Chapter 9

20 4 0
                                    







Happy Reading...

"Udah-udah, semua balik tidur lagi. Besok masih sekolah, nanti telat," ujar Gempa. Hali kemudian naik ke kamar nya lagi, sedangkan yang lain masih diam di dapur.

"Kalian kenapa masih diem disitu? Ayo balik," sambung Gempa, mereka kemudian saling bertatapan. "Aman kan Gem? Gak ada makhluk-makhluk setan itu lagi kan?," tanya Taufan dengan ragu. Yang lain mengangguk, mereka takut kembali ke kamar masing-masing selepas kejadian tadi.

"Huffttt... Yaudah, kalian tidur di kamar aku," pungkas Gempa, mereka pun mengangguk dan mulai mengikuti Gempa dari belakang sembari merinding ketakutan. Sesampainya di lantai atas, Solar dan Thorn mengambil bantal dan selimutnya di kamarnya lalu pergi ke kamar Gempa, Hali dan Taufan. Disana sudah ada kelima kakak nya yang lain, mereka sepertinya sedang berkumpul, seperti menceritakan sesuatu.

***

"Aku yakin Gem, ada yang gak beres sama rumah ini," tutur Hali, Gempa juga berpikir demikian. "Bang, tapi pas kita pindah oke-oke aja kok, gak ada yang aneh. Kalo aneh, harusnya pas awal kita pindah udah ada kejadian," celetuk Blaze. Yang lain melihat kearahnya, tapi memang benar. Kalau sebab rumah ini, seharus nya sejak awal mereka pindah pasti sudah diganggu.

Solar dan Thorn yang baru saja masuk pun ikut bergabung untuk mendengar cerita misteri itu. "Iya bang, Blaze bener. Kita diganggu pas awal masuk sekolah, sebelumnya mah aman aja," kini Taufan juga ikut tertarik untuk ikut bercerita.

Hening...

Semua hanyut kedalam pikiran masing-masing, misteri yang sudah berjalan seminggu ini masih saja belum terpecahkan. Seminggu juga mereka diganggu oleh para setan-setan aneh, tapi aneh nya juga ada di rupa makhluk tersebut. Bentuk nya bermacam-macam dan tak karuan, ada yang muka nya hancur, mempunyai lidah panjang, jalan compang-camping, mempunyai tanduk, dan sebagainya.

Solar juga berpikir, apa gara-gara diri nya berbicara dengan Lana waktu itu? Tapi apa kaitannya Lana dengan semua ini? Dia juga penasaran soal anak baru dan anak yang berbicara dengan Lana. Ia ingat dengan perkataan Nathan saat dirumah sakit kemarin..

"Mereka udah gak ada, Lar. Mereka udah meninggal".

Saat ia diam memikirkan hal itu, tiba-tiba saja angin berhembus kencang, tak lama hujan juga turun disertai dengan gemuruh yang menyeramkan.

JEDERRR!!!

Reflek Thorn memeluk Solar (not ship), ia tau kalau sang adik sangat takut dengan suara gemuruh. "Sunshinee, aku takutt," ucap nya sambil memeluk erat Solar. Ia melihat sekitar, gemuruh terdengar dimana-mana, hal itu semakin membuat suasana menjadi lebih menyeramkan.

"Kan... Kan, kebiasaan deh. Lagi hening-hening nya mikir ada aja kejadiannya, heran aku, bisa gak sih gausah malem-malem, tuman," gerutu Blaze kesal. Ia mengungkit kejadian yang terjadi saat hening. Saat itu Solar kesurupan, piring pecah, mati lampu, sekarang hujan angin.

"Udah Blaze... Gak boleh gitu, kalo emang takdir yaudah," ucap Gempa. Tapi kalau memang takdir, kenapa semua kejadian itu seolah-olah sudah direncanakan? Ah kalau hujan memang takdir, kalau yang lain? Sudah pasti ada yang mengatur semua nya kan?

"Kayaknya setan nya caper deh, kalo kurang perhatian gak usah cari muka lah. Muka udah ada kok masih dicari." Blaze masih menggerutu, ia sepertinya mempunyai dendam pribadi dengan para setan itu.

"Kalo berani, usir coba. Ketemu depan mata aja udah teriak-teriak kok," sindir Ice. Dirinya sedari tadi hanya mendengar apa yang saudara nya cerita kan sambil merebahkan diri di kasur Taufan. "Enak aja, kalo tadi aku gak gebuk sapu, Thorn masih kecekek. Lagipun kamu juga ikut bantu kan?," ungkit Blaze.

Ice hanya memutar bola mata nya malas. Sebenarnya ia malas mendengar cerita tak bermutu ini, lebih baik tidur dan tenggelam ke dalam lautan mimpi. Tapi karena ini juga ada sangkut pautnya dengan nya, jadi ia juga ikut mendengar.

"Yaudah, sekarang semua tidur. Besok sekolah, ini juga masih jam 3," kata Gempa, yang lain pun langsung menuruti perintah Gempa. Akhirnya mereka semua bisa tidur nyenyak tanpa gangguan sedikit pun.

***

Pagi hari nya....

Mereka sampai di depan gerbang sekolah, kemudian berjalan menuju ke kelas mereka masing-masing. "Bang, nanti aku pulang nya agak sore ya. Soalnya ada kegiatan OSIS sampe jam 3," tutur Gempa kepada Hali. Si sulung kemudian mengangguk paham.

"Nanti warung yang jaga Solar kan?," tanya Gempa, Solar hanya meng-iyakan perkataan sang kakak.

Sampailah dirinya di kelas nya, 8G. Saat masuk, banyak anak perempuan dikelasnya yang seperti nya sedang membicarakan sesuatu. Ia pun tak mempedulikan itu dan langsung pergi ke tempat duduk nya di sebelah Nathan. "Pagi Lar, tumben agak siang?," heran Nathan.

Solar hanya terkekeh, ia melihat teman sebangku nya itu sedang bermain game. "Main apa lo?," tanya Solar, yang ditanya kemudian menjawab,

"FF, kenapa?," jawabnya, Solar lalu mengerutkan dahi seraya berpikir. "Bukannya lo gak suka main game ya?," kata Solar. Yang ditanya masih fokus kearah layar HP nya. Karena merasa dikacangi, Solar pun membuka beberapa buku menarik yang ia bawa di dalam tas nya.

'Makhluk simpanan dukun'

Aneh, tak biasanya ia membaca buku seperti itu. Nathan yang sudah selesai dengan game nya pun melirik kearah Solar. Ia menatap heran buku yang sedang Solar baca.

"Lar, lo ngapain baca buku kayak gitu?," heran Nathan. Yang ditanya hanya menggedikan bahu, Solar sendiri juga heran, mengapa dirinya mau membaca buku seperti itu.

"Gak tau, gabut aja. Gue mau cari makhluk yang ada dirumah, tapi kok gak nemu," jawabnya. Nathan semakin curiga, apa maksud dari 'makhluk' tersebut?. Lantas ia pun juga ikut membaca, isinya ada berbagai macam bentuk hantu beserta keterangannya.

"Emang dirumah lo ada setan nya? Selain si Blaze itu?," kata Nathan, Solar mengangguk sambil menahan tawa lantaran teman nya itu menganggap kalau Blaze sebagai setan.

Nathan juga ikut tertawa kecil, ia hanya iseng saja menambah nama Blaze disitu. "Hehe, gue cuma bercanda kok. Tapi kayak nya ya, ini pasti ada sangkut pautnya sama cewek itu," tutur Nathan. Perempuan yang dimaksud adalah Lana, si anak misterius yang ada di sekolah. Bahkan sampai sekarang Nathan masih berpikir, kenapa anak baru yang datang di kelas nya itu bisa tiba-tiba sakit tanpa sebab?

KRINGGG!!!!

Bel berbunyi, pembelajaran akan segera dimulai sebentar lagi. Seluruh siswa yang masih berada diluar lalu masuk kedalam kelas nya masing-masing. Setelah itu datang seorang guru IPA yang bernama Bu Linda, guru yang konon katanya sangat kejam saat memberikan tugas.

Selepas para siswa berdoa dan guru ingin membuka kelas, tiba-tiba saja perempuan itu datang. Bu Linda kemudian hanya senyum tipis, hening. Tak ada siswa yang berani mengejek nya telat, karena mereka tau. Mengejek sama saja mereka mencari m*ti dengannya.

Solar kembali dibuat heran, lantaran kelas yang awalnya sedikit ramai tiba-tiba saja menjadi hening dan sunyi. Sebegitu pengaruh nya kah si perempuan ini?

TBC

NAHH, gimana sama chapter yang kali ini? Akhirnya aku upload lebih awal dari biasanya, biar kalian gak nunggu lama sama part selanjutnya. Untuk part selanjutnya mungkin besok atau bulan depan, hehe. Coba kalian tebak deh, nanti di chapter selanjutnya yang bakal pergi duluan kira-kira siapa??

Selamat berpikir yaa, byee
Janlup Vote dan komen ya, mkss

'Dia' Yang Menggangguku (OG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang