Langit sudah sangat hitam kala Jung Sungchan membelokkan sedannya ke sebuah parkir khusus dari gedung yang dari luar tampak seperti perkantoran biasa. Namun semakin dekat langkahnya menuju basement, lantai bergetar oleh kencangnya dentum musik dari ruang tersembunyi di dalam sana. Dua bodyguard dengan kabel berbelit-belit di telinga mereka memeriksa kartu Sungchan, formalitas saja berhubung lelaki itu seratus persen boleh masuk ke dalam."Hai Ganteng! Mau wiski? Gin?"
"Ugh! Jung Sungchan, tampannyaa"
"Sungchan, tumben kemari? Duduk di sofa kami please"
Kelab ini memindahkan seluruh muka publik figur sopan dan teladan semenanjung Korea di dalam tivi menjadi jalang mabuk yang melambai-lambai. Tapi tenang saja, Sungchan tidak kemari untuk ikutan gila. Ada seseorang yang harus ia jemput. Olehnya diperiksa lagi foto terakhir yang dikirimkan target; sleeveless putih dan jins kulit hitam terobek-robek.
Itu dia.
Fokus Sungchan terpusat pada seorang pemuda di sofa merah, dimana cahaya remang masih dapat memetakan kecantikan wajahnya yang sudah delapan puluh persen teler. Meski begitu ia masih dapat mendesis bengis pada tangan-tangan usil yang coba menggerayahi dada dan pahanya. Ia dihampiri oleh Sungchan dan dengan ringkas pemuda itu sudah dipindah ke dalam papahan, berakhir justru menampik karena mengira Sungchan sebagai orang iseng lain.
"Jangan menyentuhku! Awas kuadukan kakakku nanti!"Ancaman galak yang membuat Sungchan justru tersenyum. Adiknya; Wonbin, yang dalam gelapnya lorong mabuk masih berpikir akan selalu dapat mengandalkannya.
"Jangan takut, ini Kakak". Sungchan menggamit lebih erat tubuh Wonbin untuk dapat membawanya segera keluar dari sarang setan ini.
Dua kalimat, dan sesungguhnya dunia Wonbin berporos di situ; Kakaknya, dan ia tak perlu takut. Dua kalimat dan hatinya segera tersirami ketenteraman, mengetahui bahwa dirinya kini berada dalam kuasa sosok kesatria yang ia tunggu-tunggu sejak tadi.
"Kakak~" ia merengek manja. Menjadi bocah lagi hanya untuk dan oleh Sungchan.
Perjalanan pulang dalam mobil sungguh tidak sesuai. Kotak musik Sungchan menyetel lagu Twinkle Twinkle Little Star sedang yang dibawa di kursi adalah seorang pemuda mabuk berpakaian seronok dengan rambut pirang keringnya yang berantakan itu. Tapi bagaimana lagi, dia adalah bintang kecil itu sendiri, hendak Sungchan bawa pulang menuju bawah selimut tempat dia akan bergelung dan mimpi hingga pagi. Sebelum mereka turun, ditatap lagi oleh Sungchan wajah tidur Wonbin. Rasanya masih sama seperti foto dua puluh dua tahun lalu kala pemuda itu dilahirkan, dan Sungchan menjadi seorang kakak. Wonbin, adik Sungchan yang berharga.
________________
Namanya Jung Wonbin, tapi kemudian menyamarkannya menjadi Park Wonbin disebabakan sejuta alasan. Ini adalah tahun kelimanya menjelajah dunia entertain dengan karir musik solo dan juga aktingnya yang mengesankan. Sejak Won Bin legendaris dari Autumn in My Heart itu, belum ada bintang yang digandrungi seperti Park Wonbin. Sayang sekali, pemuda itu hobi menyedot seni dan kontroversi dengan satu sedotan. Karya dan issunya sebanding, penggemar dan pembencinya juga. Benar-benar fenomena abnormal bagaimana dia masih bertahan di dunia hiburan setelah tumpukan rumor dan foto seksinya langganan jadi gorengan masyarakat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ode To My Little Star
FanfictionSungchan adalah kakak Wonbin, juga cinta pertamanya, ksatrianya, laki-laki dalam seluruh doa dan pintanya. Satu yang menjadi janji Wonbin, adalah dia akan bersinar selamanya untuk Sungchan. "Hanya Wonbin dan Sungchan-" "Maka sudah cukup" Ode To My L...