11.sial untuk marvellyna

111 16 6
                                    

Setengah perjalan di tempuh oleh marvellyna,hujan begitu deras dan waktu menunjukan sudah malam hari.baju yang ia kenakan kini sudah basah kuyuk,luka di wajah nya juga membuat marvellyna merasakan perih di kepala nya,dia sendiri.marvellyna sebenarnya bisa menelfon teman nya,tapi ponsel nya tertinggal di mobil.

"dingin banget..huff..aku benci ruby.aku salah apa?aku tau dari awal emang kak ruby jatuh cinta begitu tulus ke aku,tapi kenapa setega ini sama aku?aku gak bakalan balas cinta kamu ruby.hati ku sudah ada yang menempati."ucap nya di sepanjang jalan begitu emosi, ia menendang nendang air yang ada di bawah kaki nya.rasa kecewa dan marah begitu bercampur di dalam hati nya.

Jivara ia tengah berada di depan rumah, ke dua anak nya belum pulang. Ia kini di temani oleh jevano yang tengah sibuk dengan ponsel nya."mereka ko belum pulang ya no?,mommy jadi khawatir deh."panik jivara tak enak hati, ia terus menatap gerbang yang tertutup.jevano ia tersenyum tipis, ia menggenggam tangan jivara.

"mommy tenang ya,marvellyna sama ruby bisa jaga diri. Mereka bukan anak kecil, udah bisa jaga diri nya masing masing.kita doa kan aja biar mereka selamat ya."kini jevano menenangkan jivara, dalam situasi seperti ini jiwa jiwa dewasa jevano selalu keluar.jevano paham betul perasaan jivara seperti apa, sebagai laki laki ia mesti mendampingi dan menenangkan jivara yang kini di landa ke khawatir.

"semoga aja ya no, ini jam sembilan.daddy juga lembur.kamu temenin mommy ya di sini."pinta jivara,ia kini mengelus ngelus tangan jevano mengunakan ibu jari nya."tampa mommy minta vano bakalan temenin mommy."saut jevano lalu tersenyum manis.

TIDD TIDD

terdengar klakson mobil ruby, jevano beranjak dari dudukan nya lalu berlari kecil ingin membukakan gerbang."bentar."kesal jevano di karena kan klakson mobil yang selalu berbunyi,ia benci keributan begitu juga kebisingan.mobil ruby kini sudah masuk ke dalam,ruby mematikan mesin lalu beranjak keluar."marvellyna mana?."tanya jivara ketika melihat ruby keluar seorang diri. Ruby ia menatap jivara sedu,mata nya sekarang kini berkaca kaca."mommyy!!!."teriak ruby lalu ia jatuh ambruk di kaki jivara,ruby ia memeluk kaki jivara dengan tangisan.

"eh kenapa?."tanya jivara lalu ia men jongkok kan diri nya, ia memeluk ruby."m-mom sorry, aku ninggalin marvellyna. T-tadi kita bertengkar."sesal nya dengar Sesegukan, ia menangis di pelukan jivara."no kamu cari marvellyna ya,mungkin dia jalan kaki sekarang."pinta jivara yang membuat jevano menuju gerasi, ia akan mengeluarkan motor nya terlebih dahulu."udah ya udah, kamu ada masalah apa sama marvellyna?bukan nya kamu tadi happy happy aja mommy liat."tanya jivara yang kini duduk di lantai lalu mengelus ngelus bahu ruby."ok mom aku pamit."sewot jevano tiba tiba lalu ia mengeluarkan motor nya dan bergegas mencari marvellyna.

Marvellyna ia kini menatap langit malam,sungguh malam yang begitu menenagkan."apaan sih aku kaya gembel gini dari tadi jalan mulu tapi gak sampe sampe."kesal marvellyna, ia menatap di ujung sana terdapat gerbang masuk menuju perumahan nya.marvellyna ia melirik gang samping nya, ia pernah melalui nya sewaktu dia dan livia tengah di kejar anjing tetangga ujung.

"WOI ANJING LO UDAH GILA APA!!!,GW GAK NGEJAR BALIK LOHH JING, SAMA VELLYN AJA DIA NGEJAR ORANG NYA!!!." teriak Livia lalu ia menarik tangan Marvellyna masuk ke gang yang tak seberapa jauh nya."GAKK GW ORANG NYA UDAH PUNYA PAWANG, JANGAN NGEJAR NGEJAR GW!!."saut marvellyna tak kalah kencang,mereka terus menerus masuk ke dalam gang.

"haaaahh...kaya nya udah aman deh."ucap Livia yang terengah engah, kaki nya di buat lemas sekali."lo sih malah ngerjain itu anjing, kalau gw joging lewat depan rumah pemilik nya gimana?."kesal Marvellyna yang merangkul Livia, mereka ambruk ke aspal jalan dengan bersandar di tembok."resiko."singkat livia yang menatap marvellyna,ia tertawa begitu kencang."hahaha muka lo lucu banget."celetuk livia yang membuat marvellyna memukul bahu livia cukup kencang.

"gw tau gw lucu."ucap marvellyna pd yang membuat livia hanya menatap marvellyna dengan wajah julit nya,tapi livia tidak bisa bohong. Marvellyna memang lucu.

Kenangan saat bersama Livia kembali terputar di benak marvellyna, ia menulusuri gang tersebut dengan tawa kecil."andai kamu di sini Livia, mungkin kita bisa bercanda ria."gumam marvellyna yang menatap ujung gang setelah berbelok belok,ia mengeluarkan cincin yang ia beli di dalam saku nya.ia membuka kotak cincin itu lalu memakai nya, marvellyna tersenyum manis.ia begitu senang karena membeli cincin dari uang hasil nya sendiri."eh itu kak ruby kenapa sama mommy?."tanya marvellyna yang menatap dari kejauhan, ruby memeluk jivara di lantai dengan tangis yang pecah."lupain marvellyna,dia jahat."ucap nya kepada diri nya sendiri,ia berjalan mendekat ke arah rumah.

"Adek pulang." Ucap marvellyna yang membuat jivara menoleh ke arah marvellyna, ia membulat kan mata nya.terdapat luka di kening nya dan goresan di hidung nya,darah marvellyna sudah bercampur bersama air hujan membuat setengah wajah nya seperti terlumuri darah."kamu kenapa marvellyna?."tanya jivara lalu ia berdiri yang membuat Ruby ikut berdiri,Ruby menatap penampilan marvellyna.sunguh kacau sekali."kenapa?mommy mau tau hm?."tanya marvellyna datar yang melirik jivara, ia tidak mau menatap ruby."iya mommy mau tau."ujar jivara yang melihat marvellyna membuka jaket kulit nya."tadi aku keserempet mobil."singkat marvellyna lalu ia berjongkok,ia ingin membuka sepatu nya terlebih dahulu.

"luka kamu harus di bersiin,bentar ya.mommy mau ambil handuk sama kotak p3k."ucap jivara lalu masuk ke dalam,ia meninggal kan marvellyna dan ruby berdua."vellyn aku mau minta m-"belum terucap sama sekali oleh ruby,marvellyna menempelkan jari telunjuk nya di bibir ruby.

"gw udah bilang sama lo ruby,arlan sama gw gak ada hubungan apa apa.tadi gw sama dia kebetulan pas pasan di toko perhiasan,nih buat lo ruby."tekan marvellyna dengan dingin nya, ia memberikan kotak cincin nya kepada ruby."jangan pernah ganggu gw ruby,gw gak suka sama lo.lo udah tega banget hari ini."lanjut marvellyna lalu ia berjalan masuk ke dalam,ia meninggal ruby yang mematung."marvellyna aku minta maaf."gumam nya lalu menatap cincin pemberian marvellyna,hati nya sakit ketika tadi mendengar marvellyna hanya memangil nama nya saja.

Marvellyna ia berjalan mendekat ke arah mommy nya, ia tersenyum tipis."mommy jangan bilang ke abang sama daddy ya soal ini."ucap marvellyna yang membuat jivara menatap bingung kepada anak bungsu nya."kenapa hm?."tanya jivara lembut yang membuat marvellyna tertawa kecil."aku pernah liat kak ruby di marahi sama bang jevano perkara aku gak sengaja sakit karena dia, terus kak ruby juga pernah di kunci di kamar sama daddy pas dia mukul kepala aku dulu,jadi....mommy jangan kasih tau kejadian ini ya, aku gak mau kak ruby di marahi apa lagi di hukum sama daddy."ujar marvellyna yang membuat jivara tersenyum lalu memeluk marvellyna, ia tidak peduli jika pakaian yang ia kenakan akan basah.

"kamu sungguh baik marvellyna,bahkan di saat ruby begitu kepada mu."puji jivara lalu melepas kan pelukan nya."ok deh mom,mommy cukup diam aja ya. Nanti aku yang jelasin ke abang, aku mau ke atas dulu ya."pamit marvellyna lalu ia tersenyum manis ke arah jivara.

(。・ω・。)

Ada yang suka part ini gays?

readers: IYA LAH SUKA SI LISA SAMA ROSE DI KEJAR ANJING /ketawa bokep eh boke😈

Me: untuk gak di kejar kejar readers yang udah gila gara gara bp belum kombekkkkk

Tolong vote dan komen nya sebagai tanda kalau kalian mau santet cerita aku

Liat mv lisa yang rockstar GILAAAA HOTT CAKEPP COKK

KAKAK RUBYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang