Siang yang cukup terasa melelahkan, untuk gadis yang baru saja menyelesaikan hukumannya. Bellamy keinara, yang di hukum karena ketidakdisiplinan nya. Dia lelah, bahkan rambut yang ia kuncir kini sudah basah karena keringat.
Dengan sempoyongan gadis itu berjalan menuju kelas nya. Kring! Nafas lega berhembus dari hidung gadis itu. Mata sayu, yang berusaha untuk menerbitkan senyum nya.
Tok
Tok"Permisi pak." Suara yang datang dari pintu, menarik perhatian orang yang ada dalam kelas.
"Astaga Bella, ini sudah jam istirahat. Kenapa hari ini kamu terlambat?" tanya guru yang sedang berdiri sambil menenteng buku nya.
"Maaf pak," jawab nya gugup, sambil menundukkan kepalanya disana.
Guru itu menghela nafas nya. "Sudahlah, kembali saja ke tempat duduk mu. Baik anak-anak, sampai disini dulu untuk pelajaran saya. Selamat beristirahat," ucapnya sebelum meninggalkan kelas.
Bella memasuki kelasnya dengan mood yang sangat berantakan. Ia langsung duduk di kursinya, sembari menetralkan nafasnya. Menidurkan kepalanya dikedua tangannya yang terlipat.
"Tumben banget terlambat, kenapa?" tanya Rasa Altezza-- teman sebangkunya.
Mata yang tadi tertutup, kini terbuka melihat Rasa. "Panjang ceritanya." Sembari menghembus napasnya lelah.
"Bella, lihat deh. Rasa ada susu coklat, Bella mau?" Menyodorkan minuman itu kearah Bella.
Bella tersenyum tipis disana, melihat tingkah gemas Rasa. Rasa tau jika Bella lelah, Rasa tau jika Bella tidak menceritakannya, karena masih lelah dan lelah. Karena itu, dia menawarkan minumannya.
Bella membenarkan duduk nya, sembari dia menerima minuman yang di tawarkan Rasa. "Makasih," ucap nya, langsung membuka botol nya dan meminumnya.
"Jadi?" Ini lah Rasa, gadis yang memiliki penasaran yang tinggi. Bella yang mendengar itu, menggeleng kan kepala nya heran.
Bruk!
"Nenek gapapa?" ucap Bella sambil menolong nenek nenek yang hampir saja di tubruk sepeda motor.
"Nenek ga-" belum sempat melanjutkan jawaban nya, nenek itu jatuh pingsan di pangkuan Bella.
Bella yang melihat itu, mulai panik. "Nek! Bangun, Nek!" Menepuk-nepuk pipi nenek itu.
"Dek kenapa?" tanya seorang laki laki dengan setelan jas yang rapi disana.
"Om tolong! Nenek nya pingsan om!" panik Bella yang terus mencoba membangun kan nenek itu.
Laki laki dengan jas tadi, berlari menuju pinggir jalan. Mencoba menghentikan satu persatu mobil, namun tidak ada yang ingin berhenti disana. Sampai akhirnya, pria itu berhasil menghentikan taksi yang ada disana. Bella melihat laki laki itu, berbicara dengan supir taksi
Dan sampai akhirnya, supir itu turun dari mobil nya. Supir itu berjalan dengan pria berjas tadi kearah Bella. "Sini, Dek. Biar Paman angkat." Mendengar itu, Bella tersenyum dan membiarkan supir tadi menggendong nenek tadi menuju mobil nya.
"Terimakasih, Tuhan," batin nya, sambil terus berdoa untuk si nenek.
"Dek, kamu ikut saja dengan mereka. Ini nomer telpon saya, nanti saya akan menyusul kalian kesana," ucap pria berjas hitam itu, kepada Bella yang masih bingung dengan apa yang akan selanjutnya dia lakukan?
"Tapi om." Belum sempat Bella melanjutkan omongan nya, pria tadi memegang pundak Bella yakin, dan berlelang pergi dari sana.
Mau tak mau, Bella masuk kedalam taksi. "Langsung berangkat, Pak, cari rumah sakit terdekat aja," titahnya yang langsung di anggukan i oleh supir taksi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
VELLICHOR MIRACLE
Teen Fiction"Jangan lari, nanti bisa mati." Bukan tentang ke mauan mereka, akan tetapi takdir yang Maha Kuasa. Bagaimana, jika bertemu dengan apa yang apa dilihat, didengar bahkan melewati batas kemampuan manusia pada umumnya? Mereka tidak menginginkan hidup de...