Chapter 8 : Surprise

400 17 0
                                    

Happy Reading!!!

~~~~~~~~
Gavin POV'

"bang"

"paan?"

"ayah ama bunda kapan ya pulangnya, Gavin udah kangen"

"abang juga nggak tau Vin, mending lo sabar aja sapa tau kan dalam waktu dekat ini ayah bunda pulang"

"iya deh"

"dah noh cepet sarapan ntar telat sekolah"

"okey"

Skip time~~

Kini aku tengah berada disekolah sedang menunggu pergantian jam pelajaran.

"duh takut banget bentar lagi guru MTK masuk" kata Ivan gemetar.

"yaelah gitu doang takut, cemen lu" kata Satria.

"alah kayak lo nggak takut aja"

"bacot lu"

Aku hanya bisa menggelengkan kepala ketika mendengar dua temanku berdebat tak jelas.

Ditengah-tengah keributan kelas, tiba-tiba ada seorang guru masuk ke kelasku dengan tatapan yang membuat satu kelas menjadi diam seribu bahasa.

"kenapa diam?, ribut lagi saja kalian" kata guru MTK itu dengan sarkas membuat satu kelas jadi diam tak berkutik.

Tanpa banyak bicara guru itu langsung berjalan ke meja guru lalu mengeluarkan sebuah kertas.

"baik disini saya akan mengumumkan hasil nilai ulangan matematika minggu lalu dan saya cukup kecewa dengan kelas 9D"

"dikelas ini hanya ada SATU ANAK yang mendapat nilai sempurna" lanjut guru itu dengan menekan kata 'satu anak'.

"jadi hari ini saya akan melakukan remedial bagi siswa-siswi yang nilainya tidak tuntas dan untuk satu anak yang tuntas saya suruh untuk tunggu diluar kelas"

Penjelasan guru itu membuat jantung seluruh siswa berdebar kencang, bagaimana tidak, guru matematika ini dikenal dengan sifatnya yang tegas dan serius apalagi kalau masalah nilai. Kita sebut saja guru itu Bu Riani.

"sekarang saya umumkan nama anak yang tuntas yaitu...." ucap Bu Riani menggantung.

"Gavindra Raditya Alexandro"

Seketika semua mata membelalak melihatku dan aku hanya memasang wajah polos. Di satu sisi aku juga bersyukur karena nilai matematika ku tuntas.

"Gavindra, kamu bisa tunggu diluar kelas dan yang lainnya kalian siapkan satu lembar kertas untuk mengerjakan soal"

"baik bu" kataku lalu berdiri.

"aaaaaaa Gavin jangan tinggalkan aku" bisik Ivan dari belakang bangku ku sambil memasang wajah sok sedih.

"bye-bye temanku"

Aku pun berjalan keluar kelas sambil cengar-cengir nggak jelas seakan mengejek teman-temanku.

Aku menutup pintu kelasku dan aku duduk di bangku dekat kelasku. Tapi mendadak aku merasa ingin ke kamar mandi jadi aku memutuskan untuk ke kamar mandi.

Antara SMP & SMA [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang