4

2.5K 147 14
                                    

Aroma makanan yang lezat tercium dari arah dapur begitu Knox keluar dari kamar mandi utama. Menuruti instingnya, lelaki itu pergi menuju ke dapur dan di sana dia melihat Rae sedang berkutat dengan masakannya bersama beberapa orang pelayan yang turun tangan membantunya. Berbagai macam hidangan sudah tersaji di meja makan, mulai dari hidangan pembuka, utama, hingga penutup. Knox benar-benar terpukau sekaligus terkejut, dia tidak menyangka gadis kecil yang dulu senang bermain koki-kokian kini menjadi koki sungguhan di rumahnya sendiri.

Knox menghampiri Rae untuk melihat dari dekat apa yang sedang gadis itu masak di dalam panci. Perhatian Rae langsung teralihkan begitu Knox berada di dekatnya dengan aroma aftershave yang segar dan maskulin.

"Tunggu di meja makan daddy, hidangan terakhir hampir selesai"

"Mengapa kamu masak begitu banyak hidangan?" tanya Knox penasaran.

"Anggap saja ini perayaan kecil-kecilan, aku senang aku dapat kembali ke kota ini dan bertemu dengan daddy lagi"

"Rae-" belum sempat Knox menyelesaikan kalimatnya, dia dibuat bingung dengan kedatangan Bullets dan anak buahnya yang langsung mengisi kursi kosong di meja makan. Knox kembali menatap Rae, "Kamu meminta mereka semua masuk?"

Rae dengan polosnya mengangguk, "Ya, apa ada masalah?" Knox tidak memberikan Rae jawaban, Rae berjinjit untuk mengecup rahangnya, "Jika daddy ingin makan malam berdua denganku kita bisa melakukannya di lain waktu"

Oh.

Knox menjauh dari Rae tanpa merespons apa yang gadis itu katakan. Dia menuju ke meja makan, hanya tersisa dua kursi kosong yang berdampingan, tentu saja kursi itu adalah miliknya dan Rae. Knox mendaratkan bokongnya di salah satu kursi tersebut dan duduk bersama para pria yang kelaparan. Tak beberapa lama kemudian Rae menyusulnya dengan hidangan terakhir yang baru saja matang. Knox mengambil alih hidangan itu dari tangannya dan menaruhnya di atas meja. Dengan senyum yang manis Rae berkata, "Terima kasih daddy"

Knox menghembuskan napas pelan, dalam wujud wanita dewasa dia merasa canggung setiap kali Rae memanggilnya dengan sebutan daddy di hadapan banyak orang meskipun beberapa dari mereka tahu kedekatan yang dimiliki oleh Knox dan Rae dulu.

Rae duduk tepat di samping Knox, "Baiklah tuan-tuan, selamat menikmati makanan kalian" ucapnya.

Para pengawal yang rakus itu hendak langsung menyantap masakan Rae seperti raksasa yang kelaparan tapi Bullets langsung berdeham dan menegur mereka untuk berdoa terlebih dahulu. Knox mendengus geli, dia tidak pernah melihat rekan maupun bawahannya berdoa seperti itu sebab tak satupun dari mereka adalah orang yang suci. Knox sendiri tidak ingat kapan terakhir kali dia merasakan kehadiran Tuhan di dalam hidupnya.

Setelah selesai berdoa, mereka semua mulai menyantap masakan Rae. Knox baru membuka piringnya tapi Rae sudah menaruh berbagai jenis makanan di atas piringnya untuk dia makan, "Daddy cobalah ini! Yang ini juga! Dan ini! Daddy harus mencicipi semuanya"

Piring Knox penuh dalam waktu lima detik, Rae begitu antusias menunggu Knox mencicipi masakannya. Knox berusaha meyakinkan dirinya sendiri kalau dia sanggup menghabiskan semua makanan di piringnya. Suapan pertama ayam panggang rosemary masuk ke dalam mulut Knox, begitu empuk, juicy, dan tasty. Knox menjadi semakin kagum lagi ketika dia mencicipi kentang tumbuk buatan Rae yang sangat lembut. Masakan gadis itu terasa seperti hidangan rumahan yang lezat yang sudah lama tidak Knox cicipi.

Rae tidak kunjung menyentuh makanannya, dia memandangi Knox sambil menunggu komentar lelaki itu tentang masakannya, "Bagaimana?" tanya Rae, menanti jawaban Knox dengan gelisah.

Knox menegak air putih di gelasnya, dia mengelap mulutnya dan berkata, "Lezat, kamu pintar memasak"

Rae tersenyum lebar hingga matanya terlihat sipit, "Aku belajar untuk daddy"

Daddy's Little Girl ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang