Happy readingSore hari dengan ditemani lembayung yang terbentang sangat cantik. Sebentar lagi matahari akan tergantikan oleh rembulan. Kedua pria dengan berbeda generasi namun nampak seiras sedang berjalan menelusuri lorong markas D'MASIV.
D'Masiv merupakan sekelompok orang yang bekerja dalam kegelapan. Komunitas pasukan khusus yang merupakan terkuat dari yang kuat. Mereka biasanya akan ditugaskan untuk membasmi para musuh dan para penjahat besar lainnya.
Tentu semua itu tidak mudah, dan jasa yang mereka gunakan tidak lah murah. Apalagi jika penerus/ pemegang langsung yang turun tangan. Itu sebabnya De'Marvel sangat disegani oleh kalangan masyarakat.
Semua orang tahu, De'Marvel adalah D'Masiv. Keluarga yang melahirkan orang-orang berhati iblis tanpa ada belas kasih. Ucapan mereka mutlak tanpa ada bantahan. Jika bantahan itu terucap, maka nyawa bayarannya.
Markas D'Masiv ini seperti mansion, namun dengan interior yang gelap dan terpahat bak kerajaan. Markas yang begitu luas. Didalam sana terdapat berbagai macam ruangan yang akan membuat siapa saja terkagum sekaligus menelan ludah mereka tanpa sadar.
Arsa sendiri sudah diperkenalkan dalam dunia gelap pada saat usianya menginjak 15 tahun. Yang mana anak seumuran itu masih menikmati waktunya untuk bermain, namun arsa harus berlatih, belajar, bekerja.
"Salam tuan besar dan tuan muda." Ucap sopan dengan tundukan dalam pria yang mungkin tidak jauh dengan Argantara.
Mereka hanya mengangguk sebagai respon. Lalu mereka memasuki ruangan yang terdapat penjagaan dan segala alat canggih dalam akses keluar masuk.
Argantara dan Arsagara meneliti senjata yang akan mereka bawa kemedan perang nanti. Dirasa semuanya aman, Argantara memerintahkan Arsagara untuk cepat membahas strategi yang beberapa Minggu ini mereka rencanakan.
Kini hanya tinggal pemantapan setelah nya mereka akan pergi dengan jet pribadi milik D'Masiv. De'Marvel juga memiliki nya, itu terpisah Mereka mempunyai barang berharga masing-masing.
"Mantapkan strategi, pastikan tidak ada kendala sedikitpun. Saya tidak menerima kekalahan, ingat." Peringat Argantara lagi. Arsa hanya berdeham sebagai respon.
Arsa pergi dari sana. Sedangkan Argantara pulang menuju mansion. Karena yang akan menyelesaikan misi kali ini hanya arsa. Argantara ada sesuatu hal yang akan ia urus dirumah.
.
.
.Diruang meeting semua anggota khusus dikumpulkan. Hanya anggota khusus saja, selebihnya mereka yang berjaga di markas dan ada juga yang nyeselesaikan misi lainnya.
Dengan penuh jiwa pemimpin Arsagara menjelaskan dan menegaskan hal apa saja yang akan mereka lakukan disana nanti. Rekan-rekan pun menyimak dengan serius dan seksama. Tentang persenjataan sudah Arsa urus bersama Argantara tadi.
Merekapun bersiap memakai alat tempur dan membawa senjata pribadi. Penampilan mereka biasa saja. Namun terdapat pelindung khusus dari sentuhan senjata api. Arsa terlebih dahulu siap dan menunggu dimobil menuju jet pribadi.
.
.
.Dikamar bernuansa biru laut terdapat remaja yang tengah bersenandung dengan gitar berada dipangkuan nya. Angin sore yang menerpa wajah tampan manis nya, serta lembayung yang terbentang membuat suasana sore menjadi lebih indah.
KAMU SEDANG MEMBACA
TRANSMIGRASI ARSAGARA
Short Story[Mohon maaf apabila ada kesamaan latarbelakang, nama tokoh, lainnya. Cerita ini hanya untuk mengisi waktu luang saya dibulan ramadhan. Selama bulan ramadhan saya akan up disini.] . . . Arsagara adalah pria berhati dingin yang tidak mengenal apa itu...