bangun

1.1K 78 24
                                        

Happy reading all
Jangan lupa vote dan komen ☺️

.
.
.

Pagi menjelang namun sepertinya sang surya masih enggan untuk menampakkan diri.

Bahkan di salah satu kediaman yang berada di antara kaki gunung yang mengelilinginya masih terlihat sangat sepi. Tentu saja, ini masih terlalu pagi untuk mereka memulai aktifitas.

Ditambah lagi dengan dinginnya udara  membuat siapapun akan berpikir ulang untuk bangun dari tempat tidur mereka.

Tapi sepertinya itu tidak berlaku untuk seseorang yang beberapa waktu terakhir  tertidur lelap. Di pagi hari yang masih terasa sangat dingin, perlahan mata indah itu terbuka.

Iya betul dia adalah pemeran utama kita -- xiao se. Setelah 2 minggu tertidur, akhirnya dia membuka matanya kembali.

Xiao se yang baru saja terbangun menoleh ke kiri dan kanan untuk mencari seseorang tapi sepertinya dia sendirian. Dan terlebih lagi, dia merasa asing dengan suasana kamarnya saat ini.

Dia berada dimana?

Saat ingin bangun, xiao se merasakan kalo badannya sangat lemah. Bertambah binggunglah xiao se dengan keadaannya sekarang.

Hei... bagaimanapun dulunya dia termasuk salah satu pangeran terbaik di tianqi. Tapi apa ini? Kenapa dia tidak bisa bangun. Bahkan hanya untuk sekedar duduk dan bersandar di ranjangnya.

"Apa terjadi sesuatu setelah pertarungan itu." Monolog xiao se.

Xiao se terus bertanya-tanya tentang keadaannya sekarang. Di tambah lagi dia merasa aneh dengan tubuhnya sendiri.

Ada apa sebenernya.

Larut dalam pemikirannya sendiri, xiao tidak menyadari kalau ada sesesorang yang masuk ke dalam kamarnya.

"Akhirnya kamu sadar juga."

Mendengar suara seorang. Xiao se segera menolehkan kepalanya ke sumber suara.

"Siapa?"

"Aku tabib yang di percaya untuk mengobati cideramu."

"Bagaimana keadaanmu? Masih ada yang sakit atau semacamnya?"

Xiao se hanya menggelengkan sedikit kepalanya.

"Baiklah. Sekarang kamu minum ini."

Sang tabib membantu xiao se untuk bersandar di tempat tidurnya.

Setelah selesai, xiao se menanyakan dimana dia sekarang berada. Semuanya tampak asing dimatanya.

"Dimana?"

"seseorang yang akan menjelaskan dimana kita sekarang dan juga keadaanmu."

Xiao se mengerutkan dahinya mendengar jawaban dari seseorang yang mengaku tabib di depannya.

"Aku panggilkan sebentar."

Tanpa menunggu jawaban xiao se, abib itu segera berjalan keluar meninggalkannya untuk memanggil seseorang.

Tidak berapa lama suara pintu terbuka kembali menyapa indra pendengaran xiao se.

"Wuxin."

"Sudah bosan tidur?"

Gayamu pak. Kemarin-kemarin yang minta xiao se bangun siapa 🙄 apa mau di buat tidur lagi? Yang agak lama gitu 🤔

Balik ke wuxin dan xiao se.

"Jelaskan."

"Aku jelaskan setelah kamu benar-benar sembuh."

"Sekarang."

"Memangnya sudah sembuh? Coba bangun."

Xiao se langsung memalingkan wajahnya ke sisi lain. Ya dia akui kalo kondisi tubuhnya sekarang memang belumlah sembuh benar.

Ingat, untuk bersandar saja dia dibantu oleh tabib tadi.

"Tabib?"

"Kakakku."

Lagi-lagi xiao se mengerutkan dahinya. Bisakah manusia di depannya ini langsung to the point kepadanya. Kenapa harus setengah-setengah.

Wuxin yang melihat xiao se masih memberikan tatapan bertanya kepadanya mengerti dan melanjutkan lagi tentang hal yang "temannya" tanyakan.

"Dia kakak seperguruanku. Aku memanggilnya untuk mengobatimu."

Xiao se akhirnya mengangguk. Dia malas bertanya lebih jauh lagi tentang orang lain. Fokusnya sekarang hanya tentang dirinya sendiri.

Melihat keterdiaman xiao se, wuxin akhirnya membuka suara.

"Xiao se."

"Bagaimana kalau kamu tidak kembali lagi ke tianqi."

Mendengar pertanyaan dari wuxin, entah mengapa xiao se tidak bisa langsung menjawabnya.

"Entahlah."

Akhirnya hanya jawaban itu yang bisa dia berikan. Bukan tanpa sebab xiao se mengatakannya. Karna pada dasarnya dia memang tidak tertarik dengan perebutan kekuasaan dengan saudara-saudaranya yang lain.

Dia lebih senang hidup bebas daripada memikirkan semua urusan kekaisaran dan duduk diam di kursi yang membosankan itu.

tapi bukan berarti dia tidak akan kembali ke tianqi. Mungkin sesekali dia akan kembali ke rumahnya sendiri yang ada di kota tianqi.
Iya benar, rumahnya sendiri bukan kediaman pangeran yang ada di istana.

Dia masih enggan menginjakkan kakinya lagi di istana kekaisaran.

Ditambah lagi dia sedang cidera dan orang yang menyebabkannya cidera berada di istana.

"Hahh." Tanpa sadar xiao se menghela nafas.

"Kenapa? Ada yang sakit?"

"Tidak."

"Kalo begitu istirahat lagi."

"Berapa lama aku tertidur?"

"2 minggu."

"Yang lain?"

"......"

"Wuxin."

"Nanti ku jelaskan. Sekarang kamu istirahat."

Awalnya xiao se menolak karna dia baru saja bangun. Tapi wuxin mengatakan kalo istirahat tidak harus tidur. Artinya, xiao se bisa hanya sekedar merebahkan diri di ranjang.

Akhirnya wuxin membantu xiao se kembali ke posisi tidur di ranjangnya.

"jangan terlalu banyak berpikir. Aku keluar sebentar."

Tbc
.
.
.

Ya baru sempet up lagi 😶
Semoga next gk terlalu lama up nya. Atau nanti ku buat jadwal update 🤔

Kalo ada typo abaikan. Gak ku cek ulang 🙏



Protecting YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang