5🦁

1.3K 98 22
                                    


" Tidak mau tidak mau tidak mau hiks !!!"

Leo mengusap air mata nya dengan kasar bibirnya mencebik lucu ingin sekali dia menangis keras jika saja dia tidak lagi mengingat umur

" Sayang... Syarat yang mami dan papi ajukan juga buat kebaikan baby "

" Baik dari mananya ?? Umur 14 di suruh minum asi itu udah bukan hal yang wajar !!" Sembur Leo, suaranya naik beberapa oktaf dan itu mengganggu Hans yang masih berdiri di sisinya

" Tidak perlu berteriak, mau kamu setuju ataupun tidak itu bukan lah masalah besar, papi masih sanggup untuk menahan tubuh kecil mu itu nanti " hans tersenyum meremehkan sedang Leo anak itu kini semakin menangis kencang mungkin dia tak lagi ingat umur

" Mas ! " Tegur Mia dia sungguh pusing bukanya membantu merayu sang buah hati suaminya itu malah menambah masalah karena mengejek bayinya

" Permisi tuan nyonya? " Kedatangan salah satu bodyguard membuat keributan rumah tangga itu terhenti sementara, Hans menaikkan alisnya menunggu sesuatu apa yang ingin di sampaikan oleh bodyguard nya

" Tuan dan nyonya besar Handoko sedang menunggu di depan " ujar prajurit itu dengan kepala yang senantiasa menunduk

" Izinkan mereka masuk " bodyguard itu membungkuk hormat dan segera meninggalkan ruangan

Hans melihat kembali bayinya yang masih merajuk dengan posisi tidur membelakangi mereka istrinya yang sedari tadi merayu itupun tak luput dari kemarahan bayinya

Bunyi dorongan pintu dari luar yang menampilkan sesosok tuan dan nyonya besar Handoko itu membuat senyum Mia mengembang bahagia sedangkan Hans terang terangan memperlihatkan raut wajah tidak suka nya

" Ma pa kalian datang ?? " Tanya Mia dia berjalan menghampiri kedua orang tuanya dan memeluk tubuh mereka secara bergantian,Leo anak itu sangking penasarannya sedikit mengintip untuk melihat siapa yang telah datang dua orang tua yang masih terlihat segar bugar , apakah mereka orang tua mami angkat nya?? Dari interaksi nya dan panggilan dari maminya dia rasa hal itu benar bahwa orang tua itu yang akan jadi kakek dan neneknya nanti , semoga mereka tidak suka kepadanya dan berniat mengusir nya

" Ekhem " deheman Hans membuat semua orang menatap nya tak terkecuali Leo walaupun anak itu hanya berani mengintip

" Tidak ada yang menyuruh kalian datang lalu untuk apa kalian kemari ??"ucap hans Tanpa basa-basi

" Kau masih sama menantu , begitu arogan dan posesif , hey kalian baru saja mengadopsi anak tentu saja kami ingin melihatnya lagi pula anak kalian adalah cucu kami bukan ? " Jawab tuan Handoko dia menepuk bahu sang menantu sebagai tanda sapaan, dia sama sekali tidak tersinggung sedikit pun oleh ucapan hans yang secara tidak langsung mengusir mereka berdua

" Mama rasa suamimu akan mengekang anak mu Mia , sungguh anak yang malang semoga dia di berikan kesabaran " Mia tersenyum mendapati bisikan dari sang ibu , Hans suaminya memang begitu seluruh dunia juga tau bagaimana watak dan sifat nya dia berharap kedepannya Leo tidak banyak bertingkah , seperti ucapan mamanya Hans akan mengekang Leo nanti, segala rayu dan tangis Leo tidak akan berguna jika berhadapan dengan keputusan Hans , maka dari itu semoga Leo mengikhlaskan kebebasannya pada dunia luar karena setelah ini bisa di pastikan Hans akan membentengi setiap pergerakan sang anak

" Mas biarkan mama dan papa melihat cucu mereka " Mia mengintruksi membuat Hans berdecak tidak suka, dia akhirnya sedikit mengalah membiarkan mertua nya untuk melihat anaknya

" Tidak apa apa kan?" Walaupun tidak suka Hans tetap mengangguki pertanyaan istrinya, dia genggam tangan istrinya yang mengelus lembut dadanya,sekarang mereka ikut mendekati brankar dimana tuan dan nyonya Handoko itu sedang mengajak anak mereka berinteraksi

adoptionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang