٧١

275 7 0
                                    

Hafidzah memangku Faza yang dari tadi duduk sendiri

Faza melihat Hafidzah "umma.. masih lama?"

Hafidzah melihat Faza dengan senyumannya "tunggu, sabar ya sayang" Faza hanya mengangguk

Tak lama kemudian, mami dan papi datang ke depan ruang rawat Riva dan disusul dokter yang keluar dari ruangannya

Dokter tersenyum "Assalamu'alaikum Ning Faza, Hafidzah"

"Wa'alaikumsalam"

Hafidzah berdiri dari tempat duduknya "Bagaimana keadaan Riva dok?"

Dokter melihat satu per satu keluarga yang menunggu diluar "penyakit leukimia yang dialami Riva bisa sembuh total"

Mami mendekat ke arah dokter "beneran dok? Dokter gak bohong kan??"

Dokter menggelengkan kepala "asal harus pengobatan"

Hafidzah sedikit mengkerut kan keningnya "berapa lama dok? Soalnya pengobatan penyakit leukimia ada yang sampai bertahun-tahun"

"Penyakit leukimia yang dialami Riva tidak begitu parah, cuma butuh 3 sampai 4 bulan untuk pengobatan" ucap dokter

"Baik dok, lakukan yang terbaik untuk anak saya" ucap papi

Dokter mengangguk "baik, sebentar lagi Riva sudah harus diberi pengobatan. Saya permisi dulu pak, buk, Ning. Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Papi melangkahkan kakinya dan hendak membuka pintu ruangan rawat, mami memegang pergelangan tangan papi "papi jangan. Biar Hafidzah dulu yang ngomong sama Riva, soalnya tadi Riva nyari Hafidzah"

Papi berbalik badan menghadap mami "ya sudah kalau begitu. Zah kamu masuk dulu, bicara dulu sama Riva. Faza boleh sama kita?"

Hafidzah mengangguk "boleh papi. Faza kamu sama mami dan papi dulu ya"

Faza mendongak untuk melihat wajah Hafidzah "tapi kata umma tadi mau lihatin aunty Riva"

Hafidzah mengelus kepala Faza "iya nanti kita lihat aunty Riva, tapi sekarang Faza ikut main sama mami dan papi dulu ya! umma mau sama aunty dulu nanti pasti umma lihatin kok"

Faza mengangguk "iya umma"

Hafidzah menyerahkan tangan ke depan mengisyaratkan untuk salim "ya udah sana"

Faza menerima tangan Hafidzah dan menyaliminya "iya umma"

Mami tersenyum ke arah Faza "Faza.. sini nak"

Faza berlari kecil ke arah mami lalu melambaikan tangan pada Hafidzah "dada umma.."

Hafidzah tersenyum dengan melambaikan tangan "dada sayang"

"Assalamu'alaikum"

"Waalaikumsalam"

Hafidzah menatap punggung Faza yang mulai menjauh. Hafidzah membuka pintu

"Assalamu'alaikum"

"Wa-wa'alaikumsalam"

Hafidzah duduk di kursi tepat disamping Riva "Riv kamu gak papa kan?"

"Aku gak papa kok zah. Maaf ya udah ngerepotin kamu"

"Siapa juga yang ngerepotin, nggak ada sama sekali kok"

"Tapi gara-gara aku, kamu jadi harus mendadak datang ke RS"

"Nggak apa-apa Riv, andai kalau aku nggak datang pasti aku gak akan tau kalau kamu akan dioperasi dan mendapat pengobatan untuk menyembuhkan penyakit leukimiamu itu"

Seorang Gus Dan Ning (ENDING)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang