Assalamu'alaikum, hallooo
——
"Situ-situ, belum bersih itu. Yang itu! Bukan yang pojok!"
Kiko mendengus, "banyak omong Lo, bantuin kagak!"
Slay mendelik, "Kamu kalo ngomong enak ya. Jelas-jelas kemaren, Kamu juga gak bantuin Aku."
"Nyenyenye, jelas-jelas Dodit kemaren juga gak piket. Ya, Gue males lah piket sendiri."
Slay terkekeh, "gak liat, aku juga piket sendiri kemaren. Dan untuk Dodit, Dia itu gak dateng hari ini juga gak dateng. Kamu gak liat? Apa mata Kamu mau aku ganti sama Mata kaki aja, biar bisa ngeliat?"
Kiko melotot, "emang gak waras Lo."
Slay tertawa, "baru nyadar? Udah dari lahir aku gini."
——
"Ayooo, semangat Elll. Ayoo Elll."
Itu, suara Aulia Renada. Dia, selalu melakukan apa yang membuatnya bahagia. Membuat hal-hal semena-mena tanpa lihat akibat.
Julukan untuk Aulia adalah the queen of Ratu bully. Ya, selain Aulia suka melakukan hal yang semena-mena. Namun, Aulia pula merupakan seseorang yang suka menindas siswi lain, seperti menindas adik kelasnya.
Padahal sudah banyak laporan mengenai Dia yang membully adik kelasnya. Namun, karena Ayahnya adalah salah satu donatur di SMA Goamo. Jadinya, Aulia bebas. Ia masih terus melakukan hal semena-mena hingga sekarang.
"El semangat, kalahin Fino." Teriak Aulia kepada Elgan.
Sebenarnya, Aulia bukan siapa-siapa Elgan. Karena Ia menyukai Elgan, jadinya seperti ini. Aulia jujur dalam hal percintaan. Berani maju, tak mau mundur.
Elgan tak mendengarkan ucapan Aulia, Ia hanya fokus pada bola basket yang tengah Ia dribling.
YA! Tim Elgan berhasil meraih sekor tertinggi, mengalahkan Tim Fino.
Elgan mendekat ke arah Fino, lalu ber-tos ria. "Gue udah bilang, kalo Gue yang bakal menang."
Fino tersenyum, "iya-iya, pak ketos yang satu ini memang hebat dalam hal bola basket."
"Ketua Star gitu loh." Timpal Kiko.
Mereka pun tertawa mendengar perkataan Kiko.
Tanpa ada angin dan hujan, Aulia datang menghampiri Elgan. Menyodorkan sebotol air mineral. "El, minum dulu, siapa tau haus."
"Gue gak haus." Elgan pergi, meninggalkan Aulia yang terdiam di tempat.
Seno terkekeh, "sini, buat babang gentong aja."
Aulia menatap Seno dengan malas, "dih." Lalu pergi menyusul Elgan.
Waris tertawa, "kasian Aulia, gak pernah dibales cintanya sama Elgan."
——
Saat ini, suasana kantin tampak ramai dari pada jam istirahat pertama tadi. Semua siswa/i sepertinya tengah membeli jajanan terbaru di sana. Makanya, sekarang kantin tampak seperti pasar.
Es tubruk teler dan bakso kintut, kedua makanan dan minuman yang terbaru disana. Baru di buat Mpok Indah lusa kemarin, dan hari ini uji coba untuk menjualnya.
Slay menatap lautan manusia didepannya dengan tatapan sulit diartikan, "rame banget, emang seenak itu, ya?"
Tirek mengangguk, "dari berbagai informasi si, emang enak. Gue, jadi pengen."
Birama yang menyender di dinding menatap Tirek, "beli, coba. Enak, gak."
"Pengen beli bakso kentut deh, baunya busuk gak ya?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Takdir Yang Telah Ditentukan
Ficción General"Nama, asal, sekolah. Gue perlu tau semua." "Kamu tuh sebenarnya siapa? Aku gak mau ngelamar kerja, kok malah ditanyain gituan."