Skizofrenia Love || Oh Sion 🌷3

250 22 0
                                    

Happy Reading 🌷

Prang!

Gelas-gelas kaca yang bertiangkan tinggi seketika pecah berkeping-keping di atas lantai keramik keras yang dingin. Seorang wanita menatap tajam anak laki-lakinya yang membuatnya emosi menggebu.

"Kenapa? Kenapa kamu malah melindungi anak haram yang gak berguna itu? Emang apa untungnya buat kamu? Jangan lupa juga dia punya penyakit aib yang cuma bisa bikin orang sekitarnya tersakiti dengan emosinya!" Wanita itu melotot seraya mencerca dalam setiap kalimatnya.

Jaehee menghela napas pelan. Ia menatap ibunya seraya menggeleng.

"Jaehee gak mau, lihat Mama terus menerus menyiksa seorang gadis yang bahkan dia sebenarnya butuh kasih sayang, Ma.

Nyonya Kim emosi, ia meraih pisau di atas meja makan kemudian mengarahkannya pada Jaehee.

"Kamu berani ngelawan Mama ya, Jaehee yaa?" Matanya melotot dan menantang sang anak dengan cara menodongkan pisau dapur tersebut.

Jaehee tak gentar, ia justru tersenyum manis seraya berkata. "Kalau Mama udah bosen punya anak seperti Jaehee. Bunuh saja, Jaehee rela kok. Yang penting Jaehee gak membiarkan Mama buat menyakiti anak orang lain. Yang seharusnya Mama rawat, karena dia udah jadi bagian keluarga kita. Bahkan Papa dia juga baik banget. Bisa ngerubah nasib kita, yang awalnya cuma gelandangan."

"Arghhhh! Dasar anak gak berguna kamu!" seru Nyonya Kim seraya melempar pisau itu ke arah lain kemudian tangannya mengacak rambut sendiri. Sepertinya dia sudah sakit jiwa.

🌷

"Kalau kamu gak cocok sama tempat tinggalnya, kamu bisa bilang ke aku ya Zef."

Sion dan Zefani sampai di sebuah kediaman sederhana namun tampak rapi dan menyejukkan mata. Lagi-lagi Zefani merepotkan pemuda itu. Hati gadis itu jadi tidak enak sebenarnya. Apalagi ia tahu Sion tipe orang yang harus belajar dalam kesehariannya. Karena harus mengurus urusannya yang tidak penting itu. Waktu belajar Sion jadi tersita.

"Zef, kamu mikirin apa?" tanya Sion. Sebab gadis itu sedari tadi terdiam.

"A- aku merasa bersalah aja. Karena selalu ngerepotin kamu. Ini aja jadinya kamu gak belajar buat Olimpiade besok."

Sion terkekeh. Ia menggeleng tampan seraya menatap Zefani. "Olimpiade itu gak penting kok. Lebih pentingan kamu sebenarnya."

Pentingan aku?

Maksudnya apa sih?

Reflek Zefani langsung menggenggam kedua tangan Sion. Membuat pemuda itu agak terkejut. Namun ia segera menetralisir ekspresinya.

"Sion, sebenarnya kamu baik banget sama aku itu. Apa karena kamu suka sama aku?" tanya Zefani blak-blakan. Ia tidak tahan dengan perang pemikirannya sejak kemarin. Apalagi Oh Sion semakin perhatian padanya.

Pandangan mereka terkunci satu sama lain. Bola mata Sion tak lagi menatap Zefani. Tapi bibir gadis itu. Tangannya tanpa ragu menarik Zefani hingga bibir mereka bersatu. Gadis itu melebarkan mata dengan jantung berdegup kencang.

Entah mengapa skizofernia dari Zefani tidak bereaksi sama sekali saat Sion menyatukan bibir mereka. Gadis itu justru memejamkan mata dan menikmati lumatan lembut yang di dapatkannya. Zefani tidak tahu harus apa, ia hanya diam dan tidak menolak. Sebenarnya ia juga memiliki perasaan dengan Sion. Rasa yang selalu didapat ketika berada di samping Sion adalah, nyaman.

Sofetie Story || NCT WISH 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang