Sok cool

133 3 0
                                    

Hai para readers kesayang author inay, sebelumnya aku mau bilang makasih buat kalian yang udah mau baca novel aku yang tulisannya masih berantakan gini.

jujur aku seneng banget ada yang mau baca novelku ini, author terhura banget.😖

Maaf kalo pas baca, kalian jadi bingung karna tulisanku yang masih berantakan ini, Author janji bakalan belajar lebih giat lagi.✌

sekali lagi makasih all😊❤


"Mas, nanti jadi kan? ajak Abel ke masjid pesantren?" tanya Abel, pada gus Zayyan yang kini tengah tiduran dipaha Abel yang dijadikan sebagai bantal.

Eh.. author mau kasih info! kalo sekarang Abel udah manggil gus Zayyan (Mas) itupun karna bujukan gus Zayyan yang memaksa agar Abel memanggilnya dengan panggilan (Mas).

"Iya sayang, emang kamu ngapain ke sana? kalau mau sholat di sini aja gak usah ke masjid. kita sholat berjamaah di sini aja," ujar gus Zayyan.

"Aku mau liat suami aku ini ceramah nanti di masjid," jawab Abel, membuat gus Zayyan tersenyum.

"Iya, tapi nanti kamu harus duduk di sebelah Mas ya," ucap gus Zayyan, membuat Abel melotot.

"Ya enggaklah," sahut Abel sambil memukul bahu gus Zayyan.

"Iya sayang,Mas cuman bercanda," ucap gus Zayyan sambil memegangi bahunya yang baru saja terkena pukulan sang Istri.


"Mas, santri disini banyak juga ya," ujar Abel pada gus Zayyan, mereka tengah berjalan ke arah Masjid pesantren.

Kini mereka berdua menjadi sorotan, di sepanjang jalan Semua santri dan santriwati terus saja melihat ke arah mereka.

"Iya sayang alhamdulillah," balas gus Zayyan.

kini mereka sudah sampai di masjid, gus zayyan berjalan ke arah pintu masuk putra, sementara Abel ke pintu putri.

semua santriwati yang melihat kedatangan Abel, langsung berdiri lalu menundukkan kepalanya. hal itu membuat Abel sedikit tidak nyaman.

seorang wanita bercadar berjalan ke arah Abel yang masih berdiri di depan pintu, wanita bercadar itu berjalan sambil menundukkan kepalanya.

"Assalamu'alaikum ning," ucap wanita itu.

"Waalaikumussalam," balas Abel tersenyum, Abel merasa kagum pada wanita di depannya itu, meskipun wajahnya tertutup oleh cadar, Abel masih bisa menebak kalau ia cantik lewat mata wanita bercadar itu.

"Perkenalkan nama saya Ria, salah satu ustadzah di pesantren ini," ujar wanita yang bernama Ria itu.

"Iya ustadzah, nama saya Abel," balas Abel.

wanita itu mengangguk, lalu mengajak Abel berjalan ke arah shaf paling depan di bagian santri putri.

terdengar suara gus Zayyan yang sudah memulai kajiannya, Abel sangat fokus mendengarkan ceramah sang suami.

sampai kajian berakhir, kini tiba sesi tanya jawab, gus Zayyan akan menanyakan pada salah satu santri yang ia tunjuk tentang materi yang baru saja ia bahas.

"Baiklah apakah ada pertanyaan?" tanya gus Zayyan dengan suara yang dingin.

'Suara Mas Zayyan kok beda gitu ya? nada bicaranya juga agak judes gitu, beda banget pas ngomong sama aku,' ucap batin Abel.

"gus Zayyan kalo ngajar emang serem gitu ya?" tanya Abel pada ustadzah Ria yang duduk di sampingnya.

"Iya ning, gus Zayyan itu juga sangat dingin apalagi pada lawan jenis yang bukan muhrimnya," balas ustadzah Ria.

Istri kecil Gus ZayyanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang