Mimpi

34 0 0
                                    

Pagi ini, seperti biasa aku melakukan aktivitas pagiku lalu berangkat ke sekolah bersama Kevin adikku yang lagi-lagi minta nebeng.

Sebelum berangkat aku sempat berpikir seperti melupakan sesuatu yang telah ku rencanakan semalam.

Hingga tiba di sekolah, aku masih terus memikirkaan sesuatu yang telupakan itu.

Lamunanku terhenti saat melewati kelas sebelas, aku seperti melihat seseorang yang begitu familiar menurutku, namun entah siapa. Seketika aku mengingat apa yang telah aku lupakan.

Oh astaga betapa bodohnya aku. Aku lupa mengambil selembar kertas yang ada di tong sampah depan rumah. Huh menyebalkan.

Lebih baik aku mengambilnya saat pulang sekolah saja. Semoga sampahnya belum di buang.

Aku melakukan aktivitas seperti biasa di sekolah. Tak terasa sekarang waktuya pulang.

Begitu tiba di rumah, aku langsung memeriksa tong sampah depan rumah dan hasilnya....

Kecewa. Banget. Gak ada satupun sampah di dalamnya. Moodku berubah menjadi extra bad.

Seharian aku mengurung diri dalam kamar, berharap malam ini orang itu datang dan menulis kembali seperti malam-malam sebelumnya.

Hingga malam telah tiba, aku keluar untuk mengisi perutku yang udah nyanyi keroncong dari tadi. Hiks kalo kayak gini bisa kurus aku.

Dengan lahap kuhabisi makananku lalu beranjak dengan segera kekamar, seperti biasa.

Namun, Saat akan ke genteng, aku mendengar seperti rintik hujan, dengan segera aku mengintip keluar jendela, betapa dongkol hatiku melihat hujan lebat di luar sana.

Perasaan kecewa yang seharian ku tahan-tahan kini semakin menjadi-jadi. Sungguh menyebalkan !!!

Aku mengambil Iphoneku dan memutar lagu favoritku, duh makin berasa galaunya nih. Lagunya mellow banget boo.

Aku terus memikirkan hal-hal yang telah berlalu, segala bayangan setiap aku memperhatikannya terus terlintas, hingga aku terlelap, di mimpiku, aku melihatnya, dia tersenyum ramah kepadaku, aku balas tersenyum kepadanya, dia seperti mengucapkan kata-kata yang samar-samar terdengar olehku.

Aku udah lama merhatiin kamu, entah kamu menyadarinya atau tidak, sejak setahun lalu aku selalu melihatmu dari jauh, aku tak memiliki cukup keberanian untuk menghampirimu, mungkin menurutmu aku hanya seorang pecundang, namun begitulah aku dengan segudang rasa tak percaya diri. Aku berjanji akan seperti bunga matahari untukmu sang matahariku. Hingga suatu saat kamu menemukan seseorang yang tepat, maka aku akan tetap tersenyum dengan kebahagiaanmu itu. Namun, jika kamu tidak menemukannya, maka datanglah padaku. Aku akan menyambutmu dengan senang hati. Himawari no yakusoku. Ucapnya dengan senyum yang begitu menawan, jelas, sangat jelas wajahnya dalam mimpiku.

Wajah itu seperti sangat aku kenali, entah di mana aku pernah bertemu orang itu, bukan hanya menatapnya dari atas genteng, tetapi juga sering melihatnya di tempat lain.

Aku juga bingung mendengar ucapannya, sejak lama ? bertemu saja baru beberapa hari yang lalu.

Seketika saat aku sedang memikirkan ucapannya, aku dikejutkan oleh suara, semakin lama suara itu semakin jelas terdengar.

Ahh sial ! jam weker sialan, ini kan hari minggu, kalo aja dia gak bunyi pasti aku masih bisa natap muka orang itu. Kan jarang banget bisa lihat dia sedekat itu.

Eh ? mimpiku kok aneh yaa ?? ucapannya itu loh, kok bisa-bisanya yaa ??? hedewh lupakan.

Seharian aku hanya bermalas-malasan di rumah, sampai Kevin ngajakin aku buat ke sekolah, katanya pengen main basket sama timnya dengan kapten basket barunya, yang kata temen Kevin naksir sama aku. Ciee..

Awalnya males pake banget, tapi kalo dipikir-pikal kan lumayan tuh cuci mata, banyak cogan pasti, secara kan anak-anak ekskull basket di sekolah pada kece-kece semua. Hahah..

~~~

Di sini lah aku sekarang, pinggir lapangan basket sekolah, uh super bete, gak ada yang bisa di ajakin ngomong, belum lagi anak-anak basket nyuekin aku, sibuk main sendiri, tapi ada yang ngeganjel nih, si kapten basket yang katanya guanteng pake b.g.t itu yang mana yah ? Kok semua tampangnya gantengnya gak parah-parah banget tuh.

"nyari kak niko yah kak ?" Tanya seorang tiba-tiba dan itu adalah radit temennya si Kevin.

"eh gak kok dek, cuman lihat-lihat anak basket aja. Oiya, Niko itu kapten baru kalian yaa ?? orangnya yang mana ? temen ku banyak yang naksir trus ngomongin orang itu." Tanyaku, mengelak padahal tebakannya bener banget.

"ohh, orangnya belum dateng kak, katanya ada urusan keluarga, bentar lagi juga dateng kok." Radit.

"oh gitu, mmm gini, aku ada urusan dadakan nih, aku lupa besok ada tugas kelompok yang harus di kumpulin, temen2 udah nungguin, aku boleh nitip Kevin balik bareng kamu gak dek ?" tanyaku yg baru mengingat bahwa hari ini kerja kelompok di rumah Chika.

"boleh kok kak, tenang aja."

"kalo gitu makasih yah dek, aku pergi dulu." Kataku pamit.

"iya kak. Hadija loh" ucapnya. Yang hanya ku balas dengan senyum lalu buru-buru pergi.

Yepp. Udah part 4, part berikutnya si karin baca catatan di selembar kertas itu. Nah looh, apa yaa yg di tulisnya ???
Next partnya besok atau lusa aja deh.. ^^

Secarik Kertas Di Tong SampahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang