#File 05

44 21 20
                                    

Hubungan Gavin dengan Chloe semakin lama semakin membaik, tentunya hal itu dibantu oleh Alya yang sepertinya sudah memberikan kesempatan kedua untuk Gavin. Kini Gavin sedang berada di kediaman Kania, tengah membantu Chloe mengerjakan tugas rumah.

"Daddy, 6 kali 6 itu berapa?" Chloe bertanya seraya menunjuk soal yang ia sebutkan tadi.

"Coba Chloe tulis angka 6 dengan jumlah 6, setelah itu ayo kita hitung!" titah Gavin dengan semangat.

"36, Daddy!"

"Ya, Chloe betul! Anak Daddy pintar sekali," ucap Gavin memuji.

Chloe tersenyum senang, kemudian kembali mengerjakan nomor lain. Hari sudah malam, jam di pergelangan tangan Gavin menunjukkan pukul tujuh, tapi belum ada tanda-tanda kedatangan Alya.

"Ngomong-ngomong, kenapa Mommy belum pulang, ya?" Gavin bertanya pada Chloe.

"Mommy sedang mengurus butik Nana, 'kan? Biasanya memang suka pulang malam," jelas Chloe.

Gavin langsung menoleh, dia tahu Alya membantu mengurus butik Kania, tapi dia baru tahu kalau wanita itu sering pulang malam. "Apakah sering pulang malam? Itu artinya Chloe di rumah sendiri?"

Chloe menggeleng sembari memegang pensilnya. "Tidak sering, terkadang Mommy pulang siang atau sore, tapi seringnya sore dan malam. Chloe di rumah bersama Nana," jelasnya.

"Hm, Chloe mau tidak kalau Mommy hanya di rumah saja? Agar bisa menemani Chloe," tanya Gavin.

Chloe mengangguk cepat. "Mau! Chloe tidak suka sendirian, tapi Mommy bilang Mommy harus kerja dan cari uang, karena sekarang tidak punya siapa-siapa. Jadi, Chloe menurut."

Dada Gavin rasanya seperti ditusuk ribuan jarum, hidup Alya pasti sulit setelah berpisah dengannya. Namun, Gavin agak sedikit kesal dengan info dari Chloe barusan mengenai Alya yang bilang tidak punya siapa-siapa.

"Lalu, kalau Daddy dan Mommy kembali menikah, Chloe memberi izin?" Gavin menatap sang putri dengan penuh harap.

Chloe menaruh pensilnya di dagu, tampak berpikir. "Chloe mau saja, tapi kenapa dulu Daddy berpisah dengan Mommy?"

Gavin terhenyak mendengarnya, dia bingung ingin menjawab apa, tapi kemudian timbul jawaban aman di kepalanya. "Ya, Chloe akan mengerti saat dewasa nanti," ujarnya, "Jadi, Chloe memberi izin, 'kan? Kalau iya, Daddy akan segera melamar Mommy, dan nanti Chloe akan punya foto pernikahan bersama Daddy dan Mommy, dulu 'kan Chloe belum lahir saat Mommy dan Daddy menikah."

"Kenapa Chloe tidak lahir dulu supaya bisa berfoto dengan Daddy dan Mommy?" celetuk Chloe yang lagi-lagi membuat Gavin terhenyak.

"Eng ... begini, Sayang. Orang dewasa harus menikah dulu supaya punya anak, tidak bisa punya anak dulu, baru menikah. Chloe juga besok begitu," jelas Gavin dengan dada berdebar, karena dia takut Chloe bertanya macam-macam lagi.

"Nah, jadi Chloe setuju, 'kan? Besok Daddy akan melamar Mommy, Chloe bantu Daddy supaya Mommy mau menikah lagi dengan Daddy, ya?" bujuk Gavin.

Chloe mengangguk. "Oke! Mommy pasti mau!"

***

Saat Alya pulang, Gavin sangat senang, tapi saat melihat Alya tak sendiri, dia jadi cemberut. Wanita itu membawa seorang pria yang sama saat ia temui mereka di Sora Sushi, dan itu membuat Gavin kesal.

Kini mereka tengah makan malam, Kania dan Alya tampak mengobrol dengan Alan, sementara Gavin hanya diam sejak tadi. Dia berharap pria itu cepat pergi dari rumah Kania, tapi dua wanita di hadapannya tampak asik sekali mengobrol dengannya.

Mi Scusi, Alya #2 || 2023Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang