Your Secret Admirer || Kim Jaehee 🌳3

139 13 0
                                    

Happy Reading
🌳
Tinggalkan jejak ya gais ☺

Pertandingan bola basket pagi ini lebih seru dari hari-hari kemarin. Semua siswa serta para guru menjadi pendukung kelas masing-masing. Sorak sorai terdengar memenuhi lapangan basket. Masing-masing perwakilan kelas menyiapkan banner, spanduk semangat dan yel-yel terbaik agar yang lainnya ikut panas dan saling mengelukan pada dukungan masing-masing.

"Kak Rei! Kak Rei! Kak Rei!" Riku adalah satu-satunya siswa yang tidak mendukung kelasnya sendiri. Ia malah mendukung kelas 12 yang diketuai kakaknya sendiri.

Rei tersenyum sumringah mendengar nama dan kelasnya di elu-elukan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Rei tersenyum sumringah mendengar nama dan kelasnya di elu-elukan. Ia tersenyum cerah seraya memutar basket di atas tangannya dan mulai mendribble pada teman se tim nya dengan trik yang selalu membuat orang-orang kagum.

"Kakak kamu keren banget ya Rik," celetuk Jaehee.

Riku melipat kedua tangannya. "Jelas dong! Kakakku memang sekeren itu. Btw kamu mau nyoba main basket juga gak?" tanya Riku.

Jaehee menggeleng. Ia malah menunduk menatap kedua kakinya.

"Aku cidera kaki parah Rik, jadi buat main basket. Sepertinya enggak, mendingan aku cari keahlian lain aja."

Riku terhenyak dengan pernyataan Jaehee. "Eh, maaf ya kalau gue bikin lo tersinggung tadi. Btw gue juga gak milih basket kok, gimana kalau lo coba ekskul sains or ikut kelas vokal besok?"

Jaehee mengangguk. "Kayaknya boleh dicoba, makasih Rik atas tawarannya."

Riku tersenyum. "Sama-sama, kalau gitu kita ke kantin yok! Gue laper nih!"

"Eh, kamu gak mau lihat score kakakmu dulu nanti?"

Riku terkekeh. "Ah, dia pasti selalu menang. Yok, kita isi perut dulu."

Jaehee tersenyum. "Oke."

🌳

"Kak Rei, Riku mau izin main sama temen-temen ya. Nanti kalau Mama dan Papa nyariin, tolong bilangin."

Rei mengangguk, gadis itu sedang mengeringkan rambutnya yang basah sehabis keramas. Setelah beberapa menit mengeringkan rambutnya menggunakan hair dryer gadis itu duduk didepan meja rias.

Ia menoleh ke arah jendela, bisa dilihat Riku sudah pergi menggunakan motornya. Bocah itu memang setiap sabtu sore selalu ada agenda bersama teman-teman. Jika dulu biasanya ia diajak jalan-jalan oleh mantan kampret nya itu, sekarang ia hanya di rumah sendirian. Mama dan Papa biasanya pulang malam, mereka hanya melangsungkan makan malam dan pergi istirahat karena lelah.

Kraaaauk...

Perut Rei meronta kelaparan. Langkah malas membawanya ke dapur untuk mengecek bahan persediaan makanan. Dan ternyata semuanya habis. Rei jadi ingat kemarin Mama dan Papa bilang bahwa mereka akan membawakan banyak bahan makanan sepulang kerja. Tanpa pikir panjang Rei meraih hoodie nya dan segera keluar untuk mengisi perut.

Sofetie Story || NCT WISH 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang