A7P

210 13 1
                                    

Tok..
Tok..
Tok..

"EKAL!"

"HAEKAL BUKA PINTUNYA!!"

Baskara berteriak dari luarkamar Haekal, entah kemana keberadaan Haekal sekarang.

Baskara yang mulai emosi karena Haekal yang tak kunjung membuka pintu, akhirnya ia memulai rencananya untuk mendobrak pintu kamar Haekal.

Saat hendak mengambil ancang-ancang tiba-tiba pintu kamar Haekal terbuka dan memunculkan muka bantal milik sang kamar.

"Lo kemana aja sih!?" Tanya Baskara penuh emosi yang menggebu-gebu.

"Gw lagi mimpi ketemu Lisa BlackPink dan lo malah teriak-teriak gak jelas, masih waras lo!?" Ucap Haekal dengan suara khas bangun tidur.

"Ya gw pengen ngajak lo keliling komplek, demen bener lo dikamar mulu gak bosen apa?"

"Tapi masih ngantuk inii,"

Saat Haekal ingin menutup pintu kamarnya Baskara malah menarik tangan itu dan menyeretnya keluar dari pintu.

"Gak udtah main tarik-tarikan juga kali?!"

"Gw mau mandi dulu," Ucap Haekal lalu menutup pintu kamarnya kembali.

Baskara yang masih berdiri di depan kamar Haekal pun hendak beranjak pergi tetapi, ia melihat sesuatu.

Ia melihat ada bayangan hitam yang berada di balik tembok samping kamarnya Nathan. Bayangan apa itu? Pikiran Baskara sekarang tengah berkecamuk, lebih baik ia pergi ke luar untuk menemui temannya yang lain sembari menunggu Haekal.

✧✧ ✧✧

Tak
Tak
Tak

Bunyi sepatu yang kini mulai turun tangga asrama. Yap Haekal.

Ia menggunakan kaos lengan pendek dengan sepatu berwarna putih, ia menghampiri teman-temannya yang kini berada di depan gerbang asrama.

"Lama banget lo!" Ucap Januar.

"Gw habis mandi pake kembang rupa 7 warna, karena kita mau keluar jadi tampilan gw harus lebih kece dari kalian semua,"

Haekal berlagak gaya, memakaikan kacamata hitam yang tadi ia bawa kini bertengger sudah di matanya. Lalu ia menyugar kan rambutnya kebelakang dan terakhir menyemprotkan parfum keseluruh tubuhnya.

"Astagfirullah sampe segitunya pengen dilirik cewek?"

"Yang ada cewek malah kabur ngeliat lo,"

Mendengar celetuk Baskara membuat semua temannya tertawa lepas tetapi tidak dengan Haekal yang kini wajahnya berubah menjadi masam.

"Udah gak usah di tekuk gitu tu muka, nanti cepet tua." Ucap Baskara sambil merangkul Haekal.

Sedangkan Haekal memutar bola matanya malas, masa ia akan cepat tua kalau menekuk wajahnya? Heh pemikiran darimana itu?!

Mereka mulai berjalan berkeliling komplek dan tak sesekali warga Yogyakarta menyapa mereka, bahkan para ibu-ibu pun berceletuk bahwa mereka remaja yang tampan.

Ah sebuah pertanyaan, kalian pasti heran kenapa mereka gak sekolah? Karena ini sudah akhir tahun jadi waktunya semua sekolah untuk libur 1 tahun. Walaupun liburnya cuma 2 Minggu, tetapi kenapa dibilang libur 1 tahun?

Kalo itu boleh tanya ke google^^

"Aduh gantengnya mereka ini,"

"Aduh dekk pengen jadi mantu ibu nggak?"

"Aduh udah ganteng, manis, imut, babyblues diborong semua deh,"

"Babyface kali jeng,"

"Nah iya itu jeng maksudnya,"

"Aduh gusti rezeki mana lagi yang kau dustakan,"

Yap begitulah celotehan para ibu-ibu yang sedang ngerumpi.

"Eh den keliling komplek?"

Tanya seorang bapak-bapak, em sepertinya ia seorang RT?

"Pak Gani, apa kabar pak? Iya kami pengen keliling komplek biar gak bosen-bosen," Ucap Jilyan sambil mencium tangan pak Gani.

Lalu mereka pun ikut mencium tangan pak Gani, dan dibalas senyuman oleh pak Gani.

"Gimana ada hal aneh nggak?" Tanya pak Gani.

"Selama ini gak ada sih pak tapi kemarin Haekal manjat pohon mangga yang diujung terus sendalnya ia taruh di balik pohon, dan waktu ia mau ngambil tiba-tiba sendalnya hilang pak." Jelas Jilyan.

"Pak biasanya ada anak kecil yang sering main di sini?" Tanya Desta dengan raut wajah pemasaran.

"Biasanya kalau sore hari anak-anak main di benteng di ujung sana, tapi saya tidak tahu juga anak-anak itu sering masuk ke asrama kalian atau nggak,"

"Dan buat sendal Haekal nanti saya ganti, dan juga kalau ada anak kecil yang sering masuk ke asrama kalian saya mohon maaf nanti saya tanya dan tegur anak-anak itu."

"Nggak usah pak nanti saya telpon ortu saya buat beli lagi," Tolak Haekal halus.

Lo sebenernya juga mau kan Kal? Udah deh jangan banyak sandiwara mending terima aja, sekalian minta sendal LOUIS VUITTON^^

"Gak papa lagian saya sebagai RT harus melayani tamu dari luar secara halus, dan saya sudah menganggap kalian sebagai anak saya sendiri,"

"Dan kalau ada hal aneh lagi terjadi silahkan hubungi saya atau samperin saya dirumah, yasudah kalau begitu saya pamit dulu mau liat bagian ujung."

"Iya pak terimakasih banyak,"

"Nggih sama-sama,"

Setelah kepergian pak Gani mereka melanjutkan perjalanan entah kemana?

Saat asik berjalan tiba-tiba Haekal menarik tangan temannya menuju ke sebuah warung makan, jujur saja saat ini perutnya sudah keroncongan minta diisi.

"Bisa sabaran gak sih Kal!?" Tanya Desta penuh emosi, karena tangannya terasa ngilu akibat tarikan dari Haekal.

Heh siapa yang gak ngilu coba, Haekal yang tubuhnya bongsor menarik Desta yang tak sebanding tubuhnnya dengan dirinya? Heh bisa gepeng Desta.

"Pesen aja gw yang bayar nanti," Ucap Gemini sambil membaca menu yang ada di tangannya.

"WAH BENERAN GEM!? MAKASIH LOHH," Ucap Haekal sedikit berteriak.

"Kalo gitu gw pengen kwetiau 2 porsi ya bi!"

"Iya siap, temannya yang lain mau pesan apa?"

"Gw nasi goreng sama sate aja," Ucap Gemini.

"Gw em oh gw mau ikan bakar aja," Timpal Baskara.

"Than lo mau apa?" Tanya Jilyan.

"Samain aja sama Gemini,"

"Kalian berdua apa?"

"Gw mie goreng,"

"Samain aja,"

"Bi jadi saya pesen kwetiau 2 porsi, nasi goreng sama sate 2 porsi, ikan bakar 2 porsi, mie goreng 2 porsi sama Air mineral nya tujuh ya bi."

"Siap, silahkan ditunggu."

Beberapa menit kemudian

"Silahkan dimakan," Ucap pelayan yang mengantarkan makanan.

"Nyamnyam enwak bwanget," Ucap Haekal tak jelas karena sekarang mulutnya sudah penuh dengan kwetiau yang ia pesan tadi.

Mereka masih asik dengan acara makan sampai akhirnya berada dititik terakhir, setelah makan mereka beristirahat sebentar lalu mulai perjalanan kembali menuju ke arah pulang menuju asrama.

TBC.

ASRAMA 7 PINTU [NCT DREAM]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang