Busan at Midnight 3

128 18 1
                                    

"Nama kamu dan Asahi trending di Twitter." Yang Hyun-Suk meletakkan iPad yang menampilkan sebuah halaman pada aplikasi Twitter kepada Ahyeon, "Kalian punya hubungan apa, Ahyeon?"

Malam itu, Ahyeon hendak pergi ke pinggir kota untuk menenangkan diri dengan mobilnya. Namun, ban mobilnya bocor. Ia tidak sengaja bertemu Asahi di sana. Asahi menawarkan tumpangan pada Ahyeon agar bisa di jemput oleh staf, tapi hal ini terlihat oleh mata penggemar dan dengan cepat menjadi rumor. Ahyeon tidak begitu kenal dengan Asahi, hanya sebatas nama senior dan junior tidak ada hal istimewa yang terjadi.

"Tuan Yang, aku bisa menjelaskan apa yang terjadi di malam itu." Ahyeon melirik manajernya yang duduk di sisi lain ruangan, "Aku dan Asahi sunbaenim tidak ada hubungan apa-apa, Tuan Yang. Aku nggak sengaja ketemu waktu mau ke Gangnam karena ban mobilku bocor, Asahi sunbaenim memberikanku tumpangan. Rumor seperti ini nanti akan hilang dengan sendirinya. Tidak perlu di klarifikasi, Tuan Yang."

"Ini beda." Yang Hyung-suk meraih iPadnya, dan menggeser-geser layar dengan semangat. "Semua respons mereka positif, dan malah banyak yang dukung." Menunjukkannya ke Ahyeon, "Kamu liat, respons mereka bagus. Mereka setuju kalau kamu sama Asahi pacaran."

Ahyeon paham maksud dari Yang Hyung-suk. Ia menggeleng samar pada manajer, "Asahi sunbaenim mempunyai banyak fans, kayaknya wajar kalau namaku dan Babymonster jadi naik fansnya-"

"Justru itu.... Asahi jadi akan sangat mudah menaikkan nama Babymonster." Yang Hyung-suk memotong ucapan Ahyeon.

"Selama ini Babymonster udah naik? Kurang naik apa lagi, Tuan Yang?" Ahyeon dengan nada sedikit tersinggung.

"Kita semua tahu Babymonster lagi hitz, tapi kalian semua tahu kalo orang-orang yang viral dari sosial media itu cepat hitz, begitu juga dengan turunnya cepat. Inget Fifty Fifty sunbaenim yang viral karena lagu mereka? Liat sekarang, ilang. Entah kemana sekarang mereka? Udah nggak ada. Nah maka itu kita-" Ucapan Yang Hyung-suk belum selesai.

"Tapi kita punya bakat dan karya." Ahyeon memotong pembicaraan dengan tegas, "Kalian nggak bisa nyamain kita sama orang-orang yang viral tanpa bakat dan karya."

Yang Hyung-suk tertawa keras, dan  menggeleng-gelengkan kepalanya. "Jung Ahyeon, kamu terlalu polos untuk masalah seperti ini. Di dunia industri ini, semua bersaingan dan rela melakukan apa aja supaya tetap berjaya. Bahkan kalau harus menjatuhkan orang lain, karena prinsip menjatuhkan atau dijatuhkan. Sekarang kalian lagi di atas, Ahyeon. Tapi kita nggak tau berapa lama akan tetap ada di atas, setahun, 2 tahun, 3 tahun? Setiap tahun akan ada grup pendatang baru, kalian mau apa? Rela karier kalian perlahan-lahan tenggelam begitu saja?"

Manajer Babymonster dengan cepat mengiakan hal tersebut, "Semua yang diucapkan oleh Tuan Yang, benar adanya. Popularitas yang kita miliki, bisa saja berubah dalam sekejap mata."

Ahyeon sangat ingin marah. Tangannya mengepal kuat di bawah meja, dan wajahnya hanya datar. "Terus mau kalian apa?"

Yang Hyung-suk tertawa, dan menepuk-nepuk bahu Ahyeon. "Kita bikin gimmick antara kalian berdua. Kita bikin seolah kalian dekat dan ada hubungan spesial, nama kalian akan terus di perbincangkan. Lama-lama semua orang akan semakin mengenal Ahyeon dan Babymonster. Ini akan sangat menguntungkan kalian."

'Menguntungkan maksudnya!?' Ahyeon mengumpat dalam hati.

"Nanti saya akan hubungi staf dari Treasure dulu untuk bahas ini." Yang Hyung-suk tersenyum pada Ahyeon. "Tapi kalau kalian nikah, kayaknya lebih oke.... Hahaha."

Ahyeon dengan cepat meninggalkan ruangan Yang Hyung-suk. Ia ke rooftop untuk menenangkan diri. Langit sudah gelap, Ahyeon bersandar di beton pembatas parkiran. Ia meraih ponselnya untuk menghubungi Mark.

Busan at MidnightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang