Your Secret Admirer || Kim Jaehee 🌳2

160 18 0
                                    

Happy Reading

🌳

Rei berdiam diri dikamarnya. Ia membuka korden jendela, air hujan mengalir deras di kaca jendela yang luas dan berembun. Rei menyentuh menggunakan telapak tangannya, rasa dingin merayap di kulitnya. Ia memejamkan mata, mencoba menghapus perkataan menyakitkan yang masih terngiang di dalam kepalanya.

Ia menyesal sekarang. Benar-benar menyesal karena sudah mau membuka hati untuk pria berengsek seperti Yamato. Rasanya ingin ia bunuh dengan kedua tangannya sendiri. Secara tidak langsung pria itu sudah menjatuhkan mentalnya dengan perkataan kemarin.

"Emangnya semua cewek harus feminim ya?"

"Bangsat!"

"Terserah gue lah, yang penting gue gak ngelesbi."

"Awas lo, gue bakalan balas dendam dengan cara berkelas." Rei menyeringai kecil seraya mengetukkan jemari lentiknya pada kaca jendela.

Keesokan harinya. Riku menunggu sang kakak di teras depan rumah. Mereka memang selalu berangkat bersama-sama. Kadang Riku yang menyetir motor kadang juga Rei. Mereka bergantian sesuai mood.

Riku melebarkan mata menatap penampilan kakaknya.

"Kak Rei," ucapnya seraya melotot. Ia tidak percaya melihat penampilan Rei sekarang. Kakaknya itu biasanya mengenakan celana training panjang di dalam roknya. Namun sekarang ia membiarkan kaki jenjangnya terlihat sebatas lutut.

Rei tersenyum. "Aneh ya Rik?"

Riku menggeleng. "Bukan aneh sih, tapi kakak kelihatan lebih feminim. Hati-hati kak, nanti ada yang naksir. Riku aja naksir loh."

Rei tertawa, ia mendekati adiknya seraya menepuk keras pundak Riku. "Kakak mau balas dendam ama cowok ngeselin itu."

"Si Yamato? Dia kayaknya lebih suka cewek murahan gitu deh kak."

Rei tertawa. "Memang, muak banget sama dia. Pokoknya kakak bakalan balas dendam. Dia pikir cuma pacar lonte nya itu yang bisa feminim? Gue juga bisa kali tot!"

"Semangat Kak!" seru adiknya.

"Oke, kali ini siapa yang nyetir?" tanya Rei.

Riku melepas jaketnya kemudian ia ikatkan pada pinggang sang kakak. "Riku aja, Kak. Cewek feminim gak boleh umbar paha di pagi hari."

Rei tertawa. Ia menuruti perintah adiknya itu. Naik ke atas motor kemudian memeluk erat pinggang Riku.

Sepanjang perjalanan, adik kakak itu saling berceloteh ria. Sesekali tertawa karena kekonyolan perkataan masing-masing.

"Oh iya Kak, kemarin katanya sih dikelasku bakalan ada murid baru."

Rei ber oh ria. "Orang mana?"

"Katanya sih asli Korea."

Rei hanya mengangguk-angguk.

Mereka berdua telah sampai di sekolah. Turun dari motor di parkiran. Kemudian saling melambaikan tangan karena kelas mereka berpisah cukup jauh.

🌳

Suasana di ruang kelas 11 benar-benar berisik. Ada yang bermain lempar-lemparan kertas, mengganggu para gadis yang sedang bermain make up, mengerjakan tugas yang belum selesai, bermain game sambil mengeluarkan kalimat halus, dan ada juga yang mengghibah.

Kriiiiiiiiing.....

Bel masuk kelas berbunyi sangat nyaring. Reflek para murid yang awalnya diluar segera berlari menuju kelas masing-masing. Dan yang sedari tadi stay di kelas bersiap dengan posisi tenang dan khusyu.

Sofetie Story || NCT WISH 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang