PROLOG

298 26 2
                                    

* * *

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

* * *

"Tak terbayang tapi terlihat, tak kenal tapi menyapa, kosong tanpa terisi dan dingin tanpa ada rasa hangat. Siapakah aku?" kata Cein. Dia memegang selembar kertas kuno, setelah dia mengatakan hal itu, dia menoleh kearah teman-teman.

Alis Alfa terangkat, otaknya memutar seolah-olah dia tengah berpikir keras. "Cahaya?" tanya Alfa pada Cein.

Bella menggeleng cepat, "Gak mungkin itu cahaya. Ulang kalimat pertamanya, Cei," intruksinya diangguki oleh Cein.

"Tak terbayang tapi terlihat, tak kenal tapi menyapa." Cein mengulangkan kalimat itu sambil menatap kearah kertas itu.

"Gausah ambil pusing kenapa, jangan mikir itu kuncinya." sahut Torn. Torn menatap tak suka pada Cein, Torn memutarkan bola matanya malas.

"Goblok itu namanya, Torn. Orang itu teka-teki, kalo gak mikir terus jawabannya pake apa, hah?!" ujar Zidan emosi. Cowo itu bersebelahan dengan Zidan. Suara Zidan membuat teman-temannya itu menoleh, bahkan mengangguk setuju.

Bagaimana mendapatkan jawaban tanpa berpikir?

Cein mengacak-acak ramput frustasi. "Bodoh ah, masa jawab tanpa berpikir, Torn? Gimana caranya?"

"Ya dipikir caranya." jawab Torn dengan santai.

"Torn!" serempak mereka bertujuh. Bisa-bisa dibuat kesal dimalam hari seperti ini, apa lagi sekarang mereka diwilayah hutan, tapi bukan tempat mereka tinggal.

Hema kekeh serayu menggeleng kepala tak heran pada Torn. "Tapi, bagi gue, ada benernya kata Torn. Kita jangan terlalu memikirkannya, tapi dipikir juga, paham?"

"Maksud lo? Gimana konsepnya, Hem, jangan terlalu memikirlan tapi dipikir juga?" ketus Alzen. Cowok sok cool, tapi dia paling dewasa, sementara Hema dipaling cerdas.

"Aku pun gak ngerti, aku gak pahamlah!" rengek gadis mungil itu. Dia namanya Rasa, gadis lugu yang selalu mengepang ramputnya, ciri khas gadis tersebut.

Alfa tersenyum tipis, "Bocil gak boleh mikir berat. Bocil-bocil, lucu banget lo," Alfa mengatakan itu sambil memegang kedua pipi Rasa.

Irsyad hanya terdiam termenung sambil memikirkan kata yang telah diucapkan Cein. Apa kemungkinan, apa suatu hal yang bakal terjadi.

"Lo pada ngerasa aneh gak si, sama teka-teki ini? Kayak ... Ini jebakan ataupun masalah yang akan kita lewati pada hari ini kalo gal, sekarang, artinya ... Ya, kapan-kapan lagi!" tebak Irsyad diakhir candaan.

*****

*****

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
VELLICHOR MIRACLE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang