"Wait, blue eyes?" Boboiboy menatapnya heran dan yang dibalas dengan senyuman cerah dari gadis kecil itu.
"Benar, dad. Dad selalu bilang mataku ini, mata tercantik." Ujar Arlaya yang membuat Boboiboy terkejut.
Dad katanya!?
•
•
•
。:゚( Secrets of the Past )゚:。
[ Boboiboy X Name ]- Chapter 3 -
•
•
•
Suasana menjadi canggung, BoBoiBoy masih kebingungan sedangkan yang lain terdiam.
Menghela nafas, Boboiboy meminta penjelasan. Kenapa gadis kecil itu memanggil nya ayah dan kenapa putra tertua— Aryan sangat mirip dengannya?
Saat Amato hendak menjawab, ponsel Boboiboy berdering. "Tunggu sebentar, Boboiboy harus mengangkat telpon ini dulu."
Boboiboy pergi keluar sementara Amato dan ketiga cucunya itu menghela nafas lega.
"So, Elarian?"
"Where are you now! Aku akan sampai 5 menit lagi."
"Bisa kau tunggu sebentar? Aku ada sedikit urusan di kantor."
"Jika kau tidak mau robot mu kenapa-napa, lebih baik kau cepat." [Name] menutup telponnya sedangkan Boboiboy mendengus pasrah.
Boboiboy memasukan ponsel ke sakunya kembali dan kembali ke ruangan ayahnya.
"Maaf ayah, Boboiboy harus segera pulang. Ada tamu yang akan datang."
"It's nona Elarian?" Boboiboy menganggukkan kepalanya, kemudian setelah berpamitan ia pergi.
"Tunggu apa lagi, kalian penasaran dengan hubungan mereka kan?" Tanya Amato antusias.
┐( ̄ヘ ̄)┌
Boboiboy segera menuju mobilnya dan berkendara dengan cepat menuju rumahnya. Terakhir kali ia telat menemui nona Elarian itu, membuat kamarnya berubah drastis. Dari yang awalnya penuh dengan rangkaian robot, berubah menjadi perpustakaan dadakan.
Well, dia tidak mau itu terjadi lagi.
Setelah sampai di kediaman Rafandra, ia segera masuk dan menuju kamarnya.
Manik brown eyes dan blue eyes itu bertemu.
"Apa yang kau lakukan di kamarku, Elarian?" Tanya Boboiboy dengan nada kesal.
Dengan santai, [Name] menjawab "Hanya mencari informasi lebih rinci, kau masih ingat tentang kesepakatan kita, kan?" Ia menyeringai.
"Hentikan dan mulai bekerja, beberapa komponen belum kita selesaikan minggu lalu."
Boboiboy beranjak pergi dari kamarnya, diikuti [Name] dengan lesu.
"Kau akan memberikan coklat itu lagi, kan?" Tanya [Name], Boboiboy tersenyum lalu mengangguk.
"Asalkan kau melakukannya dengan benar, nona."
Wajah [Name] seketika menjadi ceria, ia langsung berjalan mendahului tuan rumah ke ruangan.
"Come on, Rafandra. Kita harus menyelesaikan secepatnya. Dan aku akan membaca buku-buku itu lagi dengan coklat itu!"
Tanpa mereka sadari, mereka sedang diperhatikan oleh ketiga kakak adik itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret of the Past [BoBoiBoy X Reader]
Dla nastolatków📌14+ Jika sihir benar-benar tidak ada, kenapa kita bisa berada disini? Start: 19/3/2024 End:- 📌 Warning ╰(➝ ©Monsta (beberapa tokoh) ╰(➝ Typo bertebaran & bahasa tidak baku ╰(➝ Dibuat dari imajinasi Author