28. Kabur

349 43 24
                                    

Jungkook masuk ke dalam ruang kantornya sedikit terburu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jungkook masuk ke dalam ruang kantornya sedikit terburu.

Diikuti Joohyun di belakangnya.

"Gue harus pergi sekarang," katanya.

"Tapi lu ngga bisa ninggalin rapat gitu aja Kook, lu tahu gimana pentingnya rapat kita," sanggah Joohyun.

"Jean lebih penting!!!" bentark Jungkook tak sabar,

Seokjin keluar dari ruangannya dengan pelan-pelan. Dia belum bisa mencerna apa yang terjadi dengan Jungkook dan Joohyun.

Dia bisa melihat betapa berantakannya Jungkook saat ini. Wajahnya kusut dan tidak tenang.

"Ada apa pak?" tanya Seokjin hati-hati.

Joohyun mengerling Seokjin,

"Bujuk dia biar tetap di kantor," perintah Joohyun, lalu dia keluar dari ruangan meninggalkan keduanya dengan kesunyian yang tidak menyenangkan.

"Pak?" Seokjin mendekati Jungkook,

"Ada apa?" tanyanya,

"Jena pergi dari rumah," jawab Jungkook, antara khawatir dan frustasi.

Seokjin terkejut.

"Bapak udah nyoba nyuruh orang nyari? Cek cctv?" Seokjin juga ikut panik, dia memberi saran agar Jungkook juga segera bertindak. Bahaya sekali Jean kabur dari rumah sementara dia biasa tinggal di luar negri.

"Udah," jawab Jungkook.

"Bapak tahu Jena dimana?"

Jungkook menatapnya, tapi tidak menjawab.

"Bapak bisa bilang ke saya," bujuk Seokjin,

"Tahu," jawabnya membuat Seokjin lega.

"Tapi bukan itu intinya," Jungkook mengusak rambutnya frustasi.

"Ada apa sama Jena sebelumnya?"

"Kita bertengkar, tadi pagi sebelum ke kantor, dan" Jungkook tidak melanjutkannya,

Seokjin menduga mungkin Jungkook lepas kontrol dan meninggalkannya sendirian. Seokjin sedikit mengenal Jungkook, saat emosi Jungkook cenderung memilih menghindar. Walau itu kadang membuat semakin runyam masalahnya dan tidak menyelesaikan apapun.

"Bapak bisa kasih tahu ke saya Jena dimana? Bapak bisa tetap di kantor, biar saya saja yang menemuinya. Bapak juga masih emosi, nanti saya bilang pelan-pelan ke Jena," Seokjin menawarkan diri.

Jungkook sesaat hanya menatap Seokjin. Seokjin tahu, di balik sifat kerasnya Jungkook, ada kesedihan yang tersembunyi. Seokjin tidak tahu itu apa, sekarang yang terpenting dia harus bertemu Jean dulu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My Baby BossTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang