15.makan baso

111 8 1
                                    

Marvellyna ia kini sedang bersama Livia, mereka sedang jalan jalan di sekitar perumahan, marvellyna yang meminta Livia datang ke sini.kali ini ia ingin bersama livia."liat malam kali ini indah sekali, bintang seperti tak lelah menghiasi malam."ucap livia yang membuat marvellyna menatap ke atas, ia bisa melihat begitu jelas bintang bintang yang bertaburan di langit malam."kalau gw salah satu bintang jatuh, lo mau apa?."tanya marvellyna yang terdiam di tempat begitu juga livia, mereka menatap langit dengan senyuman mereka.

"maksud lo?."tanya livia bingung, ia menatap marvellyna yang tengah tersenyum ke arah nya."maksudnya itu lo mau apa dari gw?."ujar marvellyna sembari bertanya, ia kini merangkul pundak livia.

"gw mau ikatan persahabatan kita gak putus,walau masa nya di masa depan mungkin jadi sudah habis,tapi janji ya. Lo bakalan ada di saat gw susah atau senang seperti hari ini."jawab livia tulus, ia memakai hati untuk kata kata nya.marvellyna yang belum pernah mendengar livia seperti itu menjadi terharu, ia akan janji kepada diri nya jika akan menjadikan Livia sebagai sahabat sejati nya.

Dan Livia punya tempat khusus tersendiri di hati nya untuk marvellyna."sebalik nya li, tapi dari pada sad sad jadi anak so galau gini mending kita beli baso di depan."ajak marvellyna yang menarik tangan livia sehingga tubuh livia mengikuti.

"Yakin si anjing gak ngejar?." Teriak livia yang tersenyum manis, terus terang ia gembira sekali hari ini. Ia melupakan masalah yang ada di rumah nya jika bersama marvellyna."masa bodo, gas aja demi baso li."saut marvellyna yang membuat livia tertawa sambil terus berlari lari mengejar marvellyna yang lebih di depan.

Kerja dan kerja membuat ruby stress seharian, di umur nya yang masih mudah ini ia harus berkerja untuk masa depan nya."nih, mulai hari ini saya akan menjadi asisten anda ruby."ucap arlan yang menyodorkan kopi hangat di depan ruby, ruby ia menoleh ke depan. Terdapat arlan yang duduk dengan senyum tipis nya.

"Lo jadi asisten gw?gw gak butuh. Lagi pula dalam rangka apa?." Tanya ruby datar yang tengah membaca baca berkas yang begitu menumpuk."anda akan di tugas kan ke Bandung untuk mengurus perusahaan ruby, dan saya akan menjadi asisten anda."ujar arlan yang membuat ruby menggebrak meja, kenapa daddy nya seperti itu? Kata nya tidak akan memaksa."PANGGIL DADDY SEKARANG, SAYA AKAN BICARA!!SAYA TUNGGU DI RUANGAN INI!!."teriak ruby yang membuat arlan terdiam."tapi gak kebalik ruby?,tuan liber sedang meeting di ruangan nya."ucap arlan membantah,ia memang tipikal orang mudah berkomentar, mau yang lebih atas atau pun paling bawah."PERGI SEKARANG!!."tegas ruby yang membuat arlan telunjuk kaget lalu ia cepat cepat keluar di ruangan ruby, hawa nya begitu merinding sekali.

Livia dan marvellyna kini sudah memakan baso yang mereka inginkan,hawa dingin yang menusuk kulit seketika hilang untuk beberapa menit."eh iya liburan semester lo mau kemana vel?."tanya Livia yang melirik marvellyna dengan ekor mata nya, ia kini tengah meminum teh manis yang begitu hangat." Melbourne."ujar marvellyna begitu antusias, ia ingin cepat cepat bertemu dengan keluarga nya yang di sana.ia rindu sekali.

"kenapa selalu ke sana? Lo gak bosan apa?."tanya Livia yang mengangkat satu alis nya,jika di tanya liburan ingin kemana pasti marvellyna menjawab Melbourne Aussie."semua yang gw sayang ada di sana li, suatu saat gw bakalan ngeberi tau lo betapa berharganya kota Melbourne."ujar marvellyna lagi yang kini tertawa, wajah Livia sungguh konyol sekali."li kaya nya wajah lo butuh angin angin negara asing."canda marvellyna yang membuat wajah Livia mendekat ke arah wajah marvellyna yang kini terdiam kaku.

Ruby ia sudah pulang, liber tidak bisa menemui nya karena meeting itu penting sekali untuk perusahaan. Jadi ia memutuskan pulang dan berkerja di rumah saja, tubuh dan pikiran nya butuh di istirahat kan. "Marvellyna?!." Kaget ruby yang melihat wajah marvellyna dan Livia dekat sekali,ia bisa melihat nya dengan jelas di mobil ini. Apa Livia sudah mencium bibir marvellyna?."liat jika pulang vellyn, aku gak suka itu."gumam ruby yang melajukan mobil nya dengan kecepatan sedang, ia pulang membawa mood yang begitu hancur."sungguh harus ku batasi."ucap ruby yang meninju pintu mobil, ia geram sekali.

Marvellyna ia menjauhkan wajah Livia yang begitu dekat,jantung nya berdebar kencang ketika di liat seperti itu oleh livia."kaya nya lo beneran bule deh vel, soal nya lo paling beda di keluarga lo, jangan tersinggung. Tapi itu fakta vel, dan rambut lo bagus banget, ini gak mungkin di cet kan?."tanya Livia yang mencubit pipi chubby Marvellyna, ia gemas sekarang dengan ekspresi wajah marvellyna yang tidak bisa di kontrol.

"ini di cet, lo tau kan impian gw jadi bule terus jodoh gw kaya si rose black pink yang super uwow."ujar marvellyna yang membuat Livia menepuk bahu marvellyna dengan tawa nya."jangan ngarep lu, rose bp mana mau sama lo. Gw juga dm dm lisa bp gak di notice."ucap Livia yang membuat marvellyna tertawa,sungguh harus di kasihani.tapi ia juga belum pernah di notice sama tu tupai bp.

"eh iya lo sekalian aja deh nginep ya di rumah gw li,gw besok mau sekolah."mohon marvellyna yang mengoyang goyang kan tubuh Livia yang sedang menikmati baso nya."ok gw nginep,tapi lo anterin gw dulu ke rumah buat bawa baju sama tas.jadi biar pagi pagi langsung ke sekolah."marvellyna hanya mengangguk nganguk lalu ia mencomot baso dari mangkok Livia, baso nya sudah habis dari tadi.

"HAYY."teriak Livia yang menatap marvellyna begitu julit, sebenarnya boleh boleh saja mengambil baso nya. Tapi bukan Livia kalau gak ngejailin marvellyna sampe nangis.marvellyna hanya tersenyum lebar menunjukan gigi putih dan rapih nya.

(。・ω・。)

VOTE GAYS YANG VOTE ORANG BAIK!!

Next gak nih?

Gimana masih aman alur nya?masih nyambung?Wehehhe

Jujur menurut aku makin ke sini makin gak seru cokkk, butuh revisi alur kaya nya

KAKAK RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang