[ Disclaimer cerita hanya karangan belaka, peminjaman nama tokoh dan visual tidak untuk di bawa ke real. ]
••••••
Satu minggu berlalu dengan begitu saja, suara ceria yang selalu menyapa nya tak lagi dirinya dengar, ocehan-ocehan manis dengan banyak cerita tak lagi menganggu ketenangan nya
Makanan-makanan lezat yang selalu mengisi jam makan siang nya pun tak lagi hadir
Dan Sing merasakan hampa setelah itu, mata elang nya menatap jendela, memperhatikan sepasang burung gereja yang tengah hinggap pada ranting pohon, kedua burung itu terlihat saling menyayangi, seolah memancarkan kebahagiaan meski hanya tindakan kecil dari keduanya, namun hal itu sedikit pun tidak menghiburnya
Dimana Zayyan? Pemuda manis itu tak lagi dirinya lihat sejak terakhir kali mereka berpisah pada sore hujan kala itu
Awalnya ia merasa tenang dan acuh, namun kekosongan dan kehilangan pada sudut hati yang menggerogoti ego nya pada akhirnya membuat Sing menjadi begitu kepikiran
"Sing, mau latihan? " Itu Jeno yang memberikan tepukan singkat pada bahunya, sembari memberikan isyarat kepada Sing untuk keluar dari kelas
"Tidak."
Dahi Jeno berkerut samar, ia menoleh sejenak kepada Daniel dan Lex yang menunggu di ambang pintu, tumben sekali kapten mereka ini sangat lesu untuk di ajak latihan
"Tumben? Bukan kah basket adalah hidup mu, tidak biasanya kamu menolak latihan. "
Sing tak lekas menjawab, dirinya hanya memberikan tatapan tanpa jiwa kepada Jeno yang seketika merasa prihatin, sepertinya dirinya cukup peka
"Dimana Leo? " Sing memilih mengalihkan topik, ia sedikit aneh melihat salah satu teman kebanggaan nya itu tak ada di sana
"Leo? Katanya dia ingin mengantar seseorang"
Lex yang menyahut, dirinya juga tak terlalu tahu Leo pergi kemana"Zayyan, dia ingin mengantar Zayyan" Daniel yang semenjak tadi terdiam seketika bersuara, mengundang tatapan intens Sing kepadanya seketika
"Apa maksud mu.? " Pemuda bermarga Kang itu terlihat menghela nafas sejenak, dirinya mengayunkan ponselnya di hadapan teman-teman nya, memperlihatkan room chat nya dengan Leo di sana
"Zayyan hari ini pindah sekolah ke Aussie, dan Leo berkata ingin mengantarnya ke bandara. "
Jangan tanyakan mengapa Leo lebih terbuka dengan Daniel, karena sosok nya yang dewasa membuat Leo jadi sering bercerita kepada rekan nya itu
Sedangkan satu fakta yang baru saja Daniel ucapkan membuat Sing membeku pada posisinya seketika, dada nya bergemuruh, pikiran nya mendadak kacau, dirinya bahkan tak tau harus bereaksi seperti apa di kala otak nya yang mendadak kosong saat ini
"Sing aku tau kau juga menyukai Zayyan, dirimu terlalu banyak denial. Sore itu aku mendengar percakapan kalian, kamu tau betapa jahatnya dirimu saat meminta Zayyan untuk berhenti mencintaimu? Kamu tidak bisa memerintah perasaan seseorang untuk menyukai siapa dan kapan dia harus berhenti Sing, Zayyan terlalu baik untuk mu. " Daniel kembali berbicara, dengan kata-kata yang semakin membuat Sing bungkam dengan tatapan nya yang terlihat tidak fokus, sedangkan Jeno dan Lex hanya diam menatap keduanya
"Jika aku jadi dirimu, aku akan benar-benar malu karena di cintai dengan begitu hebat oleh orang seperti Zayyan"
"Bandara..... "
"Apa? "
"Bandara mana Leo mengantar nya?! " Nafasnya memburu, tanpa sadar Sing meninggikan nada suaranya kepada Daniel yang seketika terdiam
KAMU SEDANG MEMBACA
SHORT STORY [ Zayyan x All ]
Contobxb area- ! Aku sudah kasih peringatan. Jadi bagi yang gak suka silahkan keluar dari lapak ku secara baik-baik. Ini hanya kisah Zayyan dengan berbagai macam warna. Maybe Singzay and Leozay akan mendominasi