubang apapun.

Lubang anal, lubang vagina, lubang botol pun, Jungkook sudah tidak perduli.

"Namjoon keparat, tunggu pembalasanku!" Mengabaikan tatapan orang-orang, Jungkook kembali melanjutkan pencariannya pada kamar nomor 16.

Tidak perduli berisikan orang macam apa kamar no 16, Jungkook sudah bertekad akan membunuhnya, tapi setelah memperkosanya.

Tubuh yang Taehyung sudah total telanjang, justru terasa semakin panas dan terbakar, saat dirinya mengeluarkan bantal bulu nya yang sengaja ia bawa dari rumah.

Bantal bukan sembarang bantal. Taehyung tidak sedang ingin tenggelam dalam alam mimpinya. Tapi Taehyung ingin tenggelam dalam alam fantasynya.

Pillow masturbation adalah hal yang simple namun menjadi salah satu favorite Taehyung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pillow masturbation adalah hal yang simple namun menjadi salah satu favorite Taehyung. Taehyung bisa melakukannya, kapan saja dan di mana saja. Bahkan tidak akan ada yang tau jika Taehyung menuntaskan birahinya hanya dengan sebuah bantal saja.

Caranya pun tidaklah sulit. Taehyung hanya cukup menaruh bantal itu di tempat yang menurut Taehyung nyaman. Seperti menaiki bantal itu, atau menjepit bantal itu di area selakangannya.

Kali ini Taehyung akan menjepit bantal itu di selakangannya, dan lalu menggesekkan lipatan anal nya dengan pelan. Bulu-bulu halus yang menyentuh kulit Taehyung, cukup untuk membuat Taehyung merinding sekaligus terangsang.

Sudah biasa memuaskan tubuhnya sendiri. Taehyung pun tak perlu waktu lama untuk mendapatkan lonjakan gairahnya.

Gesekan demi gesekan, perlahan membuat darah Taehyung semakin berdesir hebat. Matanya memejam erat, menikmati tiap ketukan nikmat yang meminta ruang dalam gairahnya.

Gairah semakin membumbung tinggi, dan suara desahan Taehyung semakin terlantun syahdu. Posisi tubuh pun berubah sesuai naluri syahwat Taehyung membawanya.

Dan ketika Taehyung dalam keadaan berjongkok dan siap menunggangi bantal sex nya. Mata Taehyung sontak membulat bersamaan dengan tubuhnya yang jatuh ke lantai.

"Siapa kamu?" Taehyung tentu kaget dan tercengang. Nyawanya seperti hendak dicabut detik ini juga.

Ketika ia sedang asik menikmati semua lekukan tubuhnya sendiri tiba-tiba ada tamu tak diundang yang datang tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Salahnya, Taehyung adalah ia yang tak mengunci pintu kamarnya.

"Aku adalah penyair yang akan menghiburmu." Jawab seorang pria yang membawa langkahnya secara perlahan namun pasti menuju tempat di mana Taehyung sedang terduduk di lantai dengan tubuh telanjangnya, usai bermain-main dengan bantal tidurnya.

Seketika Taehyung langsung menghentikkan aktifitas nya kala gejolak aneh mulai merayap menggerogoti saraf-saraf nya. Padahal puncaknya sebentar lagi akan sampai. Sampai detik ini, lubang kerutan anal Taehyung masih saja terus berkedut.

Taehyung lalu berdiri dengan perasaan tidak nyamannya beserta detak pada jantung yang tak mau mematuhi detakan normal pada umumnya.

"Ku mohon pergilah.... Aku takut"

Dalam sekejap semuanya menjadi gelap, dan Taehyung sudah tidak ada pada kuasa kesadaran nya lagi. Tubuhnya tiba-tiba disentak dan terpelanting ke atas ranjang bersama dengan orang asing yang datang sesaat lalu, yang menyebutkan dirinya sebagai penyair.

Taehyung tak lah sebodoh itu yang tak paham makna ungkapan kata penyair. Ia sudah diberitahu semua oleh sepupunya Wonwoo tentang kehidupan di tengah lautan itu seperti apa. Namun yang menjadi pertanyaan adalah~ Kenapa ada penyair yang datang ke kamarnya? Wonwoo keparat! Hanya itu yang dapat Taehyung pikirkan untuk sementara ini.

Semua ini pasti ulah Wonwoo yang memanggilkan penyair untuk Taehyung. Jika tujuan Wonwoo melakukan itu untuk mengerjai Taehyung, maka Wonwoo berhasil.

Taehyung mencoba mendorong tubuh Jungkook yang kini sedang menindihnya. Demi apapun Taehyung sangat takut sekali. Jungkook seperti pemburu lapar yang siap menelan apapun yang ada di depannya.

"Kumohon pergi sialan! Aku tidak butuh dihibur!" Gagal memukul karena tak berefek apapun pada Jungkook, Taehyung memilih untuk menjambak rambut Jungkook dari belakang, dan sepertinya itu berhasil.

Kepala Jungkook mendongak dengan mata yang melotot dan mulut yang meringis. Tiba-tiba saja langsung dilempar naik ke atas kasur, orang waras mana yang tidak akan takut.

Jika memang benar Wonwoo yang mengirimkan si penyair gila ini, kan bisa, dia melayani Taehyung dengan baik. Yakinlah ... Taehyung itu malu-malu tapi mau.

Jungkook mencengkeram tangan Taehyung dan lalu menariknya, hingga tangan Taehyung pun terlepas dari rambutnya.

"Aku yang butuh dihibur bodoh! Menurut saja, atau kubunuh kau!"

Mengerikan, satu kata yang terlintas, dan sontak membuat Taehyung bungkam. Pria yang tengah menindih tubuhnya dan mulai mengendusi perpotongan leher jenjang mulusnya, tampak sangat awur-awuran. Nafasnya terdengar berantakan, Taehyung yakini jika pria penyair gila ini sudah terangsang dari luar, dan sekarang dirinya yang dijadikan sasaran pelampiasan.

Taehyung terus menahan nafasnya setiap kali Jungkook mengecup bagian tubuhnya secara acak. Membuatnya terus tersentak kecil karena terkejut akan letupan kesenangan yang meledak dalam pembuluh darahnya.

Tapi benarkah Taehyung akan melakukan hal gila ini. Haruskah ia menyerahkan keperjakaannya, sebelum keperawanannya ia patenkan.
.
.
.

Tbc.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ENCOUNTER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang