Mafia J ini berbeda dengan Jenderal J, karena Jenderal J sudah ada kerangkanya, sama seperti Letnan J dan My Wedding, mereka ini punya kerangka sendiri dari awal, walau renggang. Jadi sudah ada rencana alurnya akan seperti apa pertahapnya.
Nah, Mafia J ini tidak punya kerangka, jadi sungguh mom sebenarnya tidak tau arahnya kemana, dan mau diapakan. Jadi saat kalian mikir part selanjutnya akan bagaimana, sama kok, mom juga mikir alur besok gimana hihi. Bedanya mom sudah ada gambaran sedikit.
Punya kerangka atau tidak , itu ada plus minus. Kalau ceritanya tidak punya kerangka, alurnya bisa mom otak atik kapan saja tanpa terpaku pada satu tujuan. Konsekuensinya alur bisa kemana-mana.
Typonya bertebaran, tandai lewat komentar kalau ketemu ya ^^
Kapal pesiar ukuran kecil milik Mafia tersebut melaju kencang, meninggalkan pelabuhan yang tadi penuh ketegangan. Malam itu keadaan gelap mulai menyelimuti mereka yang menyusuri sebuah jalur menuju persembunyian.
"Ganti kembali kalungku!"
Suara Taeyong sebal, lantas pergi untuk masuk kedalam kapal ini.Jaehyun menghela nafas, ck.
Di sana Taeyong tiba-tiba terhenti melangkah, ia menunduk terkejut mana kala pakaiannya terangkat hingga ke paha ulah kencangnya angin laut. Segera ia menutupi bagian yang terbuka dengan kebingungan.
Jaehyun yang melihatnya mulai tersenyum tipis saat janda tersebut kesal sendiri menutupi pakaiannya yang terangkat.
"Selamat datang, Don. Apa semuanya aman?" Suara kapten kapal terdengar dari pengeras suara.
Jaehyun menaikan satu alisnya saat janda yang kesulitan memperbaiki pakaiannya di sana nampak menoleh dengan pipi menggembung, kesal padanya.
"Aman, Robert. Kerja bagus." Ucap Jaehyun dengan kekehan.
"Terima kasih, don. 45 menit lagi kita akan sampai di rumah, anda bisa istirahat sepanjang perjalanan kita."
Taeyong menghempaskan kain di pahanya, saat senyuman mengejek Jaehyun makin terukir lebar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia. J.
Action"Oh, benarkah? Jung sialan itu harus lihat apa yang bisa aku lakukan. Lihat saja ya!" Monolog Taeyong, ia mengambil ancang-ancang untuk bersiap melompat kedalam lubang hitam kapal pesiar itu. Mark menepuk dahinya, "Apa yang dia lakukan?" Tanyanya...