Malam harinya Leo tengah duduk dengan bersandar dada bidang Hans anak itu tampak kalem sembari mengunyah buah yang di suapkan oleh Mia
Yang membuat dirinya cukup menurut adalah karena malam ini dia di perbolehkan pulang oleh dokter .tinggal menunggu obat yang sedang di tebus oleh eyang dan nininya setelah itu dia boleh pulang , tenang barang barang nya kini sudah di kemasi oleh bawahan Zephyr
" Baby masih merasa sakit tidak ??" Hans berbisik sembari tangannya yang sibuk mengelus rambut Leo
" Tidak, aku cukup sehat untuk tidak lagi datang kesini " Hans terkekeh mendengar nada sarkas yang keluar dari mulut bayi nya
" Tapi sayangnya hal seperti ini akan terjadwal di hidupmu " Hans kembali berbisik menggoda bayinya yang bersumbu pendek
" Terserah " Hans terkikik geli tidak menyangka semenyenangkan ini ketika dia bisa menjadi seorang ayah, hidupnya sedikit berubah dan ya dia menyadari nya sendiri
" Mas anaknya jangan di ganggu terus "
Bebarengan dengan teguran Mia, pintu kamar terbuka menampilkan tuan dan nyonya besar Handoko yang diikuti oleh suster di belakangnya dengan mendorong satu kursi roda
" Ayo kita pulang semuanya sudah selesai " ucap Nia dan mulai menyuruh para bodyguard untuk membawa barang barang mereka
Hans segera menggendong Leo setelah anak itu menghabiskan buahnya , namun ketika gendongannya mulai merendah untuk memposisikan sang anak agar dapat duduk di kursi roda, tiba tiba Leo dengan begitu erat memeluk leher nya dan kakinya yang melingkar kuat di pinggangnya
" Kenapa?" Tanya Hans lembut
" Aku tidak mau duduk di sana aku tidak lumpuh !!"
Mia tersenyum samar di belakang,anaknya begitu lucu dengan mata yang mengkilat tajam serta bibir nya yang terus mengrucut sebal
" Baiklah baiklah lalu bayi mami ini ingin bagaimana?"
" Turunin aku mau jalan saja "
" Tidak! Tetap diam di gendongan papi " setelah mengatakan itu Hans melenggang pergi dengan Leo yang masih berada di gendongannya
Mia dan orang tuanya ikut menyusul Hans dari belakang tak henti henti tuan besar Handoko selalu menyinggung Hans dengan berbagai ucapan yang membuat Mia geleng geleng kepala
" Mia papa yakin rumahmu nanti akan terus ada perdebatan lihat saja anak dan ayah itu sangat tidak kompak mereka bertolak belakang" kata tuan besar Handoko dengan sedikit berbisik takut takut menantunya itu bisa mendengar ucapannya
" Benar tapi suamiku sangat menyayangi bayinya pa" ucap Mia menerawang ke depan sedari tadi memang kedua anak dan ayah itu masih berdebat hans dengan keputusannya dan Leo dengan ketidaksetujuan nya
" Sayang sih sayang tapi dia terlalu over, si posesif itu juga tidak ingin kalah hufft sungguh kasihan cucuku dia pasti akan tertekan, apalagi si posesif itu juga agak gila " gerutu Aron tidak sadar menggunakan suara yang normal dia membekap mulutnya merutuki kebodohannya, Nia geleng geleng kepala suaminya ini suka sekali memancing amarah menantu mereka yang kejam itu
" Jangan terus menyinggung diriku pak tua tidakkah kau ingat selicik apa dirimu itu, kau berharap muka dua yang kalian rencanakan itu dapat mengambil kepercayaan putraku bukan ??, jangan bodoh apa kalian tidak dapat melihat siapa papinya ? Dan Jangan terlalu dekat dengan bayiku, ini peringatan!!! "
Setelah kepergian Hans dengan leo yang tampak bingung di gendongan nya ketiga orang yang masih berjalan santai itu tampak melongo setelah mendengar ucapan hans
" Tuhkan , suamimu sungguh menjengkelkan Mia, papa ini mertua nya lhooo kenapa tidak ada takut takut nya sih "
" Karena suamiku lebih kaya dari papa " Mia menjawab dengan cengengesan apalagi melihat mimik muka ayahnya dan mulut yang mencibir pelan itu membuat Mia semakin ingin tertawa kencang