Seokjin bekerja sebagai seorang sekertaris di sebuah perusahaan milik Jungkook karena suatu keberuntungan yang tidak semua orang bisa dapatkan. Dia hanya lulusan SMA dan masih harus mengejar studinya jika dia ingin melanjutkan kontraknya ke depan.
...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seokjin melewati begitu saja Jungkook yang tengah mengadakan rapat kecil di ruangannya dengan beberapa karyawan. Sekarang Seokjin punya tempat tersendiri di dalam ruangan kerja Jungkook. Ruang kecil yang awalnya gudang penyimpanan berkas sudah di jadikan ruang khusus untuk Seokjin.
Mereka meletakan meja dan seperangkat komputer untuk Seokjin agar dia bisa lebih tenang bekerja dan tidak perlu bersentuhan dengan karyawan lain yang mengusiknya, tentu juga lebih mudah saat Jungkook membutuhkannya. Seokjin akan bertemu dengan mereka saat waktu istirahat dan turun ke kantin perusahaan, sisanya Seokjin akan sibuk bersama tim Eunwoo. Karena sejauh ini hanya mereka yang selalu mendukungnya.
Jungkook mengerlingnya dari sudut matanya, melihat wajah cemberut Seokjin.
"Kalian bisa kembali ke ruangan," Jungkook membubarkan rapat kecil mereka.
Mendekat ke ruang Seokjin dan mengetuk pintu kacanya yang tidak tertutup.
"Ada apa pak?" tanya Seokjin, sedikit lebih galak karena moodnya sedang buruk paska kejadian di kamar mandi barusan.
"Lebih suka es krim coklat atau mint?" tawar Jungkook tiba-tiba.
"Yak! Mana ada manusia makan es krim rasa mint," Seokjin menunjukan wajah jijik.
"Gue suka itu ketimbang rasa matcha, seperti rasa rumput," ujar Jungkook,
Seokjin memprotes.
"Nyobain café depan perusahaan aja ya, abis ini ada rapat lagi soalnya," ucap Jungkook kemudian mengamati perubahan wajah Seokjin yang berubah cerah.
Seokjin mengangguk setuju lalu bersiap untuk turun bersama bossnya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mata Joohyun tidak berkedip saat melihat Jungkook dan Seokjin baru saja keluar dari lift.
"Kalau gue jadi lu, gue ngga bakal diem aja sih," itu yang di katakan teman Joohyun padanya.
Joohyun meremas kedua tangannya, melihat punggung kedua orang itu menjauh dari penglihatannya. Dia memperhatikan bagaimana senyuman Jungkook, dan kekehan keluar dari mulutnya. Sikapnya berbeda seratus depalan puluh derajat dengan apa yang selalu dia tunjukan padanya.
