DREZO singkatan dari Dream zone yang dicetuskan oleh hasta dua tahun lalu. DREZO adalah nama band yang di dirikan hasta karena pede dengan suaranya sendiri
Band itu berisi empat orang pada awalnya tapi kini bertambah satu anggota karena hadirnya jirgan. Adik yang diangkat hasta dua tahun lalu.
Dari pertama band itu di bentuk hingga sekarang band itu selalu populer dan diminati para remaja.
Apalagi setelah Naren iseng mengunggah vidio mereka pas ngeband di sebuah cafe ke sosial media. Behh!! Langsung terkenal mereka berlima!
Mungkin karena mereka pada ganteng sama keche jadi para kaum hawa meronta ronta ngeliat pesona mereka yang bertebaran di mana mana
Meskipun terlihat berlebihan tapi itu memang kenyataan nya, kalau mereka ngeband pas di undang disebuah acara kaum hawa pasti ngejerit terus ngulek ngulek kaya cacing kepanasan
Kalau kata hasta mah ketampanan mereka tuh kaya lima princess dari alam sebelah.
Jirgan menjadi gitaris utama di band mereka, hasta vokalis sekaligus gitaris kedua, renja sebagai vokalis, Noren sebagai drummer, dan Naren sebagai pianist
Dua hari lagi mereka akan tampil di acara hari jadi cafe milik mamanya renja. Mama renja sengaja mau ngundang mereka karena keluarga renja itu emang punya darah musisi yang kental
Mereka sih iya iya aja soalnya mama renja janji bakal traktir mereka sepuasnya setelah mereka tampil di acara itu, hasta yang emang doyan makan langsung nerima tawaran itu begitupun yang lain
Btw mereka saat ini lagi liliwetan di rumah nya hasta, Naren lagi motong motong tempe, renja lagi numis kangkung, Noren lagi ngulek sambel dan hasta lagi goreng asin
Sedangkan si bungsu jirgan enggak di biarin masak karena tangannya yang amat ajaib
"Jirgan lo jagain dulu ini nya ya, Gege mau minum dulu"
"Siap ge"
Renja meninggalkan panci tumis kangkung itu dengan keadaan api yang masih menyala kepada jirgan sedangkan si bungsu hanya mengangguk sambil memperhatikan panci itu serius
1 menit
2 menit
3 menit
4 menit
5 menit
7 menit
8 menit
9 menit
10 menit
Beberapa menit mulai berlalu dan panci itu kini mulai mengepulkan asap berwarna hitam sedangkan jirgan yang melihatnya mulai kalang kabut mencari renjun
Noren dan Naren sendiri udah selesai masak dan lagi main ps di kamarnya hasta yang ada di lantai atas
Kalo hasta sih udah selesai goreng asin nya dari tadi dan sekarang lagi mandi karena badannya bau amis abis motong cumi juga
Tumis Kangkung itu mulai menghitam karena api kompor yang tak kunjung di matikan., mata jirgan memerah menahan tangisnya
Anak itu terlihat frustasi karena tak menemukan renjun dimana mana, ia kemudian mengambil segayung air dari kamar mandi dan menuangkannya di panci kangkung itu kala api mulai membara dari sana
"GEGE HUAAAAAA" teriak jirgan kesal, tak lama renjun datang sambil menenteng keresek telur sambil nyengir tanpa dosa "loh ada apa ji?" Tanya renja dengan watados sebelum matanya membulat lebar karena melihat panci yang gosong dengan tumis kangkung yang sepenuhnya menghitam dan tak bisa diselamatkan
"JIRGANNN"
□○☆◇SUN HOME◇☆○□
Sejujurnya renja mau marah sama jirgan tapi dia sadar kalo itu salah nya juga karena ninggalin jirgan yang enggak bisa matiin kompor sama tumis kangkung yang api kompornya masih nyala
Berakhir renja masak lagi tumis kangkung nya karena masih ada sisa bahan di kulkas hasta yang segede gaban
"Kenapa enggak manggil abang aja tadi?" Tanya hasta yang lagi duduk di meja makan sambil makan tahu goreng yang masih anget
Hasta udah denger cerita jirgan tadi, dia turun ke lantai bawah karena denger teriakan jirgan tadi "abang kan tadi mandi" jawab jirgan kesal
Wajah anak itu udah memerah karena abis nangis, meskipun sekarang udah selesai karena di tenangin sama renja dan hasta
"Iya juga nya, maenya engke abang turun mamake anduk ngan ker mareman kompor hungkul, meni isin lamun kitu mah" kata hasta sambil tersenyum pepsodent
Jirgan mendelik mendengar ucapan abang nya itu sebelum akhirnya berjalan menuju lantai atas memanggil Naren dan Noren untuk makan bersama
Dengan daun pisang yang digunakan sebagai alas makanan pengganti piring. kelima bujang itu duduk lesehan di lantai ruang tengah
Naren memfoto kegiatan mereka lalu mengunggahnya di sosial media sebelum berlari ke wastafel untuk mencuci lengannya yang banyak kuman dan dosa karena mereka akan makan menggunakan tangan.
"Berdoa sesuai kepercayaan masing masing dimulai" seru jirgan sambil menundukan kepalanya kemudian berdoa kepada tuhan dan berterimakasih karena telah diberikan rizki dan kesempatan untuk makan bersama sahabat sekaligus abang abang kesayangan nya ini
KAMU SEDANG MEMBACA
Sun home || Lee haechan
Teen Fiction"dia adalah matahari dan rumah untuk kami" *☆*☆*☆* bagi enam pemuda dengan karakter dan latar belakang yang berbeda seorang Hasta adalah rumah terbaik untuk mereka. rumah untuk bercerita, rumah untuk bersandar dan rumah untuk menumpahkan semua emosi...