Ruthless Pursuit Of Love || Maeda Riku 🐿2

185 21 28
                                    

Happy Reading

"Apaan?" tanya Citra seraya mengerutkan kening.

Riku terkekeh tengil. Ia tidak langsung berucap, malah salfok dengan tangannya yang menahan lengan Citra.

Gadis bermarga Huang itu segera menepis Riku jauh-jauh. "Lo apa-apaan sih?" tanyanya kesal.

"Maaf Kak, gue sebenarnya mau minta tolong sesuatu."

Citra beringsut kesal. "Lo gak denger tadi udah bel masuk? Bisa dihukum kalau telat masuk kelas. Udah ah! Gaje lu!" Citra tak menghiraukan panggilan Riku. Ia berlari cepat menuju kelas. Karena memang jika telat 15 menit pasti akan dikenakan sanksi oleh guru yang bertugas. Ribet sekali sekolah disini.

🐿

Sepanjang pelajaran, Riku terus melamun. Ia sedang berpikir, setelah pulang sekolah nanti ia harus bertemu dengan kakak kelas yang galak tadi itu. Jika tidak segera menemukan kepastian soal tugas hukuman matematikanya. Maka Pak Doyoung akan memberinya tambahan tugas. Itu jelas membuat jiwa kebebasan bermainnya menjadi terkekang. Riku tidak suka.

"Ssstt, lo ngapain dah dari tadi kagak mood?" Yushi berbisik kepo.

Riku hanya diam tidak menjawab. Kentara sekali bahwa pemuda itu sedang dilanda masalah.

"Tokuno Yushi," panggil guru sejarah Korea.

Ryo terkekeh. "Mampus Lo Yush! Sejarah Korea lho. Bukan Jepang," ejeknya. Karena tau tadi Yushi malah mengajak Riku berbicara.

Yushi menatap Ryo dengan sebal. Namun ia segera memenuhi panggilan Ibu Guru Sejarah Korea. Terbukti dari dirinya yang langsung berdiri ke depan kelas.

"Tokuno Yushi, kamu tahu kan kalau pada saat saya menerangkan apa yang harusnya kamu lakukan?" Bu Seulgi menekuk tangannya ke depan dada.

Yushi meneguk ludah takut. "Iya Bu, seharusnya saya mendengarkan."

Bu Seulgi terkekeh. "Baiklah, kamu sudah paham. Kalau begitu, tolong bacakan kisah di buku paket halaman 251 sekarang juga."

"Baik, Bu Seulgi." Yushi tidak bisa menolak perintah gurunya.

🐿

"Tumben tadi yang di hukum Bu Seulgi Yushi, bukan Riku." Terdengar suara julid Ryo yang membuat Yushi geram.

Sedangkan Riku, tidak seperti biasanya. Ia tampak terdiam diantara teman-teman tengilnya.

"Lo mau kemana Rik?" tanya Yushi.

"Kalian berdua duluan pulang aja. Gue masih ada urusan." Riku berbelok ke arah yang tidak sama dengan Yushi dan Ryo.

Melihat itu Ryo jadi kepo. Ia bertanya pada Yushi perihal temannya. "Dia kenapa dah?"

"Ini semua gara-gara tugas matematika dari Pak Doyoung pagi tadi." Seakan lupa dengan kejulidan Ryo tadi, Yushi merangkul akrab teman sejak oroknya itu.

"Pak Doyoung memang sering memberikan beban pada muridnya yang tidak mampu." Ryo berucap jujur.

"Dari pada mikirin Pak Doyoung, mending kita kerumah Sakuya. Kemarin Mamanya bilang mau buatin roti kesukaan kita. Kayaknya tu bocil udah pulang sekolah." Yushi ada benarnya juga.

Sofetie Story || NCT WISH 13+Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang