Assalamualaikum, halloo
---
Seorang Gadis tengah duduk di pinggir balkon. Menikmati udara malam yang segar, bunyi dari jangkrik pun sangat jelas terdengar. Namun, hal itu tidak membebani Dia untuk menikmati suasana malam.
Slay mengubah posisi, Ia menyamping. Tiba-tiba suara familiar terdengar digendang telinganya, Ia terkejut, untung saja tidak sampai jatuh kebawah.
"Eh Kamu!?" Nose menunjuk Slay dengan mengeraskan suara. "Kamu, hantu ya! Atau maling?! Wah gak bisa dibiarin ini!! Mali-"
"Bunda, Bunda stopp! Ini Slay, anak Bunda."
Nose menggeleng tak percaya, "Enggak mungkin, Kamu jangan coba-coba ya!"
Aish Slay, kenapa tadi Dia tidak menghidupkan lampu balkonnya. Pasti gelapnya malam dan lampu balkon yang tak dihidupkan membuat Bundanya itu tidak melihat bahwa Dia adalah anaknya.
Nose pergi dari tempat, lalu kembali dengan membawa selang air yang telah disambungkan dengan kran air.
"Turun gak kamu! Kamu, mau masuk kamar anak Saya?! Iya!" Nose menghidupkan kran air, lalu air keluar dari dalam selang dengan derasnya.
Slay gelagapan, "Jangan Bunda, nanti badan Slay basah! Bunda Astaghfirullah istighfar, ini anak Bunda. Masa! Gak keciren sama suaranya."
Nose mematikan kran, dan melempar selang air ke sembarang arah. Ia melihat seksama seseorang yang tengah di balkon anaknya itu, karena tidak terlihat jelas alhasil, Nose menghidupkan senter pada ponselnya.
Nose melotot, "Astaghfirullah Slay olayyy, Kamu ngapain disitu nakk?!"
Nezo yang baru saja pulang bekerja langsung kaget dengan apa yang ada dihadapannya ini. Ia mendekati istrinya, namun tatapannya tertuju pada Slay.
Nezo geleng-geleng kepala, sambil mengucapkan istighfar. "Astaghfirullah Slay, ngapain Kamu disana?" Lalu, Ia berganti menoleh ke arah istrinya. "Anakmu ngapain, Bun? Semedi?"
Slay yang sudah tak tahan pun berteriak, "Bapak dan emak yang terhormat, tolong ini anaknya dibantu turun dulu. Kaki Slay keram nih."
Sumpah demi apa. Kalo endingnya bakal seperti ini, Slay tidak akan duduk di pinggir balkon. Nasi sudah menjadi bubur, Ia hanya bisa pasrah saja dengan apa yang terjadi.
Syabar slayy, sabar. Orang sabar anaknya kembar xixixi :)
__
"Ayah, kok gitu sih!" Slay jadi tidak nafsu makan, lantaran fakta yang harus Ia dengar.
Nezo tersenyum, "coba, sekarang Ayah mau nanya. Slay, mau pesantren di tempat kiyai niatnya buat apa?"
Slay menaikkan satu alisnya, "ya, pasti itu Ayah udah tau! Kalo Slay pesantren karena mau memperbaiki diri." Ia PD, sangat percaya diri dengan ucapannya.
Nezo terkekeh ringan, "Slay, Slay. Kamu ini, emang Ayah gak tau apa, soal Kamu suka sama salah satu Gus disana?"
Uhukk uhukk
Seketika Slay batuk secara instan, tanpa proses terlebih dahulu.
Ia kaget bukan main. Darimana coba, Ayahnya itu tau kalo Dia mengincar salah satu Gus disana? Ayahnya ini, memang jiwa jiwa cenayang.
Slay meminum seteguk air, "ekhemm, eh- Ayah kok ngomong gitu? Emang ada bukti?"
Nezo tersenyum jahil, "Ayah ada loh Vidio, vidio waktu Kamu mimpi terus ngomong mau nikah sama Gus-gus gitu. Terus gak lama, Kamu juga ngomong kepengen nikah sama salah satu anaknya kiyai-"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Telah Ditentukan
General Fiction"Nama, asal, sekolah. Gue perlu tau semua." "Kamu tuh sebenarnya siapa? Aku gak mau ngelamar kerja, kok malah ditanyain gituan."