Seks Singkat di Tengah Kesibukan Kerja

177 0 0
                                    


Bu Elis dan mas Andre sama-sama berbalut handuk. Birahi mereka yang mulai naik, mas Andre yang mengalihkan luamatannya ke dada bu Elis, seiring dengan ia menyibak handuk yang langsung jatuh sembarangan ke lantai. 

Keduanya masih saling melumat bibirnya. Bu Elis dan mas Andre menikmati ciuman dan hisapan. Sambil berdiri lidah mereka menari saling menerobos masuk ke dalam mulut menjelajahi rongga.

"Mmhh.. ssllpp.. mm.. sshh" suara mereka terekam dalam audia begitu jernih dalam kamar hotel yang tenang.

Bu Elis dan mas Andre sama-sama berbalut handuk. Di Tengah pergualatan itu rupanya mereka telah telanjang sebelumnya. Birahi mereka yang mulai naik, mas Andre yang mengalihkan luamatannya ke dada bu Elis, seiring dengan ia menyibak handuk yang langsung jatuh sembarangan ke lantai. 

Sementara tangan bu Elis merengkuh kepala mas Andre, kepalanya mendongkak dengan mata sesekali terpejam. Kemudian tangan kanan mas Andre meraba memek bu Elis yang telah merengangkan pahanya meski masih sambil berdiri. Jari-jari itu mengusap kemudian menjelajah membuka bibir vagina dan mengelus ke dalam termasuk jarinya memilin-milin klitoris yang sedang menegang.

Mas Andre pintar merangsang tubuh bu Elis yang semakin terangsang mendorongjatuh ke sofa tanpa melepaskan ciumannya. Dalam sekejap tubuh montoknya telah menindih tubuh mas Andre ke kasur. Penis mas Andre menacung seiring handuknya lepas, ia mencoba merentangkan kedua kaki agar penisnya bisa berada pada posisi yang benar.

Bibir bu Elis berganti menjelajahi dada, tanganya mengocok penis mas Andre Perlahan jemarinya yang lentik terus melanjutkan menjilati perut lawan mainya dengan liar.

"sshh.. ..enak" desah mas Andre.

Bu Elis sesaat menghentikan aktivitasnya sejenak, tanganya masih mengocok penis mas andre yang jelas berdiri tegang seperti tongkat agak melengkung. Kemudian wajahnya membungkuk lidahnya menjilat ujung penis mas Andres dan mengoral penuh di mulut.

Lidah Bu Elis kelihatan jelas terus menari menjelajahi kepala hingga batang penis mas Andre yang sedang terlentang. Aku menyaksikan merasa heran dengan pemandangan itu, mirip film biru bosku memberlakukan mas Andre yang lebih muda darinya.

**

Sesaat kemudian, mas Andre minta berganti. awalnya ia dioral sambil terlentang, sementara tanganya asik dari belakang menjamah memek bu Elis dari pantat bawah

Kini pemandangan berganti, ketika bu Elis terletang dengan kaki masih menjuntai ke lantai yang kemudian diangkat mas Andre. Aku mengira mas andre akan mengeksekusi bu Elis dengan penisnya, namun ternyata ia menenggelamkan muka ke arah memek bu Elis.

Mas Andre berjongkok di sisi kasur, kedua tanganya memegang kedua paha bu Elis yang terangkat, namun lidahnya menjilati memek bu Elis yang sedang terlentang.

"Hmm,s... enak sayang..terus..sttss," suara bu Elis meraung menikmati jelatan mas Andre.

Suara kecipak antara bibir mulut dan lidah mas Andre beradu dengan bibir memek dan klitoris bu Elis. "Sshh.. Andree .. hh...." bu Elis mendesis, tubuhnya menggelinjang menahan rasa nikmat.

Dari kamera yang terpasang di tas saksikan bosku itu sedang menikmati kehidupannya sebenarnya dari selama ini yang ditampilkan sebagai sosialita. Bu Elis tak lebih dari perempuan liar untuk memenuhi kebutuhan biologisnya.

**

"Sekarang ya?" ujar mas Andre saat menyudai penjilatan total memek bu Elis.

Bu Elis mengangguk dengan senyumnya. Ia yang awalnya duduk kembali merebahkan tubuh di pingir kasur, kakinya dibuka siap menerima eksekusi penis mas Andre yang dituntun.

"Arskss....hmsss.. huuuemmss," ujar bu Elis saat menerima sodokan penis itu.

Kelihatan jelas posisi mereka membelakangi kamera pengintai yang menyorot bokong mas Andre memaju mundurkan tubuh sambil berdiri. Sementara memek bu Elis kelihatan jelas berbentuk bulat mengimbangi sodokan penis mas Andre. Memek itu jelas mulai licin dengan sejumlah cairan bening membasahi pompaan penis seperti pelumas.

Aku tersenyum sambil menggeleng kepala menyaksikan pemandangan itu. Puas dengan posisi awal itu, secara mengejutkan mereka memutar posisi hingga mas Andre duduk di pingir kasur, sementara Bu Elis posisi menduduki tubuh bu Elis menghadap kamera, kembali pemandangan jelas ia menempatkan diri, tangan kiri bu Elis membuka bibir memek dan menempatkan sodokan mas Andre yang memegang penisnya menjaga keseimbangan agar tetap tegak saat menusuk.

"Hemss....mantab..enak, " Bu Elis menjerit pelan....sesaat. Detik berikutnya dengan buas ia menaik turunkan tubuhnya. Tempiknya usai dicukur kelihatan mulus menampilkan jelas bibirnya yang mencengekram serta klitoris keluar masuk mengimbangi gerakan penis mas Andre .

Dengan gemas tangan mas Andre memgang dada bu Elis yang sedang aktif memopan naik turun. Sesekali jarinya merabai ujung atas memek bu Elis, tepatnya mengelus klitoris. Teriakan dan desahan pun semakin kencang, mereka bebas mengekpresikan kenikmatan.

"Sshh.. Andre .. aahh" bu Elis Lilis menggelinjang menahan nikmat.

Memeknya liar naik turun sesekali tubunya meliuk-liuk menekan ke bawah membuat batang penis mas Andre tenggelam menysiakan dua bola kontol. Jemarinya ikut membantu melonggarkan liang vagina. Tubuh bu Elis terus menggelinjang tak karuan. Nafasnya tidak teratur. Desahan-desahan menahan nafsu terus keluar dari bibirnya.

"Ndree.. sshh" desahan panjang Bu Elis kembali terdengar.

Bersamaan dengan itu dari vagina kelihatan cairan bening keluar.

"Oohh.. oohh.. sshh.. aahh" desahan dan erangan mereka saling bersahutan.

Mereka betul-betul menikmati permainan. Vagina Bu Elis kelihatan mencengekram. Kira-kira lima belas menit kemudian terlihat goyanganya mereda, memeknya berdenyut diiringi desahan semakin liar.

Tak lama kemudian ada cairan membanjiri memek itu. "aahh.. " suaranya liar kemungkinan orgasme .

Sesaat kemudian Bu Elis melepaskan diri. Ia turun dari pangkuan, mas andre ikut berdiri kemudian berganti posisi. Bu Elis nungging tanganya bersandar ujung kasur. Mas Andre kemudian menusuk, mengawali tanganya mengelus lubang memek bu Elis.

Sambil berdiri kembali mas Andre menembus kembali liang kenikmatan wanita itu dengan penisnya. Kedua tangannya memegangi pinggul bu Elis Lilis yang ikut maju-mundur karena goyanganku.

Lelaki itu menghujam dengan ritme penisnya, pinggulnya tak hanya maju-mundur tapi juga sedikit menggoyang, mungkin ini memberi sensasi nikmat yang luar biasa pada memek bu Elis.

Sesekali tangan mas Andre memegang erat pantat yang sedang ia pompa. Namun setelah beberapa menit Mas Andre kelihatan menekan lama kemudian mencabut penisnya mengocok.

"aahh.. ahh.. aku .. udah mau nyampe nih" desah mas Andre.

Bu Elis bangkit tersenyum ia berlutut seakan mengerti keinginan mas Andre yang memegang batang penisnya, kemudian memasukuan ke mulut bu Elis sambil mengocok-ngocok.

"sshh.. .. tungguin keluar yaa" desah mas Andre saat penisnya dikulum bu Elis.

Rupanya lumatan bibir bu Elis membuat penis mas Andre mengalami orgasme, ia menahan nikmat dari kuluman hangat perempuan bersuia 45 tahun itu. Spermanya tumpah saat bu Elis membuka mulut meleleh di antara bibir dengan senyuman puas.

"sshh.. kenapa sayang?" mas Andre melengguh.

Bu Elis mengambil handuk di lantai mengelap mulutnya yang berlumuran sperma.

Ia bangkit meninggalkan mas Andre yang ambruk di kasur.

**

"Mandi dulu sayang.. kamu juga kan kembali ke kantor" kata bu Elis seraya membangunkan mas Andre.

Mereka berdua hilang dari pantuan kamera, pasti menuju kamar mandi.

pantauan pun ku akhir. aku tersenyum puas dengan pemandangan itu, tak hanya puas melihat aksi seks mereka. Tapi kemampuanku memonitor bosku itu dengan tekhnologi digital. (*)

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 25 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Dunia BaruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang