Keluarga Wijaya

19.9K 1.1K 11
                                    

Bara mengantarkan Gissel hingga di depan kelasnya. Banyak murid yang melihat interaksi mereka berdua, beberapa murid juga mulai bergosip.

Melihat itu Gissel dengan kasar melepaskan tangan nya dari Bara dan langsung mengambil tas yang sedari tadi di pegang Bara.

"Heh! Cowok sialan! Jangan lo kira karena dari tadi gue diam aja, gue mau balikan sama lo!!" Sentak Gissel kesal pada Bara yang terkejut melihat perubahan Gissel.

"Gue tau." Jawab Bara singkat.

Gissel mendecih sinis, "terus kalo lo udah tau, stop dekat dekat ama Gue!!" Ucap Gissel lantang.

"Ga bisa." Ucap Bara datar

Gissel sangat geran melihat kelakuan Bara yang membuat kesabaran nya habis.

"Lebih baik lo dekati aja selingkuhan lo itu, siapa nama nya? Ah, Amira," kata Gissel m mengangguk anggukan  kepala nya merasa benar.

Bara mengerutkan keningnya tidak suka, dia ingin memulai hubungan yang baik dengan Gissel, berarti dia harus menjauh dari Amira.

Kenapa dirinya malah di suruh untuk dekat dekat dengan gadis itu.

"Dah lah, Gue males liat lo, jauh jauh lo dari Gue!" Ucap Gissel, setelah itu dia langsung saja masuk ke dalam kelas nya meninggalkan Bara yang belum sempat menjawab.

Bara menghela nafas pasrah, dia tau ini tidak mudah. Sudah terlalu sering dia mengecewakan Gissel, tentu saja Gissel tidak akan memaafkan nya begitu mudah.

Bara berbalik ingin pergi menuju kelas nya namun dia berhenti saat melihat Tecna berjalan mendekati nya.

Dapat ia lihat gadis itu tersenyum miring pada nya jangan lupa mata biru itu bersinar tajam seakan akan dirinya adalah mangsa yang sedang di tatap oleh predator.

Bara hanya diam membeku saat Tecna berhenti di samping nya.

"Ingat ini masih awal Bara, aku tidak semudah itu melepaskan Gissel pada mu." Bisik nya pada Bara.

"Aku akan membuat mu merasakan apa yang Gissel rasakan selama ini," Tecna memiringkan kepalanya menatap wajah Bara, "Aku akan menyiksa mu, sampai kau akan berlutut meminta maaf pada Gissel." Lanjut nya menatap dingin Bara.

Sedetik kemudian Tecna tersenyum cerah dan menepuk pundak Bara beberapa kali, "kau harus berjuang keras adik ipar." Ucap nya terkekeh dan meninggal kan Bara untuk masuk ke kelas nya.

Jantung Bara sedikit berdetak kencang karna merasakan aura gelap dari Tecna.

Entah kenapa dia merasa ucapan Tecna tidak main main.

Dia harus serius mulai sekarang jika ingin mendapatkan hati Gissel. Mungkin dia juga bisa mulai benar-benar membuka hati nya untuk Gissel.

"Bos!"

Bara mengakat kepala nya dan melihat teman teman nya menuju ke arah nya.

"Langsung ke kelas aja." Kata Bara yang langsung di ikuti yang lain

...

Saat ini Tecna dan teman teman nya sedang berada di kantin.

Gissel yang memesan makanan kali ini, tentu saja setelah memalak uang dari Tecna. Dirinya dengan senang hati menuju tempat penjualan makanan.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang