"hesa,nanti pas gede kita bareng bareng lagi ya" kata si manis hoon
"iya hoon, hesa janji kita bakal bareng terus sampe gede" hesa
•••••••
"fuck.. siapa lo, dan.. kenapa lo selalu dimimpi gw" hesa
"gw bisa gila klo mikirin ini mulu"hesa
•••••••
" i...
Hoon turun dari mobil Alphard putih milik nya. Dan, mulai masuk kedalam rumah. Ia terkejud mana kala hesa berada di ruang tengah sambil duduk di atas sofa.
Mukanya menggambarkan bahwa ia sangat sangat cemas. Ketika Hoon masuk atensi hesa langsung terfokus padanya.
"Tuan hesa... " panggil Hoon.
Hesa menaikan dagu nya lalu mencoba melihat siapa yg memanggilnya.
"Hoonie.. Sayang.. " hesa berdiri dan langsung berlari menuju Hoon, kesayangannya.
Ia berkali kali menciumi pipi Hoon. Seakan takut kehilangan.
"Ada apa tuan? "
"Aku cemas sayang.. Bagaimana dengan foya foya mu sayang? "
"Aku menghabiskan banyak uang mu tuan... Maafff"
"Kau habis berapa? "
"Aku habis... "
"Berapa? "
"2 juta tuan.. "
"HAAAA?! 2JUTA.."
"Maafkan aku tuan.. Aku menghabiskan uang mu hari ini.. Aku akan menggantikannya"
"Aku tak percaya Hoon.. Kau hanya menghabiskan uang sesedikit itu" ucap hesa sembari mengecup jidat Hoon.
"Kau pergi kemana? " tanya hesa lagi
"Aku pergi ke rumah sakit jiwa santa maria. "
"R-rumah sakit jiwa santa.. M-maria?! " Hoon terbelalak kaget.
"Iya"
Hesa langsung memeluk Hoon kuat. Ia tak ingin si manis tau sosok yg ia temui tadi di rsj itu. Ya, siapa lagi bukan vante.
Hesa tak akan pernah membiarkan si manis di sentuh oleh pria bajingan itu. Tak akan segan hesa langsung menghabisi nyawa vante jika saja vante berani beraninya menyentuh Hoon.
Andai hesa tau, apa yg terjadi. Mungkin kedua bodyguard nya akan di pecat langsung oleh nya.
"Semoga Hoon gak tau siapa vante itu... " ucap nya dalam hati sembari menatap manik manik indah yg ada di mata Hoon.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
