Cara Amira

13.1K 770 33
                                    

Diary, ini aku.

Aku akan menikah.

Aku senang, namun juga sedih.

Di hari bahagia ku, tidak ada orang tua yang akan mendampingi ku.

Aku yatim piatu sejak kecil.

Tentu saja itu tidak membuat nya pantang menyerah.

Sebentar lagi aku akan menjadi istri nya.

Aku tidak ingin mengeluh.

Tapi mendekati hari pernikahan kami, ada sesuatu yang aneh dari nya.

Seperti ku, tidak ada juga pihak dari keluarga nya yang akan menghadiri acara pernikahan kami.

Hanya pernikahan kecil kecilan namun aku sudah sangat bahagia karena nya.

Aku bertanya kepada nya, di mana keluarga nya.

Dia hanya menjawab mereka sedang sibuk.

Sesibuk apa? Sampai tidak bisa menghadiri pernikahan anak mereka sendiri.

Tapi aku segera menepis nya, ini akan menjadi hari bahagia ku.

Begitu pun juga dengan nya, kami akan memulai hidup baru.

Semoga kami di berkati.

~Alanna

...

Amira sedang gelisah di kamar nya.

Dia sedang memikirkan acara yang di adakan keluarga Wijaya mendatang. di dalam mimpi yang ia alami, diri nya akan di bahwa oleh Bara ke acara itu.

Dia sudah menantikan nya selama beberapa hari ini, bahkan dia terkadang dengan sengaja muncul di tempat Bara berada.

Mengharap Bara akan mengajak nya pada acara itu, tapi ternyata tidak.

Dia sudah menunggu namun Bara sampai sekarang tidak mendatangi nya maupun mengajak nya pergi.

Tentu saja dia sangat marah, sejak Tecna hadir banyak hal hal melenceng dari alur yang di mimpi kan nya.

Kali ini juga, dia tidak di ajak ke acara penting itu. Bagaimana pun juga dia harus hadir di acara itu.

Itu adalah hal penting yang akan terjadi pada hidup nya, mengingat Gissel yang akan di buang oleh Bara membuat dia tidak bisa menyembunyikan semangat nya.

Amira menggertak kan gigi nya kesal, dia harus mencari jalan untuk ke sana, apapun itu.

Dia kembali mengingat mimpinya, apakah ada sesuatu yang bisa membantu nya masuk ke dalam acara itu.

Dia menutup mata nya, mencoba menggali ingatan nya.

Setelah beberapa saat dia membuka mata nya dan tersenyum licik.

Ada suatu cara untuk ke sana, namun tidak bisa menjamin sepenuhnya. Dia hanya bisa mencoba sekarang.

Dia berdiri dan berjalan ke arah lemari nya, mengganti pakaian nya dan segera pergi meninggalkan flat nya.

Dia harus cepat, acara nya hanya beberapa hari lagi dari sekarang.

.

.

.

Amira menatap lama toko butik di seberang jalan. Tidak terlalu banyak pelanggan di sana karena toko itu bisa di bilang salah satu toko pakaian elite untuk orang orang berada.

Kenapa dia datang ke sini? Tentu saja jalan dia pergi menuju ke acara itu, ada tepat di depan nya.

Dia ingat di mimpi nya, ada seorang istri dari pengusaha kaya yang akan kena musibah di sini.

Transmigrasi Ke Dalam Novel  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang