1 : Permulaan

394 26 7
                                    

Noah merupakan seorang ketua osis, sekarang dia berada di jenjang kelas 12 SMA, dia memiliki tinggi badan 169-170 cm. Untuk anak Indonesia tinggi itu sudah unggul. Dia memiliki rambut yang sedikit bergelombang.

Noah diidamkan oleh laki-laki maupun perempuan di sekolahnya, bukan hanya karena olahraganya bagus, tapi kemampuan memasaknya juga bagus. Sudah dibuktikan di kelas memasak. Namun, karena itu juga banyak yang iri kepadanya.

Seperti anak pada umumnya yang sibuk dipanggil guru sana sini. Sekarang dia diminta untuk mengambil beberapa alat olahraga untuk praktek nanti, padahalkan itu lebih ke tugas guru olahraga...

Saat mengambil beberapa bola kasti, dia mendengar ada suara tabrakan yang sangat keras di ruangan lainnya.

Tanpa pikir panjang, Noah langsung samperin ruangan itu dan membuka pintu yang tidak terkunci itu.

Terlihat seorang pemuda berkacamata sedang dirundung oleh sekelompok orang-orang. Luka lebam terlihat di pipi anak itu.

"Hei."

"Hm? Apa temannya datang?"

"Anak culun itu mana mungkin punya teman, hahaha!"

Para perundung itu mulai mengalihkan perhatiannya ke Noah, mereka membeku seketika.

"Ka-"

"Kak Noah?!"

"Kenapa kakak bisa di sini?" Mereka mulai panik dan rusuh.

"Harusnya aku yang tanya itu. Ini jam istirahat, kenapa kalian malah membully siswa lain?" Ucap Noah yang membuat sekelompok orang itu bergidik ngeri.

Noah pernah menendang alat kelamin seseorang di lorong kelas ketika ada yang dengan lancang menyentuhnya. Hal itu membuat banyak siswa yang trauma kepadanya.

"Ini tidak seperti yang kakak lihat kok. Kami teman sekelas yang baik." Salah satu dari mereka langsung merangkul anak dengan luka lebam di wajahnya.

"Benar, kami teman baik! Hanya sedang bercanda."

Noah menghela napas berat melihat orang di depannya sekarang. "Pengecut." Ucap Noah pelan.

"Kalian, Kalau sampai kalian membully seseorang lagi, harus siap terima konsekuensinya, ya?" Ucap Noah dengan malas sambil mengisyaratkan mereka untuk meninggalkan ruangan ini.

"Si-Siap!" Ucap mereka dengan hormat lalu beramai-ramai meninggalkan tempat itu.

"Pergilah ke UKS. Nanti infeksi lukanya." Ucap Noah yang membantu anak itu bangun.

"Aku baik-baik saja."

Noah terlihat kesal mendengar suara dingin dari anak lelaki tersebut.

"Apa maksudmu? Apa kau sudah biasa diganggu seperti ini?"

Anak itu hanya mengangguk pelan.

"Siapa namamu?"

"...Simon."

"Oke, namaku Noah kelas 12-1, kalau mereka mengganggumu lagi, cari saja aku. Kalau tidak ada di kelas carilah di kelas Karate."

Simon hanya mengangguk pelan.

'Kenapa anak ini kelihatan pasrah sekali?'

"Ayo cepat, aku maksa."

Noah langsung menarik Simon menuju ruang UKS. Gini-gini Noah masih peduli sesama manusia.

Di ruang UKS tidak ada gurunya, mungkin gurunya sedang makan.

Noah mengambil P3K tapi tampangnya sudah mulai tidak yakin.

Ia mencoba mengobati luka-luka yang ada di wajah Simon.

Mereka hening beberapa menit.

"Kak...? Ini wajah aku mau diperbanin semua?"

Noah sedikit malu. "Udahlah, obatin aja sendiri. Ini bukan keahlianku." Ucapnya begitu saja dan langsung keluar dari ruang UKS, maklum orang sibuk.

Simon hanya melihat kepergian kakak kelasnya itu, lalu tersenyum tipis.

'Lucu...'

————————

"Wah apes banget tadi ketemu Noah." Ucap pembully tadi yang ketahuan di gudang olahraga.

"Mau gimana lagi, dia emang paling benci tapi hal-hal kasar ginian, kan?"

"Kalau ketahuan lagi bisa-bisa masa depan kita hilang, hahahaha."

Simon dipojokkan mendengar pembicaraan mereka. Ia mulai berpikir, seorang Noah tidak menyukai hal-hal kasar seperti bullying. Bagaimana dengan dirinya? Apa dia harus keluar dari gengnya sekarang? Tapi nanti anak buahnya pasti heboh semua.

Simon harus mengatur ulang strategi untuk mendekati pujaan hatinya itu, dia harus bisa mendapatkan Noah, sekalipun ia harus menjadi seperti orang lain.

Adik Kelas Gangster Menyukaiku [BxB]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang