𝐂𝐡𝐚𝐩 5

311 40 12
                                    

Sebuah kilatan cahaya mulai memenuhi indra penglihatan Boram.. hal pertama yang ia ingat adalah kejadian semalam.. dimana nyawa nya berada di ambang kematian karena berhasil menyelamatkan teman teman nya

Boram bisa merasakan seluruh tubuh nya terasa mati rasa karena kejadian semalam, pegal, sakit, perih, pusing dan mual itu lah yang ia rasakan, bahkan memar kebiruan jelas tercetak dengan jelas di kaki nya

Boram pun memutuskan untuk bersandar disisi ranjang UKS dan menatap ruangan UKS, dia mengkhawatirkan bagaimana dengan keadaan Ilha, Kimchi dan juga Younghoon, apa kah mereka bertiga baik baik saja? Itulah yang terus berada di benak pikiran nya..

Padahal kondisi nya saja masih memprihatinkan namun gadis ini malah mengkhawatirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri, tak lama.. pintu mulai terbuka dan menampilkan seseorang yang masuk.. itu Park Ssaem

Park Ssaem terkejut saat mendapati Boram yang sudah sadar dan segera menghampiri nya dengan khawatir dan lega, Park Ssaem lantas segera mengelus kepala Boram dan menanyakan nya dengan sangat khawatir

'Apakah masih terasa sakit? Maaf ibu tidak bisa membantu kalian..'

'Beritahu ibu jika dirimu masih merasa pusing'

Boram hanya terdiam saat mendengarkan perkataan Park Ssaem..

'Park Ssaem.. apakah mereka baik baik saja?.. bagaimana keadaan mereka bertiga?'

Park Ssaem yang mendengar hal itu hanya terdiam.. benar benar heran.. bagaimana bisa anak murid nya yang seorang gadis seperti ini masih bisa bisa nya mengkhawatirkan orang lain ketimbang dirinya sendiri yang baru saja mengalami kecelakaan?

'Mereka bertiga baik baik saja.. berkat dirimu juga.. jangan terlalu diambil pusing, sebaiknya kamu beristirahat terlebih dahulu.. Ibu akan meminta izin kepada komandan pleton agar dirimu diliburkan selama 4 pekan..'

'Park Ssaem.. jangan bilang kepada Letnan.. ini hanyalah luka kecil, aku tidak ingin merepotkan Park Ssaem dan yang lain nya..'

'Boram.. ibu tau kau mengkhawatirkan teman teman mu.. tapi kondisimu membuat ibu semakin khawatir'

'Park Ssaem, jangan khawatirkan diriku.. aku akan baik baik saja.. aku berjanji'

Park Ssaem hanya menatap Boram dengan pandangan yang sulit dimengerti namun menuruti apa perkataan anak murid nya..

'Baiklah, ibu tidak akan bilang.. dan kamu juga harus berjanji untuk tidak mengatakan apapun tentang hal ini kepada yang lain.. Komandan pleton memberitahu ibu jika hal ini harus dirahasia kan agar.. kekacauan ini tidak semakin rumit.. apa kau bisa Boram?'

Boram awal nya terdiam mendengar perunturan yang di lontarkan oleh Park Ssaem.. Merahasiakan? Yang benar saja? Bukan kah hal ini harus diberitahu kan.. kondisi kami benar benar tidak beruntung untuk saat ini, para orang dewasa itu benar benar memanfaatkan kami untuk kepentingan mereka sendiri..

'Ya.. aku bisa merahasiakan nya Park Ssaem..'

Park Ssaem mulai tersenyum dan masih mengelus kepala Boram dengan khawatir dan lembut.. Park Ssaem benar benar mengkhawatirkan kondisi mereka semua apalagi melihat salah satu murid nya diambang kematian membuat nya merasa bersalah karena tidak bisa melindungi salah satu dari mereka..

Park Ssaem pun memutuskan untuk pergi sebentar karena ada urusan dan Boram hanya mengangguk.. Kini suasana diruangan UKS hening sampai ketika beberapa orang masuk dan menatap Boram dengan terkejut dan khawatir..

𝐃𝐮𝐭𝐲 𝐀𝐟𝐭𝐞𝐫 𝐒𝐜𝐡𝐨𝐨𝐥 × 𝐎𝐂 [𝐅𝐞𝐦𝐑𝐞𝐚𝐝𝐞𝐫𝐬]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang