Daniel semakin terang-terangan mendekati Salma, setelah pertemuan tak sengaja nya dengan salma dibutik hingga berakhir dengan mengantarkan Salma pulang. Tentu saja kesempatan itu dipakai Daniel untuk mengenal Salma lebih dekat. Bahkan setelah hari itu, Daniel selalu menanyai kabar salma setiap harinya melalui pesan singkat.
Tak hanya sekadar menanyai kabar, Daniel juga sudah beberapa kali mengunjungi Salma dan asa ke apartemen. Tadi malam mereka juga pergi makan es krim bertiga.
Salma telah selesai memoleskan lipstick pada bibirnya, sebelum benar-benar beranjak dari depan cermin Salma sekali lagi memastikan penampilannya lalu segera turun ke basemant.
"Hai mas, maaf ya nunggu lama" ucap Salma ketika sudah memasuki Mobil Daniel
"Gak lama kok, mas juga baru nyampe."
Salmapun tersenyum lalu mengaitkan seatbelt nya.
"Tadi jam berapa asa dijemput novia?" Tanya Daniel.
"Jam 9 mas"
Novia memang meminta Salma untuk mengabarinya jika salma akan pergi ke butik maka dia akan datang untuk menjemput asa. Novia dan nayl sudah menganggap asa seperti anak mereka sendiri terlebih mereka sampai saat ini belum juga dikaruniai momongan.
"Nanti pulang dari butik kita langsung kerumah novia aja" ucap daniel
Salma pun mengangguk, selama perjalanan banyak hal yang daniel ceritakan ke salma. Daniel sangat nyaman dengan salma, belum pernah dia merasa senyaman ini dengan orang selain keluarganya. Dan ia pun semakin yakin untuk mengenalkan Salma ke keluarga besar secepatnya
---🧡---
Rony tengah berbaring disofa studio sambil membalas beberapa chat diaplikasi WhatsApp nya. Setelah selesai ronypun beralih untuk melihat status dari beberapa kontaknya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
melihat status novia, Rony langsung bangkit dari rebahannya dan menekan tombol hijau dilayar hpnya untuk menghubungi novia.
"Halo nop, lu lagi sama asa? Dimana?"
...
"Gue otw sana"
...
Tak butuh waktu lama bagi Rony untuk sampai dirumah novia. Jarak studio dengan rumah novia memang dekat.
"Om lonyy.."
Mata dan hidung asa masih merah karena usai menangis digoda novia.
Asa langsung mengangkat kedua tangannya minta digendong ke Rony. Tentu saja Rony langsung meraih bocah itu kedalam gendongannya. Asa memeluk erat leher Rony lalu menyembunyikan wajahnya dibahu Rony.
