Chapter II

155 21 6
                                    

Malam hari

Setelah tadi sore Tuan Orochimaru mengirimkan lokasi dan jam pertemuan dengan pihak kepolisian. Kini Hinata bersiap untuk menuju lokasi . sekitar sepuluh menit lagi, Shizune akan datang menjemputnya.tak lupa ia mengirimkan pesan kepada Sakura jika dia ada urusan dan akan pulang agak larut.

"Tin,tin!"

Hinata tersentak mendengar bunyi klakson mobil, dia segera keluar dari kos dan mendapati Shizune melambai ke arahnya dari dalam mobil.

"Ayo Hinata, kita tak boleh terlambat."

"Baik Kak Shizune."

Setelah mengunci pintu, dia bergegas memasuki mobil. Mobil Shizune pun segera melaju menuju lokasi. Selama perjalanan , tidak banyak perbincangan yang dilakukan dua gadis tersebut. Mereka sibuk dengan pikiran dan berbagai spekulasi tentang kasus yang kan mereka 'tangani'.

"Hinata, apa benar ini tempat pertemuannya?" ujar Shizune setelah mereka tiba di lokasi tepatnya di depan sebuah rumah

"Menurut maps yang dikirim Tuan Orochimaru, lokasinya benar ini kak."

Setelah mereka keluar terlihat mobil lain yang membelok ke arah mereka. Mereka sedikit mengernyit setelah orang di dalam mobil turun. Tuan Orochimaru turun dari mobil diikuti seorang pria tinggi berambut hitam mencuat ke atas, terlihat seperti bentuk nanas dengan jaket kulit yang disampirkan di pundaknya. Hinata dan Shizune tersenyum sedikit membungkuk kepada pria tersbut.

"Ayo masuk, kita akan membahasnya didalam."

Pria tersebut berkata dengan ramah lalu berjalan menuju ke dalam rumah diikuti Tuan Orochimaru dan dua gadis tersebut.

Hinata dibuat kagum dengan kondisi di dalam rumah tersebut. Rumah itu tidak terlalu besar, justru tergolong kecil dan sederhana. tidak banyak furniture di rumah itu, hanya sebuah buffet kecil yang berisi piagam dan lencana, almari, jendela yang ditutupi korden biru laut dan meja pendek di tengah ruangan tanpa kursi atau lesehan.

Walau sangat sederhana, penataan dalam ruangan sangat rapi dan bersih bahkan sepertinya debu tidak akan berani menempel di rumah tersbut. Sangat berkebalikan dengan kamar kos Hinata.

"Yo, Shikamaru ." Suara rendah seorang pria mengusik kekaguman Hinata.

Pria tersebut menjeda kalimatnya dan melihat ke arah Hinata dan Shizune.

"Kau membawa dua orang bocah dalam pembicaraan kita? Bukankah itu akan sangat menganggu?" lanjut pria itu datar nan sinis.

"Heem... mereka bukan bocah Sasuke. Mereka yang akan membantu kita dalam menyelidiki kasus ini. Sebaiknya kita duduk dulu. Ooh! Dimana Karin?" Pria berambut seperti nanas dipanggil Shikamaru tersebut, menjawab dengan santai.

"Haaay semuaaa.... aku disini!!!" Seorang wanita berambut merah terang menyala muncul dari belakang sambil membawa nampan berisi minum dn beberapa kudapan.

"Wah, ternyata banyak yang datang, tempat ini jadi terlihat sempit. Sejujurnya aku ingin booking restoran sekalian untuk makan malam, tetapi sulit sekali mengajak manusia kulkas ini keluar. Jadi, kurasa tak masalah kita memakai tempatnya" Wanita yang dipanggil Karin ini terus bercerocos setelah meletakkan minuman di atas meja sambil menunjuk laki-laki berambut legam dengan ekspresi muka yang sangat datar menggunakan dagunya.

Hinata dan lainnya hanya tersenyum menanggapi, sedangkan laki-laki yang dimaksud tersebut tetap memasang wajah datarnya. Shikamaru mengisyaratkan agar semua orang duduk dan mulai membuka pembicaraan.

"Sebelumnya, perkenalkan aku Shikamaru Nara, komandan polisi di kota ini. Dia Karin Uzumaki ketua tim forensik yang melakukan autopsi terhadap korban kecelakaan kemarin dan Sasuke Uchiha, dia detektif senior di kepolisian kami. Sasuke juga yang akan memimpin dalam penyelidikan ini" Ujar pria yang memperkenalkan dirinya sebagai Nara Shikamaru sambil menunjuk wanita berkacamata dan pria dingin di sebelahnya.

ANTHRAXTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang