A7P

129 8 0
                                    

"AYAH BUNDA!!" Baskara berteriak kala ia sudah berada di ambang pintu rumahnya.

Yap Leonard memang benar mengantarkan Baskara ke rumah orang tuanya, tetapi Baskara masih belum tahu memangnya om tua ini siapa? Kalaupun dia uncle dari Baskara bukan berarti Baskara tidak mengenal nya kan? Dan kalaupun itu uncle nya sudah pasti ia pasti kenal.

"Huhu kangen sama Bunda.."

"Ayah sama Bunda kenapa sih ngirim Baskara ke asrama itu!? Kan jadi jauh sama Bunda.."

"Pasti Ayah yang udah hasut Bunda buat kirim Baskara ke asrama itu huhuu,"

Baskara meracau tak jelas sambil memeluk sang Bunda, ia memang selama ini manja dengan sang Bunda tetapi ia selalu meminta di isikan rekening dengan Ayah nya.

Anak durhaka memang, ckck.

"Sudah meracau tak jelasnya?" Tanya sang Ayah yang sedari tadi diam.

"Baskara, ini uncle kamu. Kamu pasti tidak kenal dengan dia kan? Namanya Leonard Abraham dan kamu bisa panggil uncle Leo, selama kamu tinggal di asrama dari jauh uncle Leo bakal lihat kamu dan satu pesan Ayah. Jangan membantah apa yang uncle Leo bilang ke kamu,"

"Paham Baskara?"

"Ya."

Apa!? Om tua itu uncle nya? Dan ia akan menjaga dirinya dari jauh? Heh bagaimana ia bisa bebas?

"Tapi kenapa Kara tidak pernah melihat uncle?" Tanya Baskara penasaran. Ia juga penasaran kenapa ia tidak pernah melihat om tua ini, larat uncle Leo?

"Saya tinggal di Australia hanya menetap beberapa tahun saja karena pekerjaan saya di alihkan ke sana supaya saya fokus menghadapi pekerjaan itu, karena kalau saya tinggal di Indonesia sudah pasti saya tidak fokus karena atensi saya hanya tertuju pada dirimu anak nakal."

Mendengar kata anak nakal dari lontaran Leonard membuat Baskara reflek berteriak. "YAKK SIAPA YANG UNCLE BILANG ANAK NAKAL!?"

"Siapa lagi kalau bukan dirimu?"

Baskara hanya mendengus kesal dan segera naik ke kamarnya yang berada di lantai atas.

Setelah ia masuk kamar dan menutup pintu kamarnya dengan cara di banting membuat semua orang yang berada di dalam rumah terperanjat kaget.

"Anak itu susah banget dibilang," Ucap Zyan. Ayah Baskara.

"Lah itu juga bibit kamu, semuanya nurut kamu sampai sifatnya aja mirip. Dan gak ada samasekali mirip nya kayak aku!" Ucap Amora. Bunda Baskara.

Lalu mereka berbincang bincang, entah berbincang masalah apa hanya mereka yang tau^^

Berbeda dengan Baskara, ia langsung menghempaskan dirinya ke kasur dengan keras guna untuk meluapkan emosi nya.

"Kok bisa om tua itu uncle gue?!"

"Pokonya gue gak terima!!"

"YA ALLAH KENAPA WAKTU HAMBA-MU SENANG-SENANG SELALU AJA MASALAH BARU DATANG!"

"Kok gue gak pernah liat? Katanya hanya menetap beberapa tahun bukan berarti dari kecil gue gak pernah ngeliat dia dong?"

"KOK JADI GINI SIH!?"

Akibat terlalu emosi akhirnya Baskara tertidur dengan posisi kakinya ke bawah yang menjuntai.

✧✧✧✧

"Makasih ya om, besok-besok jangan lupa ajak kami naik mobil mahalnya lagi!" Ucap Haekal sambil menyengir.

Lalu mereka masuk dan bertemulah dengan ketiga temannya yang sudah menunggu di bawah tangga.

"Yak darimana kalian! Disuruh ke warung aja kayak mau mudik setahun!" Teriak Desta sambil berkacak pinggang.

"eh kok satu, dua, tiga, emp- eh kok cuma kalian bertiga!? Baskara nya kemana?!"

Melihat Haekal, Gemini, dan Nathan yang baru saja datang membuat mereka bertiga emosi karena sudah 2 jam lebih mereka menunggu keempat temannya yang lain tetapi nampak batang hidungnya aja nggak dan sekarang baru muncul dan turun dari mobil mewah?

"Kalian darimana sih? Terus turun dari mobil hitam mewah dan Baskara hilang? Kalian tinggal dimana tu bocah satu?"

"A-anu Baskara di culik sama om-om tua di pertengahan jalan tadi terus katanya om tua itu pamannya,"

"Terus kami tadi dianter sama bodyguard om tua itu terus Baskara di bawa paksa sama si om tua, mau nelpon dia tapi hp nya ada di meja katanya tadi ketinggalan."

"Terus masalah lama tadi kami lari sampai pertengahan kota eh udah cape-cape lari di om tua itu malah tetep ngejar, tapi enak sih pulangnya naik mobil mewah ada AC beuhh!" Jelas Haekal panjang lebar.

"Enak-enak terus Baskara gimana?!"

"Gatau juga, kami juga gak tau dia dibawa kemana."

"Yaudah masuk dulu nanti malam kita bahas lagi."

Lalu mereka masuk kedalam dan menaiki tangga. Tidak dengan dengan Nathan ia masih nunggu di anak tangga pertama dan waktu dirinya ingin menanjak tangga tiba-tiba ada seseorang berbisik.

"Tunggu waktunya."

Suara itu sangat jelas dan hanya sebentar lalu menghilang, Nathan berbalik kebelakang dan tidak ada siapapun kecuali ia melihat bayangan seseorang di balik pohon mangga yang besar itu.

Merasa sedikit takut akhirnya ia lari naik keatas, hampir saja terpeleset karena terburu-buru dan tidak memperhatikan jalan tetapi ia bisa berpegangan di tiang samping tangga.

✧✧ ✧✧

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
HAII semoga kalian semua sehat selalu^^

Oh ya part kali ini maaf kalo sedikit dan kata-katanya terlalu amburadul, maklum soalnya habis ulangan jadi masih gelisah sama nilainya^^

Oke disini konflik nya ada 2, yaitu;
• Perempuan terbang yg Baskara sama
Nathan liat
• Seseorang yg berbisik sama Nathan
barusan

Nah ada yg tau siapa dibalik semuanya? Ini aku bakal tambahin semua konfliknya satu persatu dan penyelesaian permasalahannya bakal aku tulis secara rinci dan juga bersamaan maybe

Kalo ini otak lancar ya kalo nggk ya mohon maaf^^

Oh ya bentar lagi bakal lebaran dan saya sebagai author yg nulis ini cerita meminta maaf sebesar-besarnya kalo ada salah kata dalam apapun itu, mohon maaf lahir batin
semoga thr kalian bisa segepok^^

Oh ya satu lagi sebenernya part yg ini bakal aku up sesudah lebaran tetapi aku masih mikir soalnya jarang banget punya kuota jadi yg ini aku up hari ini dan nanti susulan nya malam lebaran/pagi lebaran

Note: Siapa yg sudah ada baju lebarann???

KOMEN ❛‿❛ ☞

ASRAMA 7 PINTU [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang