hasta merenung memandang langit langit kamarnya. Pikirannya berkelana entah kemana, dari hal sepele sampai hal yang penting dia pikirkan sekarang
Jirgan pergi kerja kelompok di rumah temannya dan akan pulang menjelang sore sedangkan teman temannya sedang sibuk dan tidak ada yang bisa ia ajak main
Hasta enggak bisa kaya gini!, dia enggak bisa ditinggal sendiri!, soalnya kalo dia ditinggal sendiri otak nya selalu berkelana dan menambah beban batinnya
Cowok itu menggusak rambutnya kasar sebelum akhirnya keluar dari kamar dan berjalan menuju taman belakang rumahnya sambil membawa segelas kopi yang ia pesan dari bi Esih sebelumnya
Di tangannya kirinya ada sebuah pena dan satu kanvas yang berukuran sedang. Ia berencana menggambar sesuatu sekarang
Jari jari nya yang lentik mulai menggoreskan tinta pulpen itu pada kanvas namun kegiatannya harus terhenti karena mendengar suara panggilan telfon dari ponselnya
Drrrrt Drrrrt Drrrrt
WOI BANG!!, JAWAB NAPA ADA YANG NELPON TUH!!Hasta terkekeh kecil mendengar nada dering telfon ponsel nya kembali di ubah oleh jirgan. Ia kemudian membuka ponselnya dan menjawab panggilan itu tanpa melihat siapa yang menelfon
"Assalamualikum"
"Waalaikumsalam, hasta kapan kamu pulang nak?" Tanya seorang wanita di seberang sana. Wanita itu adalah ibunya -herlia talita lengkara-
Hasta terdiam dia menyesal karena telah menjawab panggilan ini.
"Enggak tau"
"Adek sakit Ta, mama masih sibuk di kantor dan enggak bisa jaga Dia,kamu tolong jagain casva ya?"
"Maaf ma tapi Hasta juga sibuk kegiatan band akhir akhir ini"
"Ta...,kamu masih gabung band enggak berguna itu?, kamu Enggak kasihan apa sama adek Kamu?,dia lagi sakit masa harus ngurus dirinya sendiri"
"Ma!, hasta aja ngurus diri sendiri kalo sakit, hasta aja enggak pernah dijagain sama siapapun kalo sakit terus kenapa hasta harus ngebela belain absen band demi jaga casva yang cuma demam biasa"
"Sayang.., kamu kan udah besar sedangkan casva masih 16 tahun sekarang masa kamu nyama-nyamain dia sama kamu sih nak?"
"Mau sekarang atau dulu hasta selalu ngerawat diri hasta sendiri, bukannya dulu mama bilang cowo harus semua mandiri ya?"
"Beda ta!, kamu tahu kan casva itu lemah dari kecil? Kalo dia makin parah gimana? Tolong jangan egois hasta!"
"Bukannya mama ya yang egois?,kenapa mama enggak ambil cuti demi jaga anak kesayangan mama itu?"
"Mama sibuk di kantor hasta, papa juga sibuk!. Bisa enggak sih kamu ngerti sedikit aja sama mama dan papa!?. Mama tuh capek!"
"Tolong berguna untuk kali ini aja...,
Mama enggak mungkin paksa clariza buat jaga casva, kamu tau kan seberapa benci adek pertama mu itu sama casva?""Bisa gak sih mama urus anak haram mama itu sendiri?, stop bikin hasta sama clariz sakit karena ke egoisan mama!"
TUTTT!!
hasta mematikan telfon secara sepihak, ia kemudian memijat pelipisnya lelah.
Sejujurnya ia rindu pada suara mamanya yang kurang lebih satu tahun tak ia dengar namun ia benci ketika mamanya malah membicarakan adik bungsunya daripada repot repot menanyakan kabarnya dan adik pertamanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun home || Lee haechan
Teen Fiction"dia adalah matahari dan rumah untuk kami" *☆*☆*☆* bagi enam pemuda dengan karakter dan latar belakang yang berbeda seorang Hasta adalah rumah terbaik untuk mereka. rumah untuk bercerita, rumah untuk bersandar dan rumah untuk menumpahkan semua emosi...