7

2.9K 172 9
                                    

"Kelasku selesai pukul 12, daddy akan menjemputku lalu kita makan siang bersama 'kan?"

"Ya"

"Okay, sampai ketemu nanti siang, daddy"

Cup!

Lagi-lagi Knox gagal menghindari ciuman Rae, gadis itu berhasil mencuri satu kecupan di bibirnya sebelum dia turun dari mobil dan masuk ke dalam gedung kampusnya. Knox menjilat bibirnya dan rasa buah berry yang tertinggal dari bibir Rae membuatnya merutuki dirinya sendiri. Semua omong kosong ini harus dia akhiri sebelum terlambat.

Mengeluarkan ponselnya, Knox mengirim pesan kepada Bullets agar menjemput Rae di kampusnya pada pukul dua belas. Setelah itu dia mencari nomor Sashi dan langsung menghubungi wanita itu.

"Tidak biasanya kau menghubungiku di jam segini, Knox?" suara Sashi yang bertanya-tanya terdengar di seberang sana. Tanpa menjawab pertanyaan wanita itu Knox langsung berkata, "Datang ke apartemenku saat jam makan siang" dan dia langsung memustus sambungan panggilan mereka.

Knox menyandarkan tubuhnya di jok mobil dengan lelah sambil memijat pelipisnya. Dia meyakinkan dirinya sendiri bahwa dia harus melakukan ini agar Rae melupakan perasaan terlarang  yang gadis itu miliki untuknya. Hari ini mungkin akan menjadi hari terakhir Knox melihat wajah cantik itu, dia menyayangi Rae tapi demi kebaikan gadis muda itu, Rae harus menjauh darinya.

Sesuai dengan permintaan Knox, pada jam makan siang Sashi muncul di apartemennya masih dengan setelan kerja. Knox memintanya untuk masuk, dia melirik arloji di tangannya sebelum  membawa Sashi menuju ke ruang tengah tanpa mengunci pintu apartemenya.

Knox mulai mencumbu wanita itu, terkesan terburu-buru, walau terkejut dan kebingungan Sashi menuruti keinganan Knox yang ingin bercinta siang-siang buta. Sashi mendorong lelaki itu agar duduk dengan manis di sofa, sementara dia berlutut di hadapan Knox dan mulai mengeluarkan kejantanan Knox yang belum mengeras dari celana. "Tidak biasanya kau ingin bercinta pukul segini, ada apa?" tanya Sashi.

Knox yang sedang tidak dalam suasana hati yang baik untuk berbincang mendorong kejantanannya masuk ke dalam kehangatan mulut Sashi sambil berkata, "Hisap saja"

Knox menggeram rendah sambil menengadah dan menyandarkan kepalanya di sofa. Sashi mulai menghisapnya, sementara Knox memejamkan mata berusaha menikmati pelayanan yang wanita itu berikan tanpa menghiraukan sesuatu yang buruk yang akan datang sebentar lagi di apartemennya.

Sialnya, Knox tidak kunjung mengeras hingga Sashi merasa kewalahan. Wanita itu mengeluarkan kejantanan Knox dari mulutnya dan bertanya, "Apa yang terjadi kepadamu hari ini, huh?"

Knox menatap miliknya dengan frustrasi, dia juga tidak tahu bagaimana ini bisa terjadi. "Coba sekali lagi" kata Knox kepada Sashi.

Sashi kembali membuka mulutnya dan membungkus kejantanan Knox dengan sempurna. Mata Knox terus tertuju kepada Sashi yang sibuk membuatnya keras, Knox juga berusaha untuk terangsang tapi dia tidak merasakan apa-apa hingga Knox melihat sesosok gadis berambut piriang berdiri di ambang ruang tengah dan menatap tajam ke arah Sashi yang sedang menghisap miliknya.

Raquel Bradford.

Dalam sekejap kejantanan Knox mengeras sempurna, begitu matanya bertemu dengan manik biru Rae dia merasakan panas menjalar ke sekujur tubuhnya. Knox memang sengaja membuat jebakan, dia ingin Rae melihat semua ini agar wanita itu berhenti terobsesi kepadanya.

Knox tersneyum kepada Rae sementara wanita itu masih mematung di ambang ruang tengah dengan ekpresi yang datar. Knox pikir Rae akan menangis dan meninggalkan apartemennya dengan hati yang patah begitu melihat Knox bercumbu dengan wanita lain. Namun tidak, Rae terus berdiri di tempatnya dan menyaksikan apa yang Sashi lakukan kepadanya dengan tatapan yang mengusik pikiran Knox.

Daddy's Little Girl ( TAMAT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang