Ketika aku mengetahui bahwa berlian itu milik ibu Mafia ini, aku pun mulai menyadari bahwa Dax
Adalah salah satu buronan dunia.
-Taeyongie Savanna
_Mafia. J_
Keadaan tepi pantai terasa cukup dingin di ujung sore menuju malam. Terlihat sunset nan indah perlahan bagai menenggelamkan diri di lautan yang kini dipandangi oleh sang Mafia. Sosok dengan tubuh tegap yang berdiri sembari memasukan tangannya ke dalam saku.
Janda di belakang Mafia itu memandang lain, keterkejutan tadi masih terlihat di wajahnya ketika tahu bahwa berlian itu adalah milik ibunya Dax.
"Dia buronan dunia." batin Taeyong. Di depannya pria itu berbalik, menoleh padanya kemudian tersenyum.
"Ayo, kita pergi." ajak Jaehyun. Mafia tersebut mengulurkan tangannya. "Darling."
Seketika angin laut menghembus helaian rambut dan pakaian Taeyong. Kesekian kalinya ia terkejut akan panggilan pria yang lebih muda darinya ini.
Janda itu menerima uluran tangan tersebut, membuat Jaehyun mencium sebentar punggung tangannya.
Cup..
Mafia itu mengangkat wajah sedikit, lalu tersenyum begitu tampan, membuat Taeyong menggigit bibirnya sebentar.
"Bagaimana jika misi ini gagal, dan kau kalah?" tanya Taeyong meragukan. Nadanya terdengar bergetar saat tangannya masih digenggam pria ini.
Jaehyun menyeringai. "Aku bahkan sudah menang."
Taeyong kebingungan. "Kapan?"
"Sejak mendapatkanmu?"
Hal tersebut membuat Taeyong terperangah, dahinya mengerut tat kala Mafia itu tertawa senang melihat reaksi kagetnya.
Mark yang duduk bersandar pada badan mobil tersenyum tipis. Anak muda itu menunduk sambil mengetuk kotak laptop dan perlengkapan misi mereka nanti yang telah berada di atas kap mobil. Dax benar-benar sudah gila.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafia. J.
Action"Oh, benarkah? Jung sialan itu harus lihat apa yang bisa aku lakukan. Lihat saja ya!" Monolog Taeyong, ia mengambil ancang-ancang untuk bersiap melompat kedalam lubang hitam kapal pesiar itu. Mark menepuk dahinya, "Apa yang dia lakukan?" Tanyanya...