Rasa ini.

22 1 0
                                    

Di sekolah gak ada yang istimewa, biasa aja seperti hari-hari kemarin, yang membedakan hari ini banyak banget tugas bo. Aduh cucok rempong ni iihh. :D
Tapi tak mengapa, aku lagi gak ada kerjaan hari ini, jadi bisa ngerjain tugas seharian di kamar tanpa ada gangguan. Duh berasa jones banget nih. Hihiw. Maklum, belum ada yang mentok di hati.

Saat lagi asik-asik milih buku di perpus, samar-samar aku denger suara beberapa cowok, salah satunya sih aku kenal, banget malah.

"Ehh Vin, kalau aku perhatiin, kakak kamu cakep yaa ?" ucap salah satu cowok yang aku gak kenal itu siapa.

"Yap, manis banget mukanya, tapi kok masih jomblo sih?" sambung cowok yang satunya.

"Gak tau juga, hahah manis dari mananya coba, orang kayak gitu di bilang manis, aduh selera kalian tuh aneh ih." Ucap salah seorang dari mereka yang menurutku ini adalah Kevin. Uh, awas kau Kevin, nanti kutinggalin pulang sekolah baru tau rasa.

"Yang aneh itu kamu kali Vin, kakak kamu itu emang t.o.p b.g.t tau. Udah cakep, baik, pinter lagi, kurang apa coba. Di kelas banyak yang ngefans tuh sama kakak kamu."

"Bahkan Nicholas juga naksir loh sama kakak kamu"
Banyak yang ngefans sama aku, haha gak nyangka ih.

"Masa sih ? Kok aku gak tau ? Nicholas yang mana ?" Tanya Kevin.

"Gak ada yang berani ngomong depan kamu, soalnya kamu kan lumayan jutek gitu. Masa gak inget sama kak Niko kapten basket baru kita kelas 11" Jawab teman Kevin ngasal. Kesian ih adik aku dibilangin jutek. Eh tunggu, Niko ? kapten basket ? siapa tuh ? kok aku gak pernah tau ya ?

"oh kak Niko, apa !!! Dia naksir kakak ? aduh gile aja nih, seleranya rendah banget, padahal banyak yang ngejar-ngejar dia,cakep-cakep kok malah naksir kakak aku ? haha" Aduh, panas hati aku denger adikku ngomong gitu, tega kamu dek. Hiks hiks, alah abaikan !

Aku berjalan menghampiri mereka,

"Hai semua." Sapaku dengan senyum termanis yang aku punya.

"Hai kak Karin, lagi apa kak di sini?" Tanya seorang teman Kevin, kalo gak salah namanya Radit.

"nyari buku buat ngerjain tugas."^^ "Oiya Vin, nanti pulangnya sama kakak atau mau ikut temen ?" tanyaku pada Kevin.

"Ya sama kakaklah, ke sekolah kan bareng, baliknya juga barenglah" jawabnya santai.

"oh yaudah, oke. Aku ke kelas dulu yaa, bye semua." Pamitku kepada para adik kelasku yang menurutku ganteng-ganteng ini. Haha

"iya kak, bye" jawab kedua teman Kevin.

Skip

Pulang sekolah, aku langsung masuk ke kamar, dan mengerjakan semua tugasku, hingga tak terasa aku telah menghabiskan waktu 4 jam mengurung diri di kamar bersama PR yg bejibun. Aku melirik jam weker yang berada di atas nakas samping tempat tidurku. Jam sudah menunjukkan pukul 20.02, aku bangkit dari dudukku dan berjalan menuju dapur, laper bo.

Setelah makan malam, seperti biasa aku melakukan rutinitasku yang setiap hari aku lakukan. otw, genteng. Hehe..

Malam yang indah, bintang bertaburan di langit. Sungguh pemandangan yang menakjubkan.

Seperti biasa aku kembali bergelayut dengan dunia khayalku. Namun itu tak berlangsung lama, karenaa seperti biasa pula, aku melihat orang itu lagi.

Yepp cowok dengan earphone, membawa selembar kertas dan bolpoint. Mataku lagi-lagi tertuju padanya.

Oh astaga, ada apa dengan diriku ini. Semakin lama aku semakin tertarik untuk terus memperhatikannya. Dia begitu menarik untuk menjadi sebuah objek, Apakah aku mulai memiliki rasa kepadanya ? tapi mengapa bisa, bertemu saja dengan jarak seperti ini, teguran pun gak pernah. Paling jauh hanya dengan saling melempar senyum. Tapi apa salahnya ? Kan gak ada peraturan yg melarang seseorang untuk menyukai orang lain tanpa seizinnya, yang pentingkan gak ngerusuh ataupun menyusahkan dan ini juga bukan tindak kriminal.

Yaa, aku yakin, sekarang aku mempunyai rasa terhadapnya, hal itu diperkuat dengan sifatku yang akhir-akhir ini selalu memikirkannya.

Oh, sungguh, hanya dengan melihatnya dari jauh seperti ini berhasil membuatku blushing sendiri. padahal dia cuman duduk di sebrang jalan depan rumahku dengan menulis sesuatu yang entah apa itu diselembar kertas yang dibawanya tadi.

Aku jadi penasaran, sebenarnya dia nulis apa sih ? serius banget, sesekali tersenyum tipis yang nyaris tak terlihat bahwa dia sedang tersenyum.

Aha ! terlintas di pikiranku untuk melihat tulisan di kertas itu besok, toh dia membuangnya tepat di tong sampah depan pagar rumah. Hehe

Hai, cerita gaje ini akan author usahain minggu ini selesai.. so, thanks yang udah baca. (:

Secarik Kertas Di Tong SampahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang