Cahaya terang dari sang merah yang menyala besar. Memakan setiap tempat dan rumah. Seorang wanita berambut hitam bercampur merah sebahu, dengan baju hitam yang lebih mengejutkannya lagi, ada tanduk dikepalanya layaknya iblis. Berada ditengah kobaran api. Matanya yang kosong entah melihat kepada siapa! Sorakan orang orang yang memanggilnya 'penghianat'. Tak tau apa yang terjadi cia hanya melihat saja dengan hati yang berkecambuk rasanya perkataan itu ,sorakan itu untuknya.
"d-dimana ini?".
Tak ada yang menjawab, tiba taba wanita itu melihat pada cia, membuat jantung nya berdetak kencang takut dan cemas bersatu.
Satu kata yang ia ucapkan membuat cia kaget mata merah wanita itu menyala.
"**********"
"AHH!...hah..hah...hah..". Cia terbangun dari tidurnya dengan nafas yang tak karuan!
Apa maksud dari mimpi itu?...
Dan apa maksud dari ucapan wanita itu?...Cia menenagkan dirinya sebentar lalu beranjak keluar! Hari sudah larut. Ia berniat membicaraknnya dengan kakak nya.
Tapi...saat ia membuka kamarnya..
"tidak dikunci?" bingung cia, tanpa pikir panjang cia membuka nya tak ada orang didalam.
"papa?...."
"kak khan?"
"kak tahel?"
"kak najak?"
Tak ada satu pun orang dikamar mereka.Oke cia memiliki firasat buruk sekarang! Sepertinyan ia melupakan sesuatu? Tapi apa.....oh sh*t! Siall!
Ia langsung bergegas pergi! Tanpa menukar bajunya. Celana selutut dengan baju kaos hitam polos. Baju yang ia gunakan saat keaula untuk menutupi hari liburnya.
'bisa bisa nya gw lupa! Jan sampai semakin gawat' ia menghunakan sedikit kekuatannya untuk meningkatkan kecepatannya.
Hampir sampai. Deg
Ini!..cih kak heli!
"hentikan"
"ha!.." perhatian mereka berpaling ke cia yang datang.
"CIA!!!"-all'sial bisa bisa nya aku tidak merasakan kehadirannya' frustasi jakah.
"Kak heli! Kak khan!" panggil Cia. Mereka yang terpanggil langsung gugup.
"y-ya
"apa lagi sekarang?"
"a-aku hanya kesal saja!" jawab khan."seharusnya aku yang kesal! Mengganggu wanita saat malam hari dan menuduh kami!"
"apa harus menggunakan nya?" tanya cia lagi. Mereka semakin gugup.
"k-kami tidak bermaksud begitu! hanya saja kekesalan kami begitu besar jadi tidak sengaja mengeluarkannya!" elak heli di anghuki oleh khan.
"kalau begitu aku juga kesal dengan kalian apa boleh aku menggunakannya juga!" tatapan mata cia tajam dan dingin.
Sooha yang melihat cia seperti ini pun hanya memikirkan satu kata 'menyeramkan'.
"maaf kami salah!" ucap mereka kompak.
Cia mulai menetralkan emosinya. "hah....bisa kah kalian tidak kekanak kanakan! Aku tau apa yang kalian marah kesal kepada satu sama lain! Tapi bisa kah tidak seperti ini! Apa lagi kalian mengikut campurkan seseorang yang tidak bersalah!" ujar cia sambil melirik sooha.
"maaf kami salah!"-all (-sooha). Sooha yang melihat semua laki.laki ini tunduk pada cia pun merasa kagum.
'mereka takut pada cia! Keren'"kak sooha apa kau baik baik saja? Apa.mereka melukaimu?" tanya cia melihat sooha.
"a-ah tidak kok! Tadi ada kesalah pahaman saja!"jelas sooha.
"syukur lah! Dan kalian apa kalian tidak malu! Bertengkar karena saling menyalahkan dan tak mau kalah! *tertampar* tubuh saja yang dewasa tapi sifat kekanak kanakan! *tertampar* dasar bocah! *tertampar lagi*!"
Mereka hanya menunduk diam karena ucapan cia yang menampar mentalnya.
'apa aku keterlaluan ya?'
*menghela nafas* "kalau kalian ingin bertarung bertarung lah yang adil! Sebentar lagi perlombaan night ball akan dimulai jadi persiapkan diri kalian dan bertarunglah disana!" saran cia.
"ahh benar juga! Baiklah seperti yang dikatakan cia! Mari bertarung diperlombaan nanti!"
"aku terima dan aku akan mengalah kan kalian!".
'hah lelah punya kakak rasa punya adek'
"kami tidak takut! Kami pasti mengalahkan kalian lagi!"ujar jakah.
Khan tidak mengubrik ucapan jakah, ia melihat sooha.
"sooha untuk yang tadi aku minta maaf, dan aku harap kita berjumpa lagi!" ucapkan lalu berbaik pergi."ah iya tidak apa! Sampai jumpa lagi!" ucap sooha.
Cia dan kakak² nya mulai pergi setelah berpamitan pada sooha.
"hah..." 'sial lupa bawa jeket' batinnya meratapi nasibnya yang kedinginan karena hanya memakai baju kaos saja!.
Tiba tiba tubuhnya serasa ditutupi oleh sesuatu yang hangat! Ia melirik enzy, ternyata ia memberikan rompinya pada cia.
"jangan keluar dengan baju tipis dimalam hari! Kau bisa sakit!" nasihatnya.
"maaf! ini gara² kalian juga tau! Aku tidak sempat mengambil jaket ku!" omelnya.
"hahaha maaf!"
" Kenapa tampang mu kusut dan berantakan begitu?" tanya tahel.
"apa itu sebuah ejekan?" sinis cia.
"setengah iya setengan aku bertanya!"jawanya jujur.
"apa karena berlari tadi?" tanya najak.
'apa aku harus bilang?.....sebaiknya tidak dulu'
"yaa! Tidak salah sih!"
"hahaha maaf deh!" ucap khan lalu menggendong cia ketubuhnya agar beristirahat saja.Cia yang merasa tubuhnya melayang pun kaget.
"a-aa apa apa an turunkan aku kak khan! Aku bukan anak kecil lagi!" berontaknya."apa apaan itu kau kan memang kecil! Lihat lah kau hanya sedada ku!" ucap tahel jujur!
"tahel" tegas enzy yang dibalas cengiran saja.
"kau ringan dan kurus apa kau kurang gizi ya?". Mendengar ucapan tak berdosa kakak tertua nya ini membuat cia geram sendirinya.
"berarti kalian yang tidak bisa mengurusku kan!" ujar cia pedas. Membuat ke 4 pria itu bungkam.
Prang.
Ada yang pacah tapi bukan kaca"Maaf!"- keempat pria itu tampak masam.
"eh?"
"benar!, kami tidak bisa mengurus cia dengan baik! Kami hanya membuat mu terbebani!""benar seharusnya kami yang harus membantumu bukan kau yang membantu kami! Kakak macam apa kami ini"
Oke sepertinya cia salah bicara, sejak kapan 4 serigala buas ini menjadi anak serigala.
"h-hey a-ayolah aku hanya bercanda! Jangan seperti ini dong! Heyy wajah kalian kenapa muram begini! Aku hanya bercandaa!". Enzy yang melihat gelagapan cia dalam gendong koala nya khan tersenyum.
"ASTAGAAA......"
####################################
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
the wolf's little devil (dark moon: the bold altar x OC) [GAK LANJUT]
Acak"PUDING CIA MANAAAAAA......." "KAK TAHELANJINGK......" "cia mulutnya!..." _________________ karter dan cerita dark moon milik hybe zey cuman nambah karater dan cerita aja. CERITA MURNI DARI OTAK SENDIRI NO COPY COPY AN. yoss kalau begitu lanjrot ke...